Ide usaha ini untuk kalian orang kota yang sedang menjajal peruntungan di desa.
Beberapa tahun terakhir, hidup di desa menjadi tren baru. Berbondong-bondong orang kota pindah ke desa demi keseimbangan hidup. Mungkin, mereka sudah muak dengan gaya hidup kota yang serba cepat hingga tidak punya waktu untuk diri sendiri.
Tren baru ini jelas mengubah banyak hal. Tidak sedikit orang kota yang harus menyesuaikan diri dari sisi pekerjaan. Mereka yang biasa kerja kantoran di kota, harus berani menjajal pekerjaan baru di desa. Sebab, kebutuhan karyawan kantoran sangat terbatas di desa.
Sebagai orang yang hidup di desa, salah satu pilihan cara mendapat uang di sini adalah berdagang atau merintis usaha. Tidak mudah memang membangun usaha di desa, perlu jeli melihat pasar dan peluang. Nah, di bawah ini beberapa ide usaha yang bisa dirintis selain toko sembako. Mengingat, usaha sembako sudah terlalu banyak pesaingnya.
Daftar Isi
#1 Jual obat pertanian
Mata pencaharian kebanyakan orang desa adalah bertani. Itu mengapa usaha kebutuhan pertanian punya peluang yang baik. Mulai dari obat pertanian, rumput, bibit padi, jagung, hingga penangkal hama. Namun, saya sarankan untuk fokus jualan obat pertanian.
Ada satu alasan yang membuat obat pertanian punya peluang yang baik. Sejauh pengamatan saya, toko-toko sembako di desa tidak semuanya jualan obat pertanian yang lengkap. Toko sembako itu memang menjual kebutuhan pertanian lain, tapi hanya segelintir yang menjual obat pertanian.
#2 Punya usaha mesin giling
Mungkin kalian akan geli mendengar ide usaha ini karena terdengar asing dan jauh dari kesan mewah. Namun, percayalah, mesin giling begitu dibutuhkan oleh warga. Ingat, sebagian besar orang desa bekerja sebagai petani. Ketika memasuki masa panen, petani membutuhkan mesin giling ini untuk menggiling hasil panennya. Itu mengapa, kalau kalian hidup di desa, kalian akan sering melihat mesin-mesin ini berada di depan rumah ketika musim panen.
Cuan usaha mesin giling nggak main-main lho. Ambil contoh, tarif menggiling jagung dikenai harga Rp3-5 ribu per kilogram dan menggiling sekam halus Rp5-10 ribu per kg. Padahal, satu orang petani tidak mungkin hanya menggiling 1 kilogram saja. Selain itu, kalian bisa menerima pesanan dari banyak petani sekaligus di musim panen.
#3 Punya bengkel di desa cukup menjanjikan
Di kota maupun di desa, punya bengkel begitu menjanjikan. Mungkin mobilitas orang desa tidak sebanyak orang kota. Namun, kendaraan tetap dibutuhkan untuk ngarit atau mengangkut hasil panen. Saya pernah menulis betapa pentingnya kendaraan untuk kegiatan orang desa sehari-hari di Terminal Mojok dengan judul Yamaha Vixion Nggak Cocok untuk Orang Desa di Madura, Mending Motor Bebek yang Lebih Multifungsi
Keunggulan lain dari punya usaha bengkel adalah kerusakan kendaraan tidak kenal musim. Mungkin jualan obat pertanian dan penyewaan mesin giling bisa terkendala musim yang kini kian tidak menentu. Namun, hal itu tidak berlaku untuk usaha bengkel. Selama tak banyak pelanggan utang, saya yakin bisnis ini bisa cuan.
#4 Usaha pangkas rambut
Mirip dengan bengkel, usaha pangkas rambut tidak kenal musim. Pertanyaan, apakah usaha ini benar-benar cocok dijalankan di sana? Sebagai warga desa, saya bisa dengan mantap menjawab iya. Walau kebanyakan pekerjaan orang desa tidak perlu penampilan yang necis, tapi bukan berarti mereka tidak menjaga penampilan . Ada segelintir orang yang sering potong karena tidak bisa rambutnya gondrong. Catatannya hanya satu, pemberi jasa harus ramah, telaten, dan konsisten.
Menariknya, ide usaha pangkas rambut ini bisa mendatangkan cuan tanpa perlu modal besar lho. Tidak perlu mewah seperti barbershop di kota-kota besar, tempat pangkas rambut di desa bisa dibangun lebih simpel dan sederhana. Bahkan, menurut saya, tidak ada tempat keramas pun tidak masalah. Dengan begitu, tarif pangkas rambut bisa ditekan hingga Rp5-10 ribu per kepela. Harga segitu sangat cocok di kantong orang desa.
Menarik bukan? Jadi tertarik pindah ke desa dan merintis usaha di sana?
Penulis: Zubairi
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 10 Ide Usaha Menjanjikan di Tengah Era Digital, Nggak Ribet Cuan Lumayan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.