5 Alasan Sebaiknya Kita Jadi Tim Nam Do San Saja

Lima Alasan Mengapa Sebaiknya Kita Menjadi Tim Nam Do San terminal mojok.co

Lima Alasan Mengapa Sebaiknya Kita Menjadi Tim Nam Do San terminal mojok.co

Drama Korea Start Up yang ditayangkan TVN sejak 17 Oktober lalu kini menjadi drama booming yang menghadirkan fenomena lucu, salah satunya adalah fenomena terpolarisasinya penonton menjadi tim Han Ji Pyeong dan tim Nam Do San.

Bak sebuah kontestasi politik di panggung pemilihan umum, masing-masing dari mereka yang terafiliasi dalam tim Han Ji Pyeong maupun tim Nam Do San punya rasionalisasi sendiri mengapa mereka bersikukuh mendukung dan mengawal Pak Direktur dan si ahli IT itu.

Namun, sebagai orang yang turut terseret arus polarisasi dan berada di tim Nam Do San, saya menganjurkan agar tim Han Ji Pyeong segera hijrah dan bergabung bersama tim Nam Do San saja. Tentu anjuran ini bukan tanpa alasan. Berikut akan saya jelaskan lima alasan mengapa kita sebaiknya menjadi tim Nam Do San.

#1 Potensi happy ending yang lebih besar

Bagi para penikmat drama Korea, tentunya kita sudah sering dihadapkan pada situasi di mana happy ending kebanyakan diberikan kepada mereka para main lead (pemeran utama).

Misalnya pada drama Strong Woman Do Bong Soon, di mana happy ending dianugerahkan pada main leadnya, Ahn Min Hyuk yang diperankan oleh Park Hyung Sik. Sementara second leadnya, In Gook Do yang diperankan oleh Ji Soo harus nyesek menerima nasib yang sudah digariskan oleh writer nim untuk menyaksikan Do Bong Soon menikah dengan Ahn Min Hyuk.

Strong Woman Do Bong Soon adalah satu dari sekian banyak drama Korea yang memberikan happy ending pada main lead karena memang happy ending lumrahnya diberikan pada mereka para main lead.

Drama Start Up tak menutup kemungkinan akan mengadopsi kelumrahan serupa dengan memberikan happy ending pada Nam Do San selaku main lead. Potensi happy ending yang lebih besar dimiliki Do San berdasarkan preseden dari drama drama lain, tentu menjadi alasan yang cukup untuk kita memihak Do San. Pasalnya, memihak Han Ji Pyeong yang potensi happy endingnya lebih sedikit sama saja kita “menyengaja” patah hati. Sekali lagi saya ingatkan, melabuhkan keberpihakan pada second lead adalah patah hati paling disengaja.

#2 Soft boy yang tidak suka marah-marah

Tidak seperti Han Ji Pyeong yang omongannya pedes dan suka marah-marah, Do San tampil sebagai sosok soft boy yang kalau marah lebih memilih merajut alih-alih mengomel dan melampiaskan amarahnya dengan menjadikan orang lain samsak emosi ataupun bentuk pelampiasan lainnya.

Soft boy yang tidak suka marah-marah ini tentunya menjadi nilai plus yang menjadikan Do San layak untuk dijadikan pelabuhan kita dalam berpihak. Memang sebenernya ini semua kembali kepada preferensi kita masing-masing, tapi coba Anda sekalian yang berada di tim Han Ji Pyeong renungkan kembali, kalau ada yang soft dan tidak suka marah-marah, kenapa harus memilih yang omongannya pedes dan hobi marah? Ibaratnya, kalau ada buah mangga yang manis kenapa kita harus memilih makan cabai yang pedes? Xixixi.

#3 Memiliki kepekaan yang tinggi

Meskipun Jung Saha berkali-kali bilang bahwa Do San adalah orang yang sama sekali tidak memiliki kepekaan, tapi nyatanya tidak demikian loh, Moms. Nam Do San ini tipikal cowok yang memiliki kepekaan tinggi, hanya pembawaanya yang terkesan flat membuatnya terlihat ignoran.

Misalnya, saat Do San tidak sengaja memergoki Dal Mi menangis haru membaca komentar pada aplikasi Noon Gil di mana pada kolom komentar, salah satu pengguna Noon Gil mengungkapkan rasa terima kasihnya sebab berkat Noon Gil putrinya yang buta jadi bisa ikut menikmati keindahan semesta, paginya Do San langsung merental mobil dan mengajak Dal Mi serta Nenek Choi berlibur untuk melihat tempat yang indah. Apa yang dilakukan Do San ini bisa disebut sebagai another level of peka alias manis banget nggak, sih?!

