Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

4 Restoran di Bandung yang Terkenal Sejak Zaman Kolonial

Andri Saleh oleh Andri Saleh
21 Januari 2022
A A
4 Restoran di Bandung yang Terkenal Sejak Zaman Kolonial Terminal Mojok

4 Restoran di Bandung yang Terkenal Sejak Zaman Kolonial (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jalan Braga adalah salah satu kawasan yang sangat bersejarah di Kota Bandung. Sejak zaman kolonial, kawasan ini adalah pusat keramaian yang sangat populer. Ada banyak tempat favorit yang biasa dikunjungi oleh para menir dan noni Belanda pada saat itu. Mulai dari kompleks pertokoan, bioskop, tempat pertemuan, restoran, sampai tempat hiburan malam. Boleh dibilang, kawasan di sekitar Jalan Braga ini adalah tempat gaulnya orang-orang Hindia Belanda pada masa itu.

Saat ini, kawasan di Jalan Braga sudah banyak berubah. Namun, arsitektur gedung pertokoan yang bergaya klasik dan tata kotanya masih sama seperti zaman dahulu. Dan, percaya atau nggak, sebagian restoran yang dulu banyak dikunjungi oleh para menir dan noni Belanda itu masih beroperasi hingga saat ini. Serius. Bahkan, menu makanan dan interior ruangannya nggak berubah, kecuali ya para pelayannya.

Kamu penasaran restoran mana saja yang masih beroperasi dari zaman kolonial sampai sekarang? Saya mencatat ada 4 restoran di kawasan Jalan Braga, Bandung, yang tetap mempertahankan menu dan interior bergaya klasik itu. Yuk, kita cek!

#1 Braga Permai

Sebelumnya, nama restoran ini adalah Maison Bogerijen. Restoran yang menyediakan makanan-makanan khas Eropa ini beroperasi di Jalan Braga sejak tahun 1923. Ini artinya, restoran ini berdiri hampir satu abad lamanya di Bandung. Emejing banget kan, ya? Meski sekilas ruangan di bagian dalamnya terlihat kekinian, interiornya tetap mempertahankan bentuk bangunan lamanya, lho.

Untuk urusan menu makanan, masih ada beberapa menu makanan Eropa yang namanya susah untuk dilafalkan oleh lidah ndeso seperti saya. Tapi ada juga, kok, menu makanan yang familier macam nasi goreng, lontong, atau jus jeruk. Tapi, masa di tempat sebegitu bersejarahnya malah pesan nasi goreng? Mbok ya kalau mau beli yang begitu mah mending di pinggir jalan saja. Sayang banget duitnya.

#2 Bandoengsche Melk Centrale

Lokasi restoran ini ada di Jalan Aceh. Tepatnya di samping Gedung Balai Kota, masih dalam kawasan Jalan Braga. Restoran Bandoengsche Melk Centrale atau biasa disebut BMC adalah restoran yang berdiri sejak tahun 1928 di Bandung. Sesuai dengan namanya, tempat ini dulunya berupa pusat pengolahan susu. Konon, pengolahan susunya memakai sistem pengolahan susu Friesland, Belanda. Makanya produk susu yang dihasilkan sangat berkualitas.

Di masa sekarang, restoran BMC terus berkembang. Produk yang dijual nggak cuma susu murni, tapi ada olahan susu semacam yoghurt, milkshake, es krim, dan sejenisnya. Malah ada juga menu untuk makanan berat macam nasi bakar, nasi liwet, bakso, atau sop buntut. Meski menu makanan sudah beragam, restoran BMC masih mempertahankan bentuk bangunan lamanya sehingga tetap terasa nuansa klasiknya.

#3 Sumber Hidangan

Restoran yang lokasinya tepat berada di Jalan Braga ini mulai beroperasi sejak tahun 1929. Berbeda dengan yang lain, restoran yang awalnya bernama Het Snoephuis ini punya menu andalan aneka roti dan kue. Ada roti manis, roti tawar, sampai roti buaya. Uniknya, nama-nama roti yang dijual masih menggunakan nama-nama Belanda. Ada Amsterdamse Korst, Krentenbrood, Zwitsersecake, dan nama-nama lain yang terdengar asing di telinga.

