Sebelumnya saya akan memberitahu kalau ini bukan tulisan advetorial Terminal Mojok. Saya pun tidak dibayar oleh pihak mana pun untuk menuliskan tentang ini. Tulisan ini berdasar pengalaman pribadi saya menggunakan by.U sebagai operator seluler utama untuk berselancar di internet.
By.U sendiri adalah operator seluler serba digital pertama di Indonesia yang menggunakan jaringan Telkomsel. Target pasar dari by.U adalah gen z dan milenial dengan promo-promo internet yang terjangkau. Meskipun begitu, alasan utama saya masih pakai by.U bukan karena promo intenet yang terjangkau atau karena ia dianggap sebagai operator seluler anak muda. Akan tetapi, ada lima hal lain yang membuat saya masih pakai by.U sampai saat ini.
#1 Pilihan operator seluler yang terbatas
Beruntunglah kamu yang menetap di kota-kota besar Indonesia. Kamu bisa memilih berbagai macam jenis operator seluler yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginanmu. Kamu bisa pilih operator seluler dengan penawaran harga terjangkau, tapi pas mati lampu sinyalnya bikin hati kacau. Atau kami bisa pilih operator seluler dengan jaringan dan kecepatan yang stabil, tapi membuat kondisi ekonomi menjadi labil.
Bagi orang seperti saya yang tinggal di daerah, operator seluler yang paling tepat adalah dari pelat merah. Pasalnya, hanya operator seluler pelat merah yang jaringannya ada hampir di setiap pusat kecamatan dalam satu kabupaten. XL dan Indosat sinyalnya seperti “mati segan hidup tak mau” karena hanya menjangkau satu kelurahan. Sedangkan Smartfren dan 3 sinyalnya mati beneran, alias tidak ada.
#2 Ada podcast
Jika kamu pernah membuka aplikasi operator seluler di ponsel, kamu akan menemukan penawaran layanan jasa dari operator atau paling mentok bisa dibuat baca artikel. Namun, di aplikasi by.U sangat-sangat berbeda. Kalau kamu membuka kolom U-Tainment pada aplikasinya, kamu akan menemukan beberapa podcast eksklusif yang siap didengarkan.
Podcast yang ada dalam aplikasi by.U berbentuk format audio seperti halnya yang kamu temui di Spotify dan Noice. Di sana ada beberapa podcaster yang cukup terkenal seperti Randy dan Febry Box2Box serta Otakubox. Sehingga, ini mampu menarik orang untuk mau mencoba by.U atau terus menggunakan by.U seperti saya.
#3 Tidak ada masa aktif
Sebagai mantan fakir kuota dan miskin pulsa, saya paling males kalau harus berhadapan dengan berakhirnya masa aktif dan masuk ke masa tenggang. Pasalnya, jika saya lupa mengisi pulsa di masa tenggang, nomor saya akan otomatis dinonaktifkan. Kalau sudah non aktif atau terblokir, akan lebih sulit lagi mengurusnya agar bisa aktif kembali. Kejadian kartu terblokir atau non aktif kerap terjadi pada teman-teman di sekitar saya.
Saking sebelnya saya dengan batas akhir masa aktif, pernah ada operator seluler “angka” yang menawarkan masa aktif selamanya. Tapi ternyata, setelah digunakan tetap aja ada batas akhir masa aktifnya. Lalu, tiba-tiba hadir by.U sabagai juru selamat dari masalah batas akhir masa aktif.
Aturan masa aktif by.U adalah selama kartu by.U masih terhubung pada jaringan by.U, maka kartu akan terus aktif tanpa perlu isi pulsa atau kuota. Tapi jika selama lebih dari 60 hari berturut-turut, kartu by.U tidak terhubung dengan jaringan by.U, otomatis akan non aktif. Menurut saya aturan ini cukup fair untuk operator seluler dan pengguna.
#4 Monthiversary
Saya sebenarnya tipe orang yang merasa geli melihat postingan di media sosial dari pasangan belia yang merayakan anniversary pacaran di setiap bulan. Bagaimana tidak geli? Anniversary kan seharusnya dirayakan setiap tahun, bukan setiap bulan. Kalau memang ingin merayakan setiap bulan itu namanya monthversary bukan anniversary.
Konsep perayaan bulanan ini yang coba diadaptasi oleh by.U dengan program monthiversary. Pengertian sederhana dari program ini adalah bonus kuota yang diberikan untuk merayakan pemakaian ketiga, keenam, dan kesembilan bulan awal dari pengguna. Sejak sadar adanya program monthiversary ini, saya sedikit mentoleransi rasa geli saya terhadap perayaan yang dilakukan tiap bulan.
Akan tetapi, saya memiliki saran untuk by.U. Kalau memang mau dirayakan dengan monthiversary, harus konsisten dengan nama programnya, dong. Yakni, perayaannya dilakukan tiap bulan, bukan setiap tiga bulan. Kalau mau perayaannya tetap setiap tiga bulan, boleh-boleh saja tapi ganti nama programnya jadi triwulan bukan monthiversary.
#5 Hipster
Di tempat saya tinggal saat ini, pengguna kartu sim pada umumnya hanya terbagi menjadi dua jenis yaitu pengguna kartu prabayar Telkomsel (Simpati, Loop, dan Kartu AS) dan pengguna kartu pascabayar Telkomsel (kartu Halo). Dua pilihan ini menjadi terlalu mainstream bagi saya yang ingin tampil beda dari orang lain dalam hal teknologi. Perasaan ingin tampil beda ini yang membuat saya memilih by.U sebagai operator seluler utama untuk berselancar di dunia maya. Walaupun sebenarnya dalam hal kualitas layanan yang diberikan kurang lebih sama dengan Telkomsel. Jadi tidak ada hal istimewa yang diberikan by.U kepada penggunanya, jika dibandingkan produk-produk Telkomsel lainnya karena memang pada dasarnya menggunakan satu jaringan yang sama.
Kurang lebih begitu curhat saya kenapa tetap menggunakan by.U selama kurang lebih hampir setahun ini. Harapan saya kepada by.U tidak muluk-muluk, by.U tidak usah fafifu wasweswos berusaha menjadi operator seluler untuk anak muda. Cukup menunjukkan keberpihakan by.U terhadap anak muda dengan paket-paket internet yang lebih terjangkau lagi.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Audian Laili