Bagi sebagian mahasiswa, terutama mahasiswa rantau, warung kopi menjadi semacam tempat yang masuk dalam daftar tempat penting yang harus dikunjungi ketika hendak mengerjakan tugas atau sekadar sedang suntuk. Bahkan, beberapa mahasiswa juga sudah menjadikan warung kopi sebagai rumahnya sendiri karena terlalu sering berada di sana. Begitupun saya, warung kopi sudah masuk dalam daftar tempat yang jika saya suntuk, harus didatangi. Walau sekadar hanya ingin menyepi saja.
Saya sebagai mahasiswa rantau yang datang jauh-jauh dari Jogja ke Kediri, pada awalnya juga kesusahan mencari warung kopi yang pas di sini. Apalagi ketika membuka Google Maps untuk mencari rekomendasi warung kopi yang pas, malah disuguhi banyak sekali daftar warung kopi yang asing bagi saya. Akhirnya, mau tidak mau, tahun pertama di Kediri saya habiskan selain untuk berkuliah, juga untuk melanglang buana mengelilingi warung-warung kopi di sini.
Nah, di tahun kedua ini, saya merasa harus membagi rekomendasi warung-warung kopi yang mungkin dicari oleh para mahasiswa, terutama para mahasiswa rantau. Tetapi, kali ini saya hanya akan memberi rekomendasi warung kopi yang berada di sekitaran IAIN Kediri. Yang lain nyusul ya, Bos.
#1 Warkop Mbah Radi
Kenapa yang pertama saya rekomendasikan Warkop Mbah Radi? Selain mudah dijangkau dari IAIN Kediri, juga karena harganya yang bersahabat dengan kantong mahasiswa. Tapi, warung kopi ini tidak cocok buat yang mau nyepi atau mengerjakan tugas. Tempatnya masih sederhana dan kurang luas.
Walaupun harga kopinya murah, yaitu Rp1500,00 per cangkir, rasa dari kopinya tidak mengecewakan. Kopinya berwarna hitam pekat dan kental. Yang jelas, bukan kopi sasetan.
Untuk menuju warung kopi ini, bisa dengan mudah dicari di Google Maps. Atau kalau bingung, bisa bertanya dengan warga lokal di sekitaran gang dua depan IAIN Kediri. Tanya saja, warung kopi Mbah Radi di mana. Insyaallah warga lokal semua mengenalnya.
Selain menjual kopi, di sana ada satu lagi yang khas. Yaitu jeruk perasnya yang murahnya ra ketulung bos. Hanya dengan Rp2000,00 saja, kita dapat menikmati jeruk peras manis yang seger dengan porsi yang banyak. Gambarannya, gelas es teh yang besar itu, diisi penuh.
#2 Warkop Pak M
Di urutan kedua, saya merekomendasikan warkop Pak M. Yups, Pak M. Saya juga kurang tahu kenapa dinamakan dengan Warkop Pak M. Untuk warkop ini, tempatnya cocok buat nongkrong karena lokasinya yang berada di bawah rumpun bambu yang rindang. Selain itu, tempatnya juga cukup luas. Jadi sangat cocok untuk nongkrong dengan banyak orang.
Di warkop Pak M, yang terkenal adalah kopi ijonya. Ya walaupun tidak seenak kopi ijo di daerah asalnya, Tulungagung. Untuk harga kopinya, standar seperti warkop di daerah Kediri pada umumnya yang berkisar Rp3000,00 sampai dengan Rp5000,00. Di sana juga menyediakan minuman lain. Jadi, bagi yang tidak suka kopi, juga bisa pesen yang lain.
#3 Warkop Maspu
Lalu yang ketiga ini ada Warkop Maspu Etan. Warung kopi yang agak ndelik ini, menurut saya cocok buat kalian yang ikut organisasi. Maksud saya, di Maspu ini enak kalau buat rapat. Suasananya teduh karena berada di bawah rumpun bambu. Juga meja kursinya yang lumayan banyak. Memang di Pak M juga sama, meja kursinya banyak, tapi vibes rapat bagi saya paling terasa ada di Maspu Etan. Mungkin karena sudah sering digunakan untuk rapat organisasi.
Harga-harga makanan dan minuman di Maspu Etan juga standar. Di sini, juga ada kopi khasnya, yaitu kopi Maspu. Yang unik di Maspu, disediakan autan dan masker secara gratis sebagai fasilitas. Kenapa ada autan, mungkin karena letaknya di bawah rumpun bambu. Biar nggak digigit nyamuk. Begitu.
#4 Kopi Gus
Kopi Gus, warkop yang lokasinya juga cukup ndelik ini, bahkan lebih ndelik dari Warkop Maspu. Kopi Gus walaupun lokasinya berada di tengah perkampungan, tetapi di sana cukup nyaman untuk ngopi. Tempatnya yang berada di bawah rumpun bambu, menjadikannya teduh ketika siang hari dan adem ketika malam hari. Untuk harga di sana, ya standar seperti harga warkop lainnya.
Selain itu, karena tempatnya yang ndelik, Kopi Gus cocok untuk menyendiri dan mengerjakan tugas. Terakhir, sesuai dengan namanya, warkop ini juga sering menjadi tempat ngumpul para gus-gus.
Sebenarnya masih banyak warung kopi yang recommended di sekitaran IAIN Kediri. Tetapi, karena nanti kalau terlalu banyak memberi rekomendasi, tentunya temen-temen akan kebingungan. Setidaknya jika bingung mau ngopi di mana, ada empat nama warkop yang menurut saya lumayan hits dan sering disebut dalam obrolan mahasiswa sekitaran IAIN Kediri.
Selamat mencoba!
Penulis: Achmad Syafi’i
Editor: Rizky Prasetya