4 Hal yang Sebaiknya Tidak Dilakukan Saat Ikut Giveaway

4 Hal yang Sebaiknya Tidak Dilakukan Saat Ikut Giveaway Terminal Mojok

4 Hal yang Sebaiknya Tidak Dilakukan Saat Ikut Giveaway (Unsplash.com)

Dulu saya pikir Instagram cuma tempat buat upload foto. Itu sebabnya saya nggak main IG. Buat apa, toh sudah ada Facebook. Namun seperti kata orang, semua akan IG pada waktunya. Ndilalah suatu hari, ada lomba yang salah satu syaratnya harus follow IG si penyelenggara. Apa boleh buat, akhirnya saya pun memutuskan untuk membuat akun IG.

Setelah punya akun IG, saya jadi sadar bahwa anggapan IG “cuma” tempat buat upload foto itu keliru. Nyatanya, IG juga bisa jadi tempat untuk cari rezeki. Entah dengan cara memanfaatkannya sebagai sarana promosi produk, buka endorsan, maupun melalui ikut giveaway. Untuk yang terakhir ini, kita harus mengakui dengan tangan terbuka bahwa giveaway di IG itu banyaknya sudah kayak cintaku padamu.

Nah, kalau kamu termasuk orang yang rajin ikut giveaway, nggak apa-apa, itu hak kamu. Tapi, ada baiknya kamu tidak melakukan empat hal berikut ini demi kebaikan dan kenyamanan bersama, ya.

#1 Sembarang nge-tag

Hampir dapat dipastikan di mana ada giveaway, di situ ada aturan untuk menandai atau men-tag orang. Wajar, sih. Penyelenggara giveaway pasti juga pengin lapaknya ramai dan makin dikenal. Masalahnya adalah masih ada saja orang yang menandai akun secara sembarangan. Temenan nggak, main nge-tag akun orang. Kan kesel. Daripada asal menandai akun, mending tandai teman sendiri. Itupun jangan setiap saat. Ya kali temanmu nggak bosen di-tag mulu! Giliran menang giveaway diem-diem bae~

Giveaway di Instagram emang banyak banget! (Unsplash.com)

Tapi, kalau kamu merasa gengsi menandai teman sendiri, takut dipalak kalau menang, atau mulai merasa nggak enak gara-gara bolak-balik nge-tag, mending kongkalikong saja dengan akun lain yang terindikasi sebagai pencinta giveaway. Caranya kirim permintaan pertemanan disertai DM yang menyebutkan bahwa kamu minta izin untuk men-tag nama yang bersangkutan pada tiap giveaway yang akan kamu ikuti. Jangan lupa informasikan juga bahwa kamu pun bersedia untuk di-tag balik. Win-win solution, kan?

#2 Spam komen

Salah seorang kenalan saya ada yang nggak bisa kirim komentar di IG orang lain. Usut punya usut, ternyata dia terlalu sering meninggalkan komentar sehingga dianggap spammer oleh IG. Eits, dia banyak komentar bukan karena dia buzzer pemerintah, lho, ya! Melainkan gara-gara kelakuan dia yang nyampah komentar demi memperbesar kemungkinan menang giveaway. Hmmm. Kalau kamu nggak mau bernasib sama dengan kenalan saya itu, mending nggak usah spam di kolom komentar, deh.

Nggak usah nge-spam kolom komentar juga kali (Shutterstock.com)

#3 Berharap

Berharap itu perih, Jenderal. Jadi, jangan pernah berharap untuk menang giveaway. Ingat, ikut giveaway itu hiburan. Sekadar mengisi waktu luang biar kelihatan sibuk. Karena kalau nggak gitu, nanti sama si bos dikasih tambahan tugas di luar job desc. Eh, curhat~

Plis, nggak usah ngarep (Unsplash.com)

Alih-alih berharap menang yang rentan dengan kekecewaan, mending terapkan prinsip ikuti dan lupakan. Ikuti giveway-nya dan lupakan kalau kamu pernah berpartisipasi. Yah, 11-12 lah sama kirim tulisan di sini. Kirim dan lupakan. Nggak usah berharap dimuat. Karena hanya Tuhan dan redaktur yang tahu tulisan seperti apa yang akan dimuat Terminal Mojok. Ehe