4 Kesalahan yang Kerap Dilakukan Penggemar Drakor Saat Menonton Drama On Going

4 Kesalahan yang Kerap Dilakukan Penggemar Drakor Saat Menonton Drama On Going Terminal Mojok

4 Kesalahan yang Kerap Dilakukan Penggemar Drakor Saat Menonton Drama On Going (Pixabay.com)

Waktu masih kuliah tatap muka dulu, salah seorang dosen saya pernah berkata begini, “Kalian pernah membayangkan nggak kalau drakor kesayangan kalian itu nggak pernah ada atau episodenya sudah habis? Pasti kalian merasa ada yang kurang dalam hidup, kan? Nah, itu tanda kalau drakor sudah jadi budaya dalam hidup kalian.” Mendengar pernyataan beliau saat itu, saya merasa setuju. Memang rasanya ada yang kurang kalau belum nonton episode drama yang baru saja tayang, atau rasanya hampa saat drama yang diikuti tiba-tiba tamat.

Sebagai salah seorang penggemar drakor, saya terbiasa mengikuti drama yang sedang on going. Namun, nggak semua orang memilih untuk kejar-kejaran nonton episode terbaru. Ada juga sebagian orang yang justru memilih untuk menonton drama yang sudah tamat saja, bahkan ada yang pernah menulis soal jurus jitu menghabiskan 16 episode drakor dalam sehari di Terminal Mojok! Wow.

Mau nonton drakor yang sedang on going atau tunggu sampai selesai nggak masalah, tergantung kenyamanan masing-masing. Namun sayangnya, saya mengamati ada beberapa kesalahan yang dibuat sendiri oleh para penggemar drakor saat sedang nonton drama on going. Tentu saja ini bikin penggemar drakor seperti saya merasa tak nyaman dan hanya bisa geleng-geleng tiap melihatnya.

#1 Menyerang akun media sosial aktor/aktris

Beberapa waktu lalu, beberapa penggemar drakor dikejutkan dengan kejadian yang cukup menghebohkan di dunia maya. Akun Instagram Bona, salah satu aktris drama Twenty Five Twenty One, diserang netizen. Gara-garanya Ko Yu Rim (diperankan oleh Bona) nggak menerima kekalahannya saat bertanding dengan Na Hee Do (diperankan oleh Kim Tae Ri) di final Asian Games 1999.

Akun Instagram Bona “Ko Yu Rim” diserang netizen Indonesia (Unsplash.com)

Haduh, netizen yang budiman, Ko Yu Rim kan cuma tokoh fiktif, nggak usah terlalu baper kalau doi “jahatin” Na Hee Do. Lagi pula, kenapa malah akun asli pemerannya yang diserang, sih? Bona kan juga cuma akting. Ra mashok blas. Kalau pada gregetan lihat tingkah laku Ko Yu Rim yang nyebelin dalam drama, berarti aktingnya Mbak Bona bagus, dong? Buktinya sampai menyulut amarah netizen seantero dunia maya~

Yok lah, jangan suka menyerang orang lain dengan hate speech, nggak semua aktor/aktris kuat dengan komentar buruk, lho. Buktinya beberapa idola di Korea Selatan sana ada juga yang mencoba mengakhiri hidupnya karena komentar jahat yang diketik orang-orang. Lagi pula, ini cuma drama, Yeorobun, nggak usah sampai terbawa emosi gitu lah!

#2 Bikin teori sendiri

Sebagai seorang penonton yang baik, seharusnya kita menikmati karya dari writer-nim yang menulis alur cerita drakor yang sedang kita ikuti. Entah ceritanya akan berakhir bahagia atau nggak, itu di luar kendali kita. Sayangnya, masih banyak orang di luar sana yang malah sibuk bikin teori ending sebuah drakor. Saya nggak mau bilang itu hal yang nggak boleh, sih, tapi mbok ya sebagai penonton apa salahnya sih duduk manis dan menunggu kejutan apa yang bakal diberikan di tiap episode terbaru drakor? Ketimbang sibuk menerka-nerka dan bikin analisis yang nggak jelas.

Ini mah ceritanya belum tamat, masih ada 8 episode lagi, eh sudah bikin beragam teori ending cerita. Kalau mau punya andil dalam sebuah jalan cerita drakor, jadi krunya saja deh sana.

Mencoba menerka ending dari drakor yang sedang on going (Unsplash.com)

#3 Menganggap peran para aktor/aktris seperti “the real of reality”

Kesalahan lainnya yang sering dilakukan para penggemar drakor saat nonton drama on going adalah menyukai aktor/aktris karena peran yang dimainkan dan mengimajinasikan bahwa mereka seperti itu dalam kehidupan nyata. Duh, sudah 2022, masa masih mau larut dalam imajinasi semacam ini?

Para aktor/aktris itu kan cuma berakting, mereka hanya memainkan karakter orang lain yang diciptakan writer-nim. Jangan sampai ketika para aktor/aktris melakukan kesalahan, kita malah membela mati-matian hanya karena mereka memerankan karakter polos dan baik hati di drama. Atau, jangan sampai kita terlalu membenci aktor/aktrisnya hanya karena mereka memerankan karakter jahat dalam drama.

Cuma memerankan orang jahat atau baik dalam drama, kok (Unsplash.com)

#4 Suka jodoh-jodohin aktor/aktris drakor

Kesalahan terakhir yang sering dilakukan penggemar drakor saat nonton drama on going adalah menjodoh-jodohkan aktor dan aktris yang main dalam drama. Ya memang sih ada beberapa pasangan aktor dan aktris yang akhirnya menjalin cinta beneran lantaran sering ketemu di lokasi syuting, tapi sebagai penonton yang baik, sesuka apa pun kita sama chemistry antarpemain, mereka punya kehidupan pribadi masing-masing. Sebaiknya kita nggak usah ikut campur sama urusan mereka yang satu ini.

Ketika nonton drakor, sebenarnya bukan cuma para aktor/aktris yang dituntut untuk berakting secara profesional, penonton seperti kita juga dituntut untuk menonton secara bijak. Yuk, kurang-kurangin lah melakukan empat kesalahan di atas saat nonton drakor yang masih on going. Ingat, nonton drama mah dinikmati saja, nggak usah kebawa perasaan~

Penulis: Rahma Liasa Zaini
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version