5 Anime Komedi Soal Anak Sekolahan yang Justru Bukan buat Mereka

Saya Mantap Menunggu Seluruh Episode Tamat Dulu Sebelum Nonton Anime terminal mojok.co

Saya Mantap Menunggu Seluruh Episode Tamat Dulu Sebelum Nonton Anime terminal mojok.co

Sistem penggolongan manga dan anime berdasarkan gender dan usia mungkin maksudnya demi memudahkan para calon penonton dalam memilih genre yang diinginkan. Walaupun menurut saya, cara seperti itu adalah anggapan yang konyol. Lantaran seperti halnya makanan, bagi saya anime itu soal selera. Ternyata, banyak anime komedi di Jepang pada umumnya memang tidak ditayangkan untuk kalangan anak-anak.

Hal tersebut dapat diketahui dengan waktu tayang yang biasanya mendekati atau bahkan larut malam. Lebih dari itu, topik komedi yang disajikan juga tidak akan jauh-jauh dari komedi satir, kalau tidak soal komedi mesum, dan dark comedy yang absurd. Padahal setting, plot, dan tokohnya justru sering kali anak sekolahan, baik usia SMP maupun SMA, berikut ini beberapa di antaranya.

#1 Tonari no Seki kun

Meskipun komedi yang ditawarkan nggak bisa dibilang bikin ngakak, anime pendek berdurasi tujuh menitan tiap episode ini tetap bisa membuat kita tertawa pada nostalgia masa remaja. Dirilis awal tahun 2014, anime ini bercerita tentang anak SMP bernama Seki si tokoh laki-laki utama dan Yokoi Rumi kawan sekelas perempuan yang duduk di sampingnya.

Seki selalu membuat miniatur atau permainan masa kecil di atas bangku sekolahnya, sementara Rumi selalu berusaha untuk menasehatinya lewat ucapan batin tanpa suara. Yang lucu dari anime ini adalah hampir di semua episode Seki tidak melakukan dialog atau monolog apa pun.

#2 Sakamoto Desu ga

Anime ini tayang pada musim semi tahun 2016 lalu, menceritakan tokoh utama bernama Sakamoto, anak SMA yang serba sempurna, atau dalam komentar jujur saya, konyol. Kalau Gintama menyajikan komedi dengan ciri utama meniru tokoh lain dalam anime yang sama sekali berbeda, dalam Sakamoto lelucon yang ditawarkan lebih inklusif.

Misalnya tentang bagaimana Sakamoto menghindari semua jebakan bully dari teman seumurannya, atau secara tidak terduga memiliki berbagai kemampuan atletik yang nggak pernah terpikirkan. Kesempurnaan fisik dan atletik Sakamoto sepertinya sengaja ditonjolkan dengan fantasi epic oleh seorang tokoh yang digambarkan keren, padahal malah bikin geleng-geleng sampai guling-guling.

#3 Chio-chan no Tsuugakuro

Dalam bahasa Inggris dipasarkan dengan judul Chio’s School Road, idenya sederhana, berkutat pada kejadian lucu yang dialami gadis sekolahan bernama Chio dan temannya, Manana sepanjang jalan menuju sekolah. Anime ini tayang pada musim panas 2018 yang lalu, dan secara tidak terduga memiliki berbagai unsur komedi absurd yang gobloknya nggak ketulungan.

Misalnya tentang fakta bahwa Chio ternyata gamers online akut yang sering insomnia dan bahkan tidak jarang mempraktekkan fantasi aksi dalam game yang ia mainkan ke dunia nyata. Dalam anime ini pulalah saya pertama kali tahu tentang olahraga Kabaddi yang diceritakan secara komedik. Olahraga populer di India yang kira-kira seperti gobak sodor, bedanya, jauh lebih kompleks, profesional, dan menegangkan.

#4 Asobi Asobase

Dagelan absurd yang ada di anime musim panas 2018 ini seolah gabungan dari genre komedi, sci-fi, dan horor sekaligus. Hanako, Kasumi, dan Olivia adalah tiga sahabat sekolah yang selalu bermain bersama saat jam istirahat tiba. Latar belakang yang berbeda baik secara ekonomi, kelas sosial, maupun etnis, membuat lelucon satir yang lengkap, kalau tidak tidak mau dibilang dark.

Asobi Asobase juga menggambarkan dengan gamblang betapa pertemanan di antara perempuan juga tidak kalah sadis, kasar, dan toxic dibandingkan geng-gengan anak cowok. Bahkan, kekerasan fisik, tipu daya, dan saling tikam dari belakang yang ditunjukkan bisa dibilang lebih ekstrem. Tentu saja masih dalam tendensi komedi dan tidak mengarah pada pergelutan dan pergulatan yang berdarah-darah.

#5 Nichijou

Kalau diminta menyebutkan anime komedi terbaik, barangkali cerita Yukko, Mio, dan Mai dalam Nichijou yang tayang sejak akhir 2011 adalah pilihan pertama saya. Artwork sederhana yang menampilkan komedi antar frame gerakan yang sama sekali tidak sederhana. Bedanya dengan keempat anime komedi yang saya sebutkan sebelumnya, Nichijou selalu punya pesan bijak di setiap akhir episodenya.

Seperti judulnya, Nichijou yang secara harfiah berarti kehidupan sehari-hari, komedi yang disuguhkan benar-benar peristiwa harian yang bisa terjadi pada siapa saja. Misalnya tentang rahasia karya seni absurd yang silly, buatan diri sendiri yang selalu kita sembunyikan sampai mati agar tidak ada orang yang tahu. Ceritanya jadi lebih dari sekadar lengkap karena juga melibatkan kucing bernama Sakamoto sebagai hewan peliharaan yang kerap berbuat konyol.

Selain kelima pilihan di atas, satu anime komedi lain yang nggak kalah aneh adalah Hinamatsuri yang dirilis musim semi tahun 2018. Bercerita tentang alien, kalau tidak boleh disebut terminator, yang hidup bersama pemuda yakuza. Beragam kejadian lucu selama menjalani keseharian yakuza digabungkan dengan drama keluarga yang relate banget sama kehidup anak sekolahan.

Bagaimana? Pernah nonton satu di antara keenam rekomendasi komedi absurd di atas? Atau malah punya anime komedi favorit lain? Saya cuma minta satu hal, tolong jangan pernah lakukan berbagai kebodohan dalam tayangan anime di kehidupan sekolahan atau kampus harian kamu, please.

BACA JUGA Panduan Misuh Bahasa Jepang biar Kamu Bisa Sekuat Tokoh Anime dan tulisan Adi Sutakwa lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version