Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

4 Kekurangan Tinggal di Apartemen yang Perlu Dipertimbangkan

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
11 Mei 2022
A A
4 Kekurangan Tinggal di Apartemen yang Perlu Dipertimbangkan Terminal Mojok

4 Kekurangan Tinggal di Apartemen yang Perlu Dipertimbangkan (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Setelah mengetahui hal-hal menyenangkan ketika tinggal di apartemen lewat tulisan sebelumnya, sekarang saatnya untuk membongkar sisi nggak enaknya. Kan biar seimbang. Jadi, kalian nggak gegabah untuk mengambil keputusan apalagi yang berkaitan dengan hunian. Bagaimanapun, tempat tinggal adalah tempat di mana kita ingin melepas penat setelah lelah kerja seharian.

Biar nggak penasaran, berikut empat poin kekurangan tinggal di apartemen:

#1 Mahal

Meski Feni Rose bolak-balik bilang kalau harga apartemennya terjangkau, percayalah, nggak se-terjangkau itu, Mylov. Dilansir dari mamikos.com, rata-rata harga sewa apartemen di Jakarta di atas 4 juta sebulan, tergantung fasilitas yang ditawarkan. Makin komplit fasilitasnya, jelas makin mencekik harganya. Bisa sih sewa cuma sehari, siapa tahu kalian penasaran pengin merasakan tinggal di apartemen. Tapi ya gitu, deh, harga sewa apartemen harian juga nggak murah. Rata-rata harga sewanya 400 ribuan lebih untuk tarif satu malam. Hmmm, kalau apartemen di kota lain? Sama ae, Lur. Nggak UMR friendly pokoknya.

Kurang bersahabat buat sobat UMR (Unsplash.com)

Menurut penuturan kawan saya, biaya sewa apartemen cenderung mahal karena di dalamnya sudah termasuk biaya penggunaan listrik, air, kebersihan, dan public service. Oh ya, saat tinggal di apartemen, kalian juga harus merogok kocek dalam-dalam karena harus nambah duit buat biaya parkir kendaraan. Duit terooosss~

#2 Repot

Kekurangan lainnya dari tinggal di apartemen adalah repot, misalnya ketika terjadi gempa. Memang, sih, Indonesia nggak seperti Jepang yang sering sekali terkena gempa, tapi ketika bencana ini datang, kengerian bakal dirasakan semakin berlipat oleh warga apartemen. Apalagi buat penghuni yang tinggal di lantai atas. Beuhhh, goyangannya berasa banget, kayak lagi cosplay jadi alpokat yang lagi diblender. Mana harus turun tangga dari lantai puluhan ke lantai dasar pula. Capek, deh.

Nah, kerepotan juga terasa kalau kalian punya hajat seperti mau merayakan ultah anak, nyunatin, dan sebangsanya. Hayoloooh, mau digelar di mana? Kan nggak mungkin gelar tenda sama kursi di lorong apartemen. Mau nggak mau harus sewa tempat lain, kan? Atau terpaksa pulang ke rumah orang tua di kampung, acaranya digelar di sana.

Nggak bisa bebas gelar hajatan (Shutterstock.com)

#3 Terbatas

Tinggal di apartemen itu membuat segala sesuatu serba-terbatas. Bukan hanya perkara luas ruangan, ya, melainkan lebih dari itu. Contohnya, di apartemen kita nggak bisa bebas pelihara binatang. Duh. Cobaan banget nggak, sih, buat kalian para cat lovers? Mau selundupin si anabul diam-diam juga berisiko, lho.  Takutnya si kucing disorientasi ruang, terus terjun dari balkon. Hiyyyaaa!!!

Keterbatasan selanjutnya termasuk perihal cuci kendaraan. Di apartemen, kalian nggak bisa lagi koloran sambil semprot-semprot kendaraan pakai selang air. Bisa diamuk massa nanti. Oh ya, satu lagi, tinggal di apartemen juga membuat kalian terbatas untuk checkout-in barang lucu-lucu yang ada di online shop. Mau ditaruh di mana semua barang-barang itu, HAH??? Kan ruangannya ter-ba-tas.

Baca Juga:

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

5 SMK Unggulan di Klaten yang Menawarkan Jurusan dengan Prospek Karier Cerah

#4 Anti-sosial

Kalau selama ini kalian pikir tinggal di perumahan membuat penghuninya anti-sosial karena sesama tetangga jarang ngumpul. Percayalah, ada yang lebih anti-sosial daripada penghuni perumahan, mereka adalah penghuni apartemen. Kawan saya saja bertahun-tahun tinggal di apartemen, nggak kenal dengan sesama penghuni, meskipun tinggal dalam satu lantai. Jejeran pula. Sekalinya kenal orang, paling cuma abang satpam sama mbak resepsionis. Ha, gimana, hidupnya sudah masing-masing gitu, og.

Nggak kenal sama penghuni lainnya (Unsplash.com)

Nah, karena anti-sosial ini pula tinggal di apartemen itu jadi berasa sepi. Nggak ada kang sayur yang teriak-teriak nawarin dagangan, suara kicrikan pengamen, ataupun suara ting-ting abang bakso. Sepi, Gaes. Satu-satunya yang bisa membunuh rasa sepi kalian saat tinggal di apartemen ya cuma Netflix dan sebangsanya.

Clear, ya? Sudah terang sekarang perihal keunggulan dan kekurangan tinggal di apartemen. Ah, bener-bener, deh, kalau ngomongin soal hunian begini, jadi iri sama keong yang dari lahir sudah punya rumah sendiri. No worry, no mumet!

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 4 Hal yang Harus Diketahui Sebelum Memilih Tinggal di Perumahan Cluster.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 11 Mei 2022 oleh

Tags: apartemenkekuranganpilihan redaksi
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

sertifikat ispo sertifikasi perkebunan kelapa sawit trifos terminal mojok.co

Konsumen Produk Sawit Harus Pastikan Barang yang Dibelinya Dibuat Tanpa Merusak Alam

16 November 2021
5 Menu Red Flag dari Rumah Makan Padang. Jangan Pernah Beli Menu Ini, Mending Makan Nasi Pakai Garam!

5 Menu Red Flag dari Rumah Makan Padang. Jangan Pernah Beli Menu Ini, Mending Makan Nasi Pakai Garam!

3 Agustus 2023
Ini Tips Investasi Saham yang Saya Perhatikan sebagai Investor Awam

Ini Tips Investasi Saham yang Saya Perhatikan sebagai Investor Awam

7 Februari 2022
Soal Mural Jokowi 404: Not Found, Bagaimana Hukum Penghinaan Pejabat di Indonesia? terminal mojok.co

Soal Mural Jokowi 404: Not Found, Bagaimana Hukum Penghinaan Pejabat di Indonesia?

21 Agustus 2021
7 Rekomendasi Tempat Wisata Terbaik di Jogja yang Sayang Dilewatkan  

7 Rekomendasi Tempat Wisata Terbaik di Jogja yang Sayang Dilewatkan  

7 Oktober 2024
5 Kebiasaan Orang Indonesia tiap Habis Nerima THR mojok.co

5 Kebiasaan Orang Indonesia tiap Habis Nerima THR

28 April 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Nyatanya Guru Tak Pernah Mulia, Sejak Dulu Isinya Hanya Luka MOJOK.CO

Jangan Bilang Gen Z Adalah Generasi Anti Guru, Siapa pun Akan Mikir Berkali-kali untuk Jadi Guru Selama Sistemnya Sekacau Ini

28 November 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih
  • Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.