5 Alasan Orang Hide Story WhatsApp

Alasan Seseorang Sering Memanjangkan Huruf di Belakang Saat Chat WhatsApp terminal mojok.co

Alasan Seseorang Sering Memanjangkan Huruf di Belakang Saat Chat WhatsApp terminal mojok.co

Berbagi cerita hidup atau keseharian lewat story WhatsApp sudah lazim. Asal saling simpan kontak, kita bisa saling melihat story teman kita. Dan sebagaimana mestinya hal di dunia ini, selalu ada yang berlawanan pada tiap hal. Selain ada fitur membagikan story, ada juga fitur hide story WhatsApp, atau menyembunyikan story dari daftar kontak.

Jadi kita bisa menyembunyikan story dari orang lain untuk menentukan siapa saja yang bisa melihat story WA kita. Saya pun telah hide story WA saya kepada lebih dari sepuluh kontak. Kontak-kontak yang saya hide biasanya adalah keluarga (meski kadang saya unhide untuk konten tertentu), dosen, ibu kosan, dan kontak-kontak lain yang saya rasa tidak terlalu urgent untuk mengetahui story yang saya buat.

Ada beberapa alasan yang mendasari saya untuk mengaktifkan fitur hide story WhatsApp kepada beberapa kontak di WA saya seperti malu dan alasan-alasan lainnya. Berdasarkan pengalaman pribadi dan juga pengakuan dari beberapa kawan saya, inilah beberapa alasan orang menyembunyikan story-nya dari beberapa kontak.

#1 Malu

Alasan pertama yang mendasari orang hide story WhatsApp dari beberapa kontak adalah karena rasa malu. Malu karena konten yang dibuat story terlalu vulgar atau menimbulkan perasaan malu jika dilihat oleh beberapa kontak tertentu. Seperti mengunggah story berduaan dengan pacar, maka malu dengan orang tua. Atau juga mengunggah story sedang malas mengerjakan tugas, maka akan merasa malu sekaligus takut kalau dosen melihat story kita. Hahaha.

#2 Takut dijulidin

Alasan masuk akal untuk hide story WhatsApp lainnya adalah takut dijulidin. Namanya masyarakat Indonesia pasti sudah tidak asing lagi dengan kata julid. Mungkin julid ini sudah menjadi hobi dari banyak masyarakat di Indonesia. Orang punya uang banyak tapi diem aja di rumah dijulidin pakai babi ngepet. Termasuk juga orang yang ngejulidin story WA orang. Orang berduaan sama pacarnya dijulidin, orang posting prestasinya dijulidin, orang posting nyetir mobil dijulidin juga. Ya kalau nggak mau risi sama story-story itu tinggal aktifin saja fitur mute. Beres kan?

#3 Merasa tidak enak

Pernah nggak sih kalian mau bikin story WA tapi bakal ngerasa nggak enak sama salah satu atau salah dua kontak kalian? Demi menjaga perasaan mereka maka kalian pun akan mengaktifkan fitur hide. Saya pernah beberapa kali merasakan seperti itu karena dari dulu saya orangnya memang tidak tegaan. Seperti misalnya mengunggah story kebahagiaan karena habis jalan-jalan, tapi di saat bersamaan teman kalian yang satu kontak orang tuanya baru saja meninggal. Atau di saat kamu baru putus dengan pacar kamu, eh kamu sudah punya gandengan baru. Sebelum upload di story WA, tidak lupa hide dulu si mantan. Hehehe.

#4 Risi

Alasan lainnya yang membuat orang mengaktifkan fitur hide adalah karena risi. Tiap kita update story WA, dia pasti selalu menjadi yang pertama sebagai viewers. Kalau hanya sebagai viewers saja sih tidak menjadi masalah. Tapi, yang bikin risih adalah tiap kita bikin story, dia juga selalu mengomentari story kita. Kalau sekali dua kali sih tidak apa-apa, ini kalau setiap saat kan risi juga sebenarnya. Sudah menjelma seperti mata-mata atau stalkers. Hihihi takut.

#5 Disembunyikan balik

Terakhir, beberapa orang akan menyembunyikan story-nya karena merasa si dia juga menyembunyikan story-nya dari kita. Enak saja dia bisa lihat story kita, tapi kita tidak dapat melihat story dia. Sebenarnya bukan jadi masalah besar sih, tapi itu namanya tidak adil dong. Apalagi kalau ternyata memang benar dia menyembunyikan story WA-nya dari kita. Rasanya ya kesal saja, apalagi tanpa ada alasan yang jelas.

Nah mungkin seperti itu alasan orang-orang mengaktifkan fitur hide story WhatsApp. Setiap orang pasti punya pandangan dan alasannya masing-masing. Namun, jangan sampai dengan adanya fitur hide membuat hubungan kita dengan orang-orang yang berada dalam satu kontak menjadi retak. Bijaklah dalam bermedia sosial.

BACA JUGA 6 Jenis Respons Chat yang Bikin Sebal Sampai Pengin Ngatain dan tulisan Erfransdo lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version