5 Alasan yang Bikin Ragu untuk Mengikuti Bela Diri

bela diri karate mojok

bela diri karate mojok

Olahraga merupakan hal yang sangat baik dilakukan. Terutama bila dilakukan secara continue demi kesehatan yang lebih baik. Karena itu, saya jadi ingin ikut bela diri. Dengan mengikuti bela diri sama saja dengan kita menekuni suatu olahraga bukan?

Kita bisa memilih bela diri apa yang ingin kita tekuni. Ada berbagai macam jenis martial arts seperti karate, pencak silat, taekwondo, kung fu,  muay thai, judo dan masih banyak lagi tentunya. Tergantung dari minat kita lebih tertarik mengikuti bela diri yang mana.

Namun ada hal yang awalnya bikin takut untuk mengikuti bela diri ini, yaitu karate. Bela diri ini sudah saya tekuni sejak beberapa tahun yang lalu. Dulu waktu memulai, hal-hal berikut bikin saya ragu untuk menjalaninya. Selalu ada yang pertama kali dalam hidup dan itu tidak mudah. Meski udah tahu, tetap saja susah untuk memulai.

Saya akan menjabarkan satu persatu kesulitan saya waktu memulai. Ini yang dirasakan di awal saat akan memulai terjun di dunia olahraga yang satu ini.

Isinya laki-laki semua

Nah ini yang menjadi hal pertama yang ditakuti. Kalau ikut karate, isinya laki-laki semua kan biasanya. Nah, mereka nanti kasar-kasar enggak? Keras loh bela diri ini, kena kepret ya tetep sakit. Terus ntar ada temen ceweknya nggak? Malu dong kalau cewek sendiri. Berbagai spekulasi muncul dan berputar-putar di pemikiran. Awalnya sudah berniat untuk ikut malah jadi mundur lagi.

Eh ternyata penafsiran ini salah, setelah masuk dan bergabung, saya banyak menemukan kaum perempuan yang ikut dalam olahraga yang satu ini. Di sana saya mengenal banyak teman yang berasal dari sekolah yang berbeda. Ada pula yang satu angkatan, ada yang kakak tingkat dan ada pula adik tingkat. Semuanya sama disini, sama-sama belajar menekuni ilmu bela diri.

Anak kecil udah pegang sabuk tinggi

Hal kedua yang bikin galau mau memulai ikut bela diri adalah anak sekolah dasar udah pegang sabuk tinggi. Bahkan udah menyandang sabuk biru dan malah ada yang sudah menyandang sampai sabuk coklat. Sedangkan kita baru mau terjun di dunia olahraga yang satu ini. Namun sudah berada di bangku sekolah menengah pertama alias SMP dan baru akan menyandang yang namanya sabuk putih. Yaaa jadi insecure kan yaa.

Masa iya kalah sama anak kecil atau ikut bela dirinya sudah ketelatan. Itulah sekilas pemikiran yang terlintas. Faktanya, enggak ada istilah telat dalam ikut bela diri. Insecure di awal yaa pasti karena menjadi junior dari anak sekolah dasar.

Sedangkan di tingkat pendidikan kita sudah berada di level yang lebih tinggi dari anak sekolah dasar. Namun hal ini ternyata salah. Tidak ada hal yang perlu ditakuti atau dicemaskan. Karena takut mereka merasa lebih senior dari kita. Tenang, disini sudah diajarkan yang namanya arti saling menghargai, baik itu senior maupun junior.

Perempuan emang bisa ikut bela diri?

“Yakin nih mau ikut bela diri, emang bisa? Emang kuat? Emang berani?”

Nah ini adalah pertanyaan diawal sesaat akan memulai terjun di dunia olahraga ini. Nggak bisa dimungkiri karena perempuan bisa dikatakan lebih lemah dari laki-laki. Eh tapi enggak gitu juga yaaa, cuma opini kecil saja. Meskipun tak dimungkiri lagi bila dunia olahraga yang satu ini banyak diminati oleh kaum laki-laki. Pun, gerakan-gerakan yang ada terlihat lebih keren jika lelaki yang melakukannya. Ini subjektif saja lho ya.

Eh tapi tunggu dulu, perempuan juga tetap bisa dong ikut bela diri yang satu ini dan tentunya enggak kalah dari kaum laki-laki. Ada nih salah satu aktris Indonesia yang sudah terjun di dunia bela diri. Kalian pasti sudah tau siapa itu. Artis tersebut adalah Tya Ariestya, aktris Indonesia yang satu ini menekuni bela diri taekwondo dan sudah menyandang sabuk hitam. Dia adalah salah satu contoh dari sekian banyak kaum perempuan yang telah menekuni olahraga bela diri.

Mukanya pada sangar semua

Nah ini, awal melihat mereka kenapa mukanya terlihat sanggar semua yaa atau hanya tersugesti saja karena sudah takut duluan sebelum perang dimulai. Nanti kalau enggak bisa gerakan bela diri gimana. Nanti malah dimarahin karena nggak bisa gerakan gimana. Yaa begitulah pemikiran seorang anak kecil yang mulai menjadi-jadi. Namanya juga anak SMP, kalau ngelihat yang wow dikit bisa langsung heboh. Lihat yang sangar dikit langsung dibilang serem.

Padahal mereka semua ternyata baik-baik. Baik itu sensei ataupun senpai. Pokoknya semuanya deh. Setelah mengenal mereka semua, spekulasi sebelumnya mampu terhapuskan dengan sendirinya.

Takut nggak ada temennya

Namanya juga baru ikut dalam suatu forum. Yaa pasti galau takut enggak ada temennya. Terlebih lagi kita mendaftar secara sendiri dan bakalan bertemu dengan orang-orang baru yang belum kita kenal sebelumnya. Apakah mau mereka berteman dengan kita ? Nanti malah sendirian nggak ada temennya. Nanti malah nggak bisa apa-apa di sana. Begitulah pemikiran-pemikiran yang berputar di kepala seorang anak sekolah menengah atas di kala itu.

Tenang jangan takut dulu. Di sini malah kita akan diajarkan yang namanya arti kekelurgaan, arti kebersamaan dan arti pertemanan. Semuanya sama di sini. Enggak ada yang namanya enggak berteman satu sama lain.

Well, itulah hal yang terkadang bikin niat diawal ingin memasuki dunia olahraga yang baru malah jadi takut. Saya rasa dimana pun dan tempat apapun. Hal seperti itu wajar saja bila terjadi. Yang penting tetep semangat, ada yang aneh-aneh, sikat!

BACA JUGA Wajah Nggak Akan Buluk Selama di Rumah kalau Kamu Melakukan ini atau tulisan Desy Indah Suryani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Exit mobile version