Baca Juga:

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

Kuliah di UIN Bandung: Ekspektasi Mau kayak Dilan 1990 Realitanya Malah Kaya Mad Max Fury Road

Sensasi klasiknya bakal makin terasa kalau kamu makan di tempat. Di restoran ini, nggak cuma bangunan lamanya saja yang masih dipertahankan, tapi juga interiornya. Mulai dari lampu yang tergantung di langit-langit, alat-alat produksi roti, kemasan roti, sampai foto-foto jadul yang dipajang di salah satu sudut restoran. Pokoke pol klasiknya.

#4 Warung Kopi Purnama

Buat para penikmat kopi, restoran ini wajib untuk dikunjungi. Lokasinya terletak di Jalan Alkateri, masih di sekitaran Jalan Braga. Selain menyajikan menu andalan kopi, ada banyak pilihan menu lain ditawarkan di restoran ini. Mulai dari roti, nasi goreng, nasi soto, kwetiau, dan berbagai macam camilan.

Sama halnya dengan restoran klasik sebelumnya, restoran yang berdiri sejak tahun 1930 ini juga masih mempertahankan interior dan bangunan lamanya. Ini bisa dilihat dari ubin lantai, lampu yang menggantung di langit-langit, juga pajangan foto-foto jadul di dinding. Plus, aroma kopi yang memenuhi ruangan restoran makin menambah kesan klasik yang nggak bakal terlupakan.

Itulah keempat restoran di kawasan Jalan Braga yang masih beroperasi dari zaman kolonial sampai sekarang. Kalau dilihat dari menu dan suasana klasiknya, sudah pasti harganya juga nggak kaleng-kaleng. Kamu perlu menguras isi ATM agak dalam kalau pengin makan di restoran tadi.

Lalu, bagaimana kalau pengin makan makanan klasik yang low budget? Tenang, kamu nggak perlu khawatir. Cukup beli sebungkus Indomie rasa Kaldu Ayam di warung terdekat. Eh, jangan ketawa dulu. Indomie rasa Kaldu Ayam adalah generasi pertama mi instan di Indonesia yang diperkenalkan tahun 1972. Kamu belum lahir, kan? Kurang klasik apalagi coba?

Penulis: Andri Saleh
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 Januari 2022 oleh

Tags: BandungBragaJadulrestoran
Andri Saleh

Andri Saleh

Petualang Negeri Sipil. Tinggal di Bandung.

ArtikelTerkait

Jalan Dr Setiabudi, Jalan Megah di Kota Bandung yang Paling Menyengsarakan Pengendara

Jalan Dr Setiabudi, Jalan Megah di Kota Bandung yang Paling Menyengsarakan Pengendara

28 Juli 2024
5 Rekomendasi Warung Bakso Paling Enak di Bandung Terminal Mojok

5 Rekomendasi Warung Bakso Paling Enak di Bandung

20 Juli 2022
Bandung di Mata Perantau dari Medan, Bikin Kaget dan Perlu Banyak Waktu Adaptasi Mojok.co

Bandung di Mata Perantau dari Medan: Banyak Culture Shock, Perlu Waktu Lama untuk Adaptasi

27 Februari 2024
Dago Bandung

Sejarah Dago, Tempat Mangkal Petani di Zaman Belanda

19 November 2021
Saking Ndesonya Soal Jogja, Saya Pernah Beli Pecel di Angkringan terminal mojok.co

Liburan ke Jogja dengan Budget 500 Ribu? Bisa Banget!

30 Juli 2020
Tempat Wisata Religi di Bandung yang Cocok Buat Anak Rohis Terminal mojok

5 Tempat Wisata Religi di Bandung yang Cocok Buat Anak Rohis

17 Februari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.