Bagi ciwi-ciwi yang suka kesal karena doinya tidak peka, memilih menjadi tim Nam Do San adalah alternatif healing yang patut dicoba. Pasalnya, dengan memilih menjadi tim Nam Do San, kita akan menyadari bahwa di dunia ini masih ada kok cowok cowok yang peka tanpa harus dikodein duluan. Walaupun mereka ini adanya cuma di dalam drama, tapi yang penting ada, Bund~

#4 Bucin dan berbakat

Kalau Han Ji Pyeong punya ketampanan dan kekayaaan, Do San punya kebucinan dan bakat. Menjadi pemenang olimpiade matematika termuda, memenangkan CODA, dan menjadi ahli IT yang tidak perlu diragukan lagi kemampuannya merupakan sedikit dari seabrek bakat yang dimiliki Do San.

Dengan setumpuk bakat yang dimilikinya, tentu mudah saja bagi Nam Do San untuk mengejar kesuksesan Han Ji Pyeong. Lihat saja setelah direkrut diakuisisi bakat oleh 2STO dan pergi ke Silicon Valley, dalam segi kesuksesan Do San tentu tidak akan tertinggal dari Ji Pyeong.

Selain berbakat, Do San ini juga tipikal bucin yang setia. Saking bucinnya sama Dal Mi, sampai apa pun yang dikatakan Dal Mi selalu diamini oleh Do San. Misalnya pada saat Do San, Dal Mi, Saha, Yong san, dan Chul san berada di kantor Samsan Tech yang lama, di situ Dal Mi mengungkapkan kalau dia ingin berbisnis lagi dengan tim Samsan Tech untuk mengembangkan sistem kemudi otomatis.

Kemudian oleh Chul San ide itu ditertawakan karena terdengar tidak masuk akal. Tapi tanpa pikir panjang, Do San mengamini saja ide Dal Mi dan langsung membuat rancangan yang melegitimasi ide Dal Mi dan membuat ide tidak masuk akal itu menjadi masuk akal. Coba, kurang apalagi Do San ini? Sudah ganteng, bucin, suportifnya kebangetan pula.

Segudang bakat dan kebucinannya ini tentu juga nilai plus lagi yang dimiliki Do San. Dengan bakat dan kebucinnya, akan mudah bagi Dal Mi untuk berbahagia apabila ia mantap melabuhkan hatinya untuk Do San.

#5 Do San lebih sat set

Tidak seperti Han Ji Pyeong, Do San lebih sat set perihal mengejar dan memperjuangkan Dal Mi. Terbukti sedari awal saat Han Ji Pyeong masih denial dengan perasaanya, Do San sudah lebih dulu mencuri start dengan mengikuti kata hatinya untuk terus memperjuangkan Dal Mi.

Do San bahkan rela menangis dan berlutut demi mendapatkan pengampunan dari Dal Mi saat Dal Mi tahu bahwa Do San bukanlah orang yang menulis surat untuknya lima belas tahun lalu. Apakah Han Ji Pyeong mau melakukan yang demikian? Oh, tentu saja tidak, jangankan menangis dan berlutut, mengungkapkan perasaan saja ia lakukan sambil mengaduk mie. Hellow Pak Han, Anda ini niat jatuh cinta nggak, sih?!

Bahkan setelah 3 tahun berlalu, Han Ji Pyeong tetap tidak menunjukkan itikad sat setnya untuk memenangkan hati Dal Mi. Tiga tahun ia habiskan untuk mengejar karier dan sisanya ia pakai untuk membantu Nenek Choi nusukin sate sambil main gaplek. Padahal, kalau memang Han Ji Pyeong ini punya jiwa yang sat set, kurun waktu tiga tahun itu bisa ia manfaatkan untuk mengambil hati Dal Mi. Apalagi ia punya peluang yang cukup besar karena selama tiga tahun itu tidak ada lagi Do San dalam kehidupan Dal Mi.

Sedangkan Do San, bahkan setelah tiga tahun berlalu ia masih istiqomah dalam ke-sat set-annya. Ia rela datang lebih dulu untuk membantu Dal Mi meskipun Dal Mi tidak memintanya. Dilihat dari sisi mana pun, Do San jelas serius berjuang dibandingkan Han Ji Pyeong.

Itulah beberapa alasan mengapa sebaiknya kita memilih untuk menjadi tim Nam Do San saja. Tentu ini hanya sebuah anjuran yang berangkat dari bias pribadi. Akan tetapi, anjuran ini saya harapkan dapat menjadi wangsit bagi Anda yang belum bisa menentukan di tim mana Anda akan berpihak.

Selain menjadi wangsit bagi mereka yang masih bimbang menentukan keberpihakan, saya harap anjuran ini dapat menjadi sebab musabab hijrahnya para tim Han Ji Pyeong ke tim Nam Do San. Hidup Nam Do San!!!

BACA JUGA Secara Karakter, Nam Do-san ‘Start-Up’ Lebih Mashok Ketimbang Ji-pyeong atau tulisan Emi Widayah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version