Mengunjungi Malang di musim hujan adalah sebuah kesalahan. Apalagi ketika hujan yang mengguyur membuat jalanan di sana tergenang air atau banjir. Mobilitas kalian jelas akan terganggu. Macet jadi hal yang tidak bisa terhindarkan lagi.
Selain hujan, jalanan di Malang juga sering macet karena acara-acara akbar yang bisa mengunci simpul-simpul jalan. Acara yang biasanya mengambil waktu di akhir pekan itu benar-benar bisa menguji kesabaran. Itu mengapa selain hujan, acara-acara semacam ini sebaiknya dihindari, apalagi untuk kalian yang kesabarannya setipis tisu.
Daftar Isi
#1 Haul pengajian akbar di Malang
Kalau memiliki rencana liburan ke Malang saat ada hajatan besar seperti haul atau pengajian akbar, coba bisa dipikir ulang dulu deh. Kota Malang bakal jadi lautan jamaah, terutama di Alun-alun Kota Malang dan ruas jalan sekitar alun-alun kota seperti Jalan Aries Munandar, Jalan Zainul Arifin, dan Jalan SW Pranoto yang menjadi pusat acara. Acara ini biasanya menutup sebagian besar akses jalan utama, bahkan Alun-alun Kota penuh sesak oleh jamaah dari dalam dan luar Malang. Kebayang kan, betapa padatnya.
FYI, acara seperti ini nggak cuma dihadiri warga Malang, tapi juga ribuan jamaah dari luar kota yang berbondong-bondong datang, banyak yang menggunakan bus. Sayangnya, keterbatasan parkiran bikin bus-bus besar harus parkir di pinggir jalan hingga ke kawasan Kayutangan. Kemacetan pun tak terelakkan hingga Pasar Besar Malang.
Kendaraan umum yang biasanya melewati kawasan ini juga harus rela mencari jalur alternatif. Kalau nggak mau repot, pilihan terbaik ya jalan kaki. Kalau ingin ke daerah Gadang tanpa terjebak macet, coba jalur alternatif ini. Dari Belimbing, melewati Jalan Basuki Rahmat (Kayoetangan Heritage), lanjut ke Jalan Semeru, lalu arahkan ke Jalan Kawi Atas. Dari sana, ikuti Jalan Raya Langsep menuju Jalan IR Rais, dan teruskan ke Jalan Brigjen Katamso hingga Jalan Arif Margono. Lebih cepat dan bebas hambatan.
#2 Arak-arakan Arema Menang
Kemenangan Arema memang selalu jadi momen yang penuh euforia bagi para Aremania. Biasanya, setelah tim kebanggaan Malang ini menang, arak-arakan dari Stadion Kanjuruhan hingga Kecamatan Lawang akan memenuhi jalan-jalan utama, terutama jalur antar kota. Suasana penuh semangat dengan iringan motor dan mobil, ditambah teriakan yel-yel kebanggaan.
Kalau tidak ingin terjebak dalam kemacetan akibat konvoi ini, lebih baik tunda dulu rencana keluar rumah. Selain itu, bagi pengendara yang memang harus melewati jalur tersebut, tetap ada jalan menuju Malang Kota agar tidak terjebak macet karena arak-arakan ini. Saat konvoi kemenangan Arema FC, jalur alternatif ke Kota Malang adalah melalui Karangploso. Hal ini dilakukan untuk menghindari kemacetan di jalur Karanglo, Jalan Ahmad Yani, Jalan Borobudur, dan Jalan Soekarno Hatta. Masyarakat yang akan masuk ke Kota Malang dari utara diimbau untuk mengarah ke Dau. Masyarakat yang akan ke arah Batu diimbau untuk lurus ke Karanglo, kemudian lewat Karangploso.
