Kalau ada orang bertanya pada saya tentang rekomendasi hape, saya akan selalu menjawab Samsung. Hape 2 jutaan? Samsung. 5 jutaan? Samsung. 10 jutaan ke atas? Samsung. 20 jutaan? Rakit PC aja udah.
Kalian boleh bilang saya penyefonk Samsung atau gimana, terserah. Tapi bagi saya, hape Samsung adalah pilihan yang aman. Sudah jelas reliable, sudah jelas kualitasnya, nama besarnya jelas menjamin. Sekalipun rusak, service centre-nya banyak. Tinggal pilih, spare part terjamin.
Tapi banyak yang bilang, Samsung itu overprice, jelas kena green line, chipsetnya biasa, dan sejenisnya, sejenisnya. Maka dalam artikel ini, saya mau kasih alasan kenapa kalian harus beli hape Samsung, dan kenapa kalian cocoknya pake hape Samsung.
Samsung cocok untuk orang yang nggak mau ribet
Kalau kalian nggak suka keribetan, cuman ada dua pabrikan hape yang cocok buat kalian: Samsung dan iPhone. Udah, itu nggak bisa dibantah.
iPhone jelas, dia menawarkan kesederhanaan. Bedanya cuman harganya lebih nendang ketimbang Samsung. Duit 5 juta susah dapet barang baru. Opsinya juga terbatas. Sedangkan hape Samsung, memberi kalian banyak pilihan.
Sesuai dengan yang saya bilang tadi, kalau kalian orangnya nggak ribet, jelas kalian tidak akan mikirin chipset, kamera, dan sejenisnya. Maka, kalian cocok dengan Samsung. Jelas cocok, jelas aman. Tinggal pilih yang sesuai harga, dan bayar. Nggak perlu mikirin bloatware, nggak perlu oprek ini itu. Wis kari duduk manis, hapenya sudah siap.
Lha, tapi kan android lain punya hal yang sama, apa yang bikin beda? Nah, saya bahas di bab selanjutnya.
Samsung itu tahan lama dan cocok untuk orang yang pakai hape sesuai fungsinya
Hape Samsung itu terkenal akan longevity dan dukungannya. Kalian akan dapat OS update sekitar 4 kali dan 5 tahun dukungan keamanan. Bahkan yang flagship bisa dapat lebih banyak. Dan yang jelas sih, Samsung tahan lama.
Tahan lama di sini bukan berarti tahan banting dan nggak mudah hancur. Itu beda. Nggak ada hape yang kuat dibanting berkali-kali. Maksud saya dari tahan lama adalah, hape kalian nggak mudah lemot dan masih tahan lama dipakai beberapa tahun. Saya pernah punya Samsung A7 2018, itu hape katanya performanya hanya bertahan 2 tahun. Tapi ketika saya masih pake hape itu di tahun ketiga, nggak ada penurunan signifikan tuh. Ya kerasa lemot karena memang penyimpanannya nggak gede dan nggak rata kanan di game terbaru, tapi ya nggak mengganggu banget.
Hape tersebut sekarang dipakai Bapak saya. Dia merasa nyaman aja pakainya. Nah, kalau buat orang yang perlunya hanya komunikasi, Samsung lawas pun menyenangkan buat mereka.
Nah, bedanya dengan hape lain, nggak jarang hape pabrikan lain itu matot di tahun kedua. Di sini bedanya Samsung, bahkan yang entry level pun masih aman-aman saja setelah bertahun-tahun. Nggak gacha kek pabrikan lain. Istri saya pengguna J4, matot di tahun kelima, itu hebat menurutku karena udah lima tahun. J series lho. Punya ibu saya, J2 Prime, malah masih sehat walafiat hingga sekarang. 8 tahun, bro.
Baca halaman selanjutnya
Jika kalian penyabar, hape ini udah paling tepat
Kalau Mas Arzha Ali bilang hape Samsung itu nggak cocok untuk orang yang buru-buru, saya setuju. Memang pengecasan hape ini nggak segila hape lain. Masalahnya sih, memangnya kalian semua butuh itu banget?
Sebagai pengguna Samsung S21+, saya nggak ada masalah dengan super fast charging-nya yang nggak cepet-cepet amat. Kalau baterai hape kritis, ya tinggal cas, taruh, lakuin hal lain. Kayak nggak punya kegiatan lain aja. Biasanya sih kalau saya ngecas hape, saya tinggal main Dota atau nonton di Netflix. Nggak sampai penuh, cabut.
Lagian kalau nggak sedang di luar rumah, dan ada koneksi WiFi, baterai itu nggak boros kok. Kecuali kalau kalian ngegame, jelas kerasa borosnya. Tapi justru itu bisa jadi cara kita membatasi game nggak sih. Meski ya, nggak ngefek di saya. Saya mah tinggal pindah device aja. Baterai hape abis, tinggal idupin komputer, main game lain. kelar.
Kalau kalian memang nggak kecanduan hape, fast charging-nya hape Samsung itu udah pas pake banget.
Nggak suka ganti-ganti hape
Udah, kalau kalian nggak suka ganti-ganti hape, cuman dua pabrikan yang perlu kalian lirik, dan lagi-lagi itu iPhone dan Samsung. Tapi untuk yang flagship aja ini, midrange-nya sSamsung nanti dulu.
Ya gimana, dua pabrikan ini sudah terbukti menunjukkan kalau hape mereka masih mewah sekalipun sudah digerus waktu. Samsung S21+ saya masih begitu nyaman, nggak ada tanda-tanda lemot. Panas doang, itu pun karena chipsetnya emang panas.
Nah, kalau memang kalian males ganti-ganti hape dan cari satu hape yang tahan performanya selama 3 tahun ke depan, jelas belilah Samsung flagship. Seken pun nggak masalah. Saran saya, setelah rilisnya S25 ini, belilah S23. Yang biasa, ultra, atau plus, bebas. Kalian pake 3 tahun ke depan pun saya yakin masih kuat. Wong hape saya yang practically sudah berusia 4 tahun aja masih bagus dan masih jernih.
Saya secara pribadi memang nggak ingin berpindah ke lain hati. Mendengar testimoni dari kawan yang pake pabrikan selain Samsung, sudah bikin saya makin mantap untuk setia. Bismillah dikontak Samsung untuk jadi buzzernya. Kalau ini, saya dengan senang hati menerima tawaran jadi buzzer.
Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Samsung Udah Mulai Tobat, Udah Nggak Overpriced dan Bergantung sama Nama Besar doang
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
