Berbicara tentang Pare, secara otomatis segala kenangan yang terpendam selama ini terputar dalam benak saya. Bagaimana tidak, Pare bukan hanya memberikan pengetahuan dan pembelajaran baru bagi saya. Melainkan, juga pertemuan dengan pejuang-pejuang hebat dari berbagai pelosok negeri ini.
Tidak lupa, juga memberi bonus senyum manis dari mas-mas Padang HAHAHAHA.
Pengalaman pertama merantau ke Pare pada 2018 memberikan kesan yang sangat amat baik dan menyenangkan. Hal ini, kemudian menarik kembali saya datang ke Pare pada 2022. Meskipun tidak semanis saat pertama kali ke sana. Setidaknya, pada perantauan kedua ini saya masih bisa mengunjungi tempat-tempat legend dan penuh kenangan di Pare. Nah, dalam artikel ini saya mau memberi beberapa tempat legendaris di Pare. Simak!
Toserba Al-Amin Pare
Siapa yang tidak tahu Toserba Al-Amin? Saya yakin 98 persen member di Kampung Inggris pasti tahu dan pernah berkunjung ke kios ini. Kios ini berada di Jalan Brawijaya, letaknya sangat strategis, berada di pinggir jalan utama. Mangkanya, ndak heran kalau toserba ini sangat ramai.
Di toserba ini berbagai kebutuhan sehari-hari dapat dijumpai. Mulai dari beras, mi instan, air minum dalam kemasan, susu, roti, snack dsb. Eitss, gak hanya itu, kalau kalian ke Kampung Inggris tapi lupa belum bawa perlengkapan mandi, makan, dan mencuci. Kalian bisa menemukan perlengkapan itu di Toserba Al-Amin.
Selain menyediakan kebutuhan sehari-hari, toserba ini juga menyediakan perlengkapan alat tulis dan beberapa skincare. Jika kalian berpikir bahwa belanja di toserba ini akan menguras kantong, ITU SALAH BESAR. Harganya cukup murah dibandingkan toko-toko lain, berdasarkan pengalaman selama saya merantau di Pare. Karena harganya yang murah, antrean kasir sering kali agak panjang. Mengingat kasirnya hanya ada dua. Jadi, kalian harus sabar!
Lapangan Canda Bhirawa Pare
Pada umumnya kegiatan belajar di Kampung Inggris dilaksanakan pada Senin-Jumat. Dengan demikian, Sabtu dan Minggu menjadi kesempatan untuk rebahan dan refreshing. Menurut saya, kalau di Pare refreshing nggak perlu mahal-mahal sih. Berkunjung ke Lapangan Canda Bhirawa Pare bisa menjadi opsi untuk mengisi waktu luang di hari libur. Menikmati sore hari sambil olahraga di lapangan ini cukup menyenangkan, apalagi ditambah suasana sejuk di beberapa sudut.
Namun, jika hari Minggu datang, jangan harap kalian akan mendapat ketenangan di sana. Justru, yang kalian dapat adalah kebisingan. Benar, kebisingan. Tapi menurut saya kebisingan ini menciptakan kebahagian tersendiri. Sebab, kebisingan itu berasal dari gelak canda tawa member dari berbagai Lembaga yang sedang melakukan kegiatan outbond.
Pasti dari kalian yang pernah ke Pare perdah dong melakukan outbond di Lapangan Canda Bhirawa? Lapangan itu seolah menjadi tempat yang sudah dikontrak untuk outbond member Kampung Inggris hehehehe.
Masjid Agung An-Nur Pare
Rasanya kurang lengkap kalau ke Kampung Inggris tapi tidak berkunjung ke Masjid Agung An-Nur Pare. Menurut saya masjid ini memiliki arsitektur yang unik. Pintunya banyak di mana-mana beratap joglo. Selain itu untuk mencapai beranda masjid kita harus menempuh beberapa anak tangga yang agak gelap.
Awalnya saya merasa seperti sedang berada di tempat horor ketika menaiki ataupun menuruni tangga. Tapi, kesan horor itu seketika hilang ketika berada di beranda masjid. Kita akan menyaksikan pelataran masjid yang begitu luas. Suasana di masjid ini menurut saya cukup sejuk dan dingin. Sebab di halaman masjid banyak dikelilingi pohon-pohon besar.
Warket Ibu’e Amik
Kuliner yang paling mantap dan menendang bagi lidah di Kampung Inggris ada di Warket ini bagi saya. Di sini kita bisa memesan ketan susu atau ketan bubuk dengan berbagai varian toping. Saran aja sih, paling mantan yang toping susu dan keju. Kombinasi rasa manis dan gurih yang dipadukan dengan ketan rasanya Josss. Kalau kalian nggak suka keju, bisa coba lainnya sih, seperti topping milo atau meses.
Selain ketan susu, di sini kita juga bisa menikmati berbagai hidangan seperti gorengan, mi goreng, mi kuah, minuman dingin, minuman hangat, dsb. Kalau kebetulan kalian berkunjung ke Pare saat musim hujan, wajib bangett si makan mi kuah dan minum es jeruk di sana. Apalagi sambil menikmati angin sepoi-sepoi. Sempurna bukan? Pokoknya nikmatnya sampai tulang-tulang deh.
Jadi itu adalah beberapa tempat legendaris dan penuh kenangan di Pare yang pernah saya kunjungi. Sedikit ngilu, karena ada perasaan sedih sebab rindu pada sahabat berjuang pada perantauan pertama. Namun, kunjungan itu juga menjadi obat rindu bagi saya.
Nah buat kalian yang mau berkunjung ke Pare tapi masih ragu-ragu, hapus ragumu kawan. Jelajahi tempat ini. Kalian bukan hanya mendapatkan ilmu, tapi juga bisa healing berkedok belajar hehehe. Tapi, hati-hati ya, jangan sampai jadi korban Pare Jahat. Sebab, rasanya sakit, tapi nggak berdarah.
Penulis: Audea Septiana
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Nasib Kampung Inggris Pare selama Pandemi