Kayaknya di jalan saya sering lihat pengendara Sigra-Calya ugal-ugalan di jalan. Persis Pajero-Fortuner!
Entah sudah berapa lama cap ugal-ugalan melekat pada pengendara mobil Pajero-Fortuner. Entah sudah berapa kasus konflik di jalan yang melibatkan pengendara mobil Pajero-Fortuner yang sekadar ugal-ugalan atau bahkan sampai menodong dengan senjata. Dua mobil SUV ini ternyata tidak hanya mirip secara bentuk. Dua mobil ini juga mirip dari segi kelakuan pengendaranya yang kadang suka sak karepe dewe di jalan.
Namun, sekarang sepertinya pengendara Pajero-Fortuner yang ugal-ugalan punya teman baru. Ada pengendara mobil lain yang juga mulai dicap ugal-ugalan. Bukan dari sesama mobil SUV mahal, melainkan dari pengendara mobil Low Cost Green Car atau LCGC. Iya, mereka adalah pengendara mobil Sigra-Calya, yang kini menjadi semacam “pengacau” di jalanan karena kerap ugal-ugalan. Saya dan kalian pasti pernah bertemu dengan mereka-mereka ini.
Coba kalian ketik di Google dengan kata kunci “Sigra Calya ugal-ugalan”. Kalian pasti akan menemukan entah itu berita, opini, hingga forum diskusi tentang betapa “menyebalkannya” pengendara Sigra-Calya yang ugal-ugalan yang beberapa kali berbuah kecelakaan di jalan. Entah apa yang melatarbelakangi pengendara Sigra-Calya ini kerap ugal-ugalan, tapi tulisan ini akan coba menerkanya.
Jika melihat tabiat pengemudi Pajero-Fortuner yang ugal-ugalan, mungkin kita bisa mengerti alasan mereka tanpa perlu membenarkannya. Pengemudi Pajero-Fortuner ini merasa mobilnya gagah di jalan, dan biasanya mereka adalah orang-orang kaya. Tahu sendiri tabiat orang-orang kaya memang suka semaunya sendiri, di manapun mereka berada. Tapi pengemudi Sigra-Calya? Mereka ini kebanyakan kelas menengah, kelas pekerja, yang biasanya bukan tipikal orang yang semaunya sendiri.
Jadi, apa alasan pengemudi mobil Daihatsu Sigra dan Toyota Calya ini suka ugal-ugalan? Sebagai salah satu orang yang pernah menjumpainya, saya akan coba menerka-nerka apa alasannya.
Daftar Isi
#1 Menyamakan mengendarai mobil dengan motor
Ketika pertama kali muncul di pasaran, mobil Sigra dan Calya ini memang bisa dibilang cukup laris. Harganya murah, 7-seater pula. Jarang sekali ada mobil LCGC keluaran terbaru, 7-seater, harganya murah pula. Nggak heran banyak yang menjadikan mobil ini sebagai mobil pertama mereka, setelah sebelumnya hanya punya motor.
Inilah masalahnya. Boleh jadi sebagian pengendara Sigra-Calya ini adalah orang yang pertama kali punya dan mengendarai mobil. Mereka menyamakan mengendarai mobil seperti mengendarai motor. Nggak bisa lihat celah dikit, pokoknya asal masuk, bahkan di sisi sebelah kiri sekalipun. Ini yang harus diperhatikan. Pengendara mobil itu harus paham mobilnya, paham kanan-kiri, paham haluan, paham ruang yang dibutuhkan mobil. Nggak bisa disamakan dengan mengendarai motor.
#2 Mobil Sigra-Calya ramping, jadi pengendara merasa lincah dan gesit
Masih nyambung dengan alasan di atas, alasan beberapa pengendara Sigra-Calya yang ugal-ugalan ini boleh jadi karena merasa bahwa mobilnya ramping, lincah dan bisa gesit. Makanya mereka suka bermanuver ngawur dan seenaknya sendiri. Padahal sekecil, seramping, dan segesit apa pun mobil, tetap nggak boleh asal manuver. Nggak boleh asal belok, asal tancap gas, asal masuk ke celah-celah jalan yang kecil.