#3 Mahasiswa, angkot, dan ojol demo
Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa atau pengemudi angkot dan ojek online (ojol) di sekitar Balai Kota Malang telah membuat lalu lintas di kawasan tersebut mengalami kemacetan parah. Sebagai pusat kota, area ini memang kerap menjadi titik rawan macet, apalagi dengan adanya penutupan sebagian jalan untuk mendukung aksi massa. Jadi, bagi kalian yang tidak ingin terjebak dalam antrean kendaraan panjang, sebaiknya hindari kawasan Balai Kota, Alun-Alun Tugu, dan jalan-jalan utama di sekitarnya untuk sementara waktu.
Supaya perjalanan tetap lancar, berikut beberapa rute alternatif yang bisa kalian gunakan. Dari Arah Selatan (Kepanjen atau Gadang), hindari Jalan Kahuripan dan Jalan Basuki Rahmat. Sebagai gantinya, ambil rute via Jalan S. Parman atau Jalan Ijen yang langsung mengarah ke Jalan Jakarta atau area barat kota. Dari arah utara (Karanglo atau Arjosari), jangan masuk ke kawasan pusat kota melalui Jalan Raden Intan atau Jalan Tugu. Sebagai gantinya, gunakan rute memutar melalui Jalan Soekarno-Hatta untuk menuju ke arah timur atau barat kota tanpa melewati area demo. Dari Arah Timur (Tumpang atau Sawojajar), sebisa mungkin hindari Jalan Majapahit yang mengarah langsung ke Balai Kota. Kalian bisa melewati Jalan Ki Ageng Gribig menuju Jalan LA Sucipto untuk memotong jalur ke area barat atau selatan kota.
#4 Momen ospek maba atau wisuda kampus Universitas Brawijaya dan Universitas Malang yang barengan
Musim ospek mahasiswa baru (maba) dan wisuda di Universitas Brawijaya (UB) serta Universitas Negeri Malang (UM) selalu membawa suasana berbeda di Kota Malang. Beberapa kawasan utama seperti Jl. Veteran, Jl. Sumbersari hingga Jl. Galunggung dan Jl. Soekarno Hatta hingga Dinoyo berubah jadi titik kemacetan parah. Jalan-jalan ini dipadati kendaraan keluarga wisudawan, tamu undangan, dan angkutan umum. Akibatnya, arus lalu lintas melambat drastis, dan waktu tempuh perjalanan bisa jauh lebih lama dari biasanya.
Tidak hanya kendaraan yang bertambah, area kampus juga penuh sesak dengan mahasiswa baru yang menjalani ospek serta keluarga yang mengantar anak-anaknya ke kampus untuk mengikuti ospek. Antrean panjang di sekitar parkiran kampus hingga tempat makan di sekitar lokasi sering kali menambah semrawutnya suasana. Maka, kalau kamu nggak punya keperluan mendesak di kawasan tersebut, lebih baik hindari area kampus selama puncak acara ini berlangsung.
Supaya perjalanan tetap nyaman, ada beberapa rute alternatif yang bisa kamu pilih. Dari area kampus ke pusat Kota Malang, gunakan rute melalui Jalan MT Panjaitan dan lanjutkan ke Jalan Ijen. Jalur ini biasanya lebih lengang dibanding area sekitar Dinoyo dan Veteran. Dari Kota Malang ke Kota Batu, melewati Jalan Sigura-gura menuju daerah Joyogrand. Meski jalannya sedikit memutar, rute ini bisa menghindarkan kamu dari kemacetan panjang.
Selain memilih rute alternatif ini, cobalah untuk mengatur waktu perjalanan. Jika memungkinkan, hindari jam-jam sibuk ketika kegiatan tersebut berlangsung. Kamu juga bisa memanfaatkan aplikasi navigasi untuk melihat kondisi lalu lintas secara real-time dan memilih jalur paling lancar. Tetaplah bersabar di jalan. Dengan sedikit persiapan dan fleksibilitas, perjalananmu bisa tetap nyaman.
Penulis: Nuruma Uli Nuha
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Jalan Tumbal Negara hingga Jalan Sangean, Inilah 7 Jalan dengan Nama Unik dan Aneh di Malang
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.