4 lagu Underrated dari Tulus: Gini Rasanya Berdansa sama Tulus

4 lagu Underrated dari Tulus (Instagram @tulusm)

4 lagu Underrated dari Tulus (Instagram @tulusm)

Akhir 2022, Tulus menjadi penyanyi yang lagunya banyak didengarkan di Spotify. Lantas, apa sih yang membuat lagu-lagu Tulus begitu digemari para penikmat musik di Indonesia?

Bisa saja karena “Sepatu” yang dimiliki Tulus berjalan cepat, bisa juga karena Tulus mampu “Pamit” dari hal-hal yang menghalanginya. Apa karena kekuatannya sang besar seperti “Gajah”, atau karena penyanyi yang meniti karir dari Bandung ini mampu “Tukar Jiwa”?

Kalau diamati, lagu-lagu milik Tulus bisa dibilang komplet. Baik dari segi tema, genre, sampai diksi di setiap lirik. Nah, sebagai Teman Tulus, saya menemukan setidaknya empat lagu yang underrated dan belum didengar banyak orang. Inilah dia.

#1 Mahakarya

Cara penyampaian lagu ini cukup menarik. Tulus mengambil sudut pandang sebagai pencerita pada awal lagu sehingga tidak menimbulkan kesan menggurui. Pesannya tidak muluk-muluk. Bukan tentang keharusan bekerja keras, mengalahkan rasa takut, atau cara lepas dari tekanan. Lagu ini mengajak kita untuk berjuang dengan hati saja. 


“Beri hati, pada setiap kerja kerasmu, karya-karyamu,” begitulah salah satu penggalan lirik lagunya.

#2 Lekas

Lagu ini masih berinduk pada album yang sama, Monokrom. Susah rasanya kalau tidak membicarakan lagu-lagu dalam album ini. Album terbaik dari Tulus untuk saat ini menurut saya. Monokrom pernah mendapat penghargaan sebagai “The Best Album of The Year” dari Anugerah Musik Indonesia pada 2018, menyusul prestasi kakaknya, album Gajah pada 2011.

“Lekas” adalah lagu berikutnya yang wajib masuk ke playlist kalian. Seperti judulnya, mendegarkan lagu ini membuatmu segera bergegas ke arah yang lebih baik. Bergegas untuk move on, untuk mewujudkan cita-cita, atau cukup bergegas dari kebosanan saja.

Berbeda dengan lagu “Mahakarya”, “Lekas” mempunyai tempo yang lebih cepat. Diawali dengan iringan perkusi pada awal-awal lagu, lagu ini bagaikan sebuah alur drama kolosal yang semakin akhir semakin mencapai klimaksnya. Nadanya lebih nge-beat. Cocok untuk menemani jiwa-jiwa kering yang butuh siraman motivasi dalam mengarungi kehidupan ini.

Pesan dari lagu ini membawa saya teringat akan penggalan lirik lagu Muse yang berjudul Knight of Cydonia yang berbunyi “Don’t waste your time, or time will waste you”. 

#3 Diri

Sejenak pergi dari album Monokrom, “Diri” adalah salah satu lagu dari album terbaru Tulus yang diberi nama Manusia. Lagu “Diri” dibalut iringan petikan gitar seperti yang ada pada lagu “Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti” milik Banda Neira.

“Hayati alur nafasmu.” Itulah salah satu cuplikan lirik lagunya. Ya, sedetail itulah Tulus. Penyanyi yang pernah dianugerahi “The Best Urban Soloist” pada tahun 2017 dan 2019 ini tidak menganggap enteng sebuah aktivitas mendasar pada kehidupan kita. Kapan terakhir kita menghayati dan menghargai dahsyatnya bernafas?

“Diri” seakan-akan menjadi penawar dari lagu “Pamit” yang sering membuat orang senang jadi ikutan merasa patah hati. Lewat lagu ini, dia seakan-akan mengampanyekan betapa pentingnya untuk berdamai dengan diri sendiri. Tujuan dari lagu ini nampaknya mirip dengan lagu “Rehat” milik Kunto Aji.

#4 Suatu Hari di Bulan Juni

Pembahasan tentang karier sudah, self-development sudah, self-healing sudah, sekarang beralih ke masalah relationship. Pertama, ini lagu bergenre blues. Ada yang bilang jika blues adalah musik dari surga. Entah apa dasarnya pernyataan itu. Tapi kalau diperhatikan ada benarnya juga. 

Blues selalu membuat pendengar terbawa akan nada-nada yang disajikannya. Ditambahi dengan momen yang tepat dan seorang yang pas, blues akan membuatmu melayang-melayang.

Salah satu lagu dari album lawas, Gajah, ini mampu memunculkan kesan itu. Kalau kemarin, lagu Sheila On 7 berjudul “Terima Kasih Bijaksana” bisa membuat pendengar terasa dicium Mas Duta, dengan “Suatu Hari di Bulan Juni”, saya rasa pendengar akan terasa diajak Tulus berdansa. Seperti diajak nge-fly oleh empuknya suara sang penyanyi dipadukan dengan alunan musik blues yang khas itu bisa membuatmu melupakan masalah hidup sejenak.

Ditambah pujian yang dihaturkan lewat lirik “Kalian cantik, meski tanpa bedak.” Duh, sempurna. Bagi perempuan hal ini tentu akan membuatmu melayang. Sedangkan bagi lelaki, kalian akan merasa menjadi pria sejati yang cinta pada pasangan apa adanya dan melindunginya. Dua hal itu apabila saling melengkapi maka akan memunculkan kekuatan batin yang luar biasa.

Itulah beberapa lagu yang belum familiar atau bahkan bisa dibilang underrated milik Tulus yang tidak boleh dilewatkan. Sebetulnya masih banyak lagu yang perlu untuk dikulik, apalagi album Monokrom yang aduhai itu. Namun, cukup itu dulu. Setidaknya, kalian harus menyempatkan diri untuk menikmati lagu-lagu di atas walau hanya sekali.

Penulis: Deddy Perdana Bakti

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 6 Hal yang Bikin Gagal Fokus dalam Video Klip Tulus Hati-hati di Jalan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version