Toh SIgra-Calya ini meskipun ramping dan lincah, bukan mobil yang bisa dibilang kecil. Sigra-Calya memang ramping, tapi panjang. Mobil yang panjang itu nggak bisa belok atau manuver sak karepe dewe. Jadi, jangan karena mobilnya ramping atau lincah bisa ngosak-asik di jalan semaunya sendiri.
#3 Pengemudi taksi online yang terburu-buru
Kalau mau sedikit berprasangka baik, pengendara mobil Sigra-Calya yang ugal-ugalan ini boleh jadi adalah sopir taksi online yang sedang terburu-buru menjemput/mengantar penumpang. Seperti kita tahu, mobil Sigra-Calya ini banyak sekali dipakai untuk jadi taksi online oleh pemiliknya. Dan seperti kita tahu, beberapa atau sebagian sopir taksi online ini kerap diburu-buru oleh penumpangnya.
Nah, boleh jadi beberapa potret pengendara mobil Sigra-Calya yang terkesan ugal-ugalan di jalan ini sebenarnya adalah sopir taksi online yang terburu-buru. Mereka ngebut di jalanan, melakukan belokan atau manuver yang agak ekstrem di jalanan untuk mengejar waktu, tapi kesannya malah seperti ugal-ugalan.
#4 Punya “banyak teman”
Beberapa orang, kalau temannya banyak, kalau sesamanya banyak, biasanya punya kecenderungan untuk tengil atau semaunya sendiri. Mereka kadang suka berbuat sesuka hati, bahkan sampai membahayakan orang lain tanpa peduli karena mereka punya banyak teman, banyak sesama, banyak yang akan melindungi atau jadi backing-an.
Boleh jadi, kasus pengendara mobil Sigra-Calya yang ugal-ugalan adalah karena alasan ini. Tahu sendiri, kan, betapa banyaknya pengendara Sigra-Calya di jalanan. Mereka punya banyak teman. Bahkan banyaknya Sigra-Calya ini sudah seperti banyaknya Avanza-Xenia. Namun, alasan ini tidak bisa dijadikan pembenaran untuk berbuat ugal-ugalan dn semaunya sendiri di jalan. Jangan sampai usaha komunitas Sigra-Calya untuk mengedukasi pentingnya berkendara dengan tertib dan aman selama jadi sia-sia belaka.
#5 Memang pengendara Sigra-Calya nyebelin aja
Alasan terakhir soal mengapa pengendara Sigra-Calya suka ugal-ugalan ini mungkin karena beberapa dari mereka memang nyebelin aja. Beberapa dari mereka mungkin memang ingin cari gara-gara dan sok jagoan di jalanan aja.
Orang-orang seperti ini memang ada, kok, nggak perlu denial. Dan orang-orang yang memang dasarnya nyebelin ini nggak hanya ada di lingkup pengendara Sigra-Calya atau pengendara kendaraan aja. Orang kantoran ada yang begini, musisi ada yang begini, seniman ada yang begini, bahkan warga biasa dan netizen juga ada yang begini, kok.
Itulah terkaan saya tentang beberapa alasan mengapa pengendara mobil Daihatsu Sigra dan Toyota Calya suka ugal-ugalan di jalanan. Tentu saja terkaan saya ini bukan berniat untuk memukul rata semua pengendara Sigra-Calya itu ugal-ugalan. Ini hanya terkaan, dan terkaan saya ini bisa jadi benar, juga bisa salah. Namanya juga terkaan.
Penulis: Iqbal AR
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 5 Mobil yang Perlu Dihindari di Jalan Raya selain Pajero dan Fortuner demi Keselamatan Diri Sendiri.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.