5 Alasan di Balik Nasi Padang yang Ngangenin dan Bikin Kita Pengin Terus Menyantapnya

5 Alasan di Balik Nasi Padang yang Ngangenin dan Bikin Kita Pengin Terus Menyantapnya Terminal Mojok

5 Alasan di Balik Nasi Padang yang Ngangenin dan Bikin Kita Pengin Terus Menyantapnya (Shutterstock.com)

Indonesia tak hanya terkenal karena destinasi wisatanya yang ciamik, tetapi juga terkenal memiliki ragam kuliner dengan cita rasa yang khas. Uniknya, setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khasnya sendiri dengan cita rasa yang berbeda-beda serta resep dan teknik pengolahan yang juga beragam. Salah satu makanan Indonesia yang lezatnya tiada tara adalah nasi Padang.

Sejujurnya, walau saya orang Jawa, lidah saya justru mengidolakan makanan khas Sumatra Barat ini. Kecintaan saya pada nasi Padang bermula saat merantau ke Kota Malang. Sebagai mahasiswa yang doyan kulineran, saya hampir empat kali dalam seminggu menyantap nasi Padang yang kebetulan bisa ditemui dengan mudah di sepanjang jalan menuju kosan.

Namun, sejak sudah tidak ngekos lagi, saya jarang makan nasi Padang. Sebab, di sekitar rumah saya jarang sekali ada rumah makan Padang, kalaupun ada jaraknya terlalu jauh dari rumah. Jadi, untuk melepas rindu, biasanya saya akan menunggu momen bepergian dan menyempatkan untuk mampir ke rumah makan Padang.

Menurut saya, ada lima alasan di balik rasa nasi Padang yang ngangenin. Mau tahu apa saja alasannya? Yuk, kita simak bersama.

#1 Rasa rendangnya mantul

Nasi Padang identik dengan daging rendangnya. Keduanya bak dua sejoli yang tak terpisahkan. Pencinta nasi Padang pasti setuju kalau rasa daging rendang dalam seporsi nasi Padang memang mantul.

Tak hanya saya yang mengakuinya, bahkan seluruh dunia pun mengakui kalau makanan khas yang berbahan dasar daging sapi ini termasuk salah satu makanan terenak di dunia. Lihat saja bagaimana rendang bisa masuk dalam daftar 50 hidangan terenak di dunia versi CNN beberapa tahun lalu.

Rendang sapi (Shutterstock.com)

Rasa daging sapi yang juicy serta perpaduan bumbu yang kaya akan rempah dan autentik bikin siapa pun yang menikmati nasi Padang dengan menu rendang jatuh cinta pada gigitan pertama. Konon katanya ada teknik dan resep khusus untuk mengolah daging rendang agar tekstur dagingnya empuk, lembut, dan bumbunya meresap sempurna. Dari cerita teman yang yang kebetulan asli berdarah Minang serta memiliki usaha rumah makan Padang, proses memasak daging rendang ini tidak sebentar, lho. Yah, hampir sama seperti melupakan kamu, butuh waktu yang lama~

#2 Rempah-rempahnya berlimpah

Alasan kedua mengapa nasi Padang terasa begitu ngangenin adalah rempah-rempahnya yang berlimpah. Indonesia memang terkenal kaya akan rempah-rempah sejak zaman dulu. Tak heran jika hidangan kuliner Indonesia kebanyakan identik dengan cita rasa bumbu khas yang kaya akan rempah, tak terkecuali dengan nasi Padang.

Lauk dalam seporsi nasi Padang yang kental dengan nuansa rempah-rempah adalah daging rendang dan gulai tunjang. Rendang terbuat dari bahan dasar daging sapi yang diberi bumbu rempah seperti lengkuas, bawang merah, bawang putih, jahe, cabai merah, ketumbar, pala, daun kunyit, daun salam, santan kelapa, dll. Sementara gulai tunjang terbuat dari tunjang atau yang disebut juga kikil sapi ditambah bumbu seperti merica, lengkuas, kunyit, jahe, serai, asam kandis, bawang merah, bawang putih, ketumbar, dll.

Sudah kebayang kan betapa kaya akan rempah-rempah hidangan satu ini? Beuh, bikin perut keroncongan dan cepat-cepat pergi ke rumah makan Padang untuk segera melahapnya!

#3 Banyak pilihan lauk

Selanjutnya alasan kenapa nasi Padang lebih ngangenin ketimbang doi adalah pilihan lauk yang disediakan ada banyak. Biasanya di rumah makan Padang, aneka lauk disajikan di atas piring yang tersusun rapi dalam etalase kaca. Mulai dari rendang, ikan goreng, ikan bumbu balado, udang tepung goreng, gulai tunjang, ayam pop, ayam bakar, ayam goreng serundeng, ayam bumbu balado, telur dadar khas Padang, dll. tersedia di rumah makan Padang. Cara penyajian lauk unik ini juga yang membedakan rumah makan Padang dengan rumah makan lainnya.

Banyak pilihan lauknya (Connie Carolline/Shutterstock.com)

Aneka lauknya yang sengaja disajikan di atas piring susun di balik etalase kaca ternyata juga berhasil memikat orang ketika lewat di depannya, termasuk saya. Berawal dari rasa penasaran karena hampir setiap hari saya melihat banyak pilihan lauk tersebut, saya pun mencoba membeli dan menyantap seporsi nasi Padang. Sampai detik ini, nasi Padang jadi salah satu kuliner favorit saya selain rujak soto.

#4 Cita rasa sambal hijaunya bikin kalap

Alasan lain betapa adalah cita rasa dari sambal hijaunya. Sambal hijau jadi salah satu menu yang tak boleh dilewatkan begitu saja ketika makan nasi Padang. Biasanya, sambal hijau akan dipadukan dengan sayur daun singkong rebus.

Di Indonesia sendiri hampir semua orang doyan sambal. Bahkan ada yang bilang kalau makan tanpa sambal rasanya seperti makan sayur tanpa garam, alias hambar! Pokoknya cita rasa sambal hijau yang ada dalam seporsi nasi Padang memang tidak pernah gagal.

#5 Porsinya yang besar

Alasan terakhir mengapa nasi Padang selalu ngangenin untuk dimakan adalah porsinya yang besar. Makanan dengan porsi banyak adalah hal yang diidam-idamkan anak kos, apalagi kalau harganya murah dan rasanya endulita. Kebetulan dulu saya termasuk tipe anak kos yang ketika beli makan selalu dibawa pulang. Porsi yang banyak ini bikin saya cinta pada kuliner khas satu ini.

Kalau dibungkus porsinya lebih banyak (Shutterstock.com)

Itulah lima alasan di balik nasi Padang yang ngangenin dan bikin kita ingin terus menyantapnya. Mulai sekarang tidak ada alasan untuk tidak mencintai masakan khas nusantara yang satu ini, ya. Ingat, cintailah produk dalam negeri. Jangan cuma mencintai doi saja yang sebentar hilang sebentar datang!

Penulis: Rina Yunita
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Bumbu Rendang Instan “Uni Via” Bukittinggi, Tanpa Penyedap dengan Rempah Lengkap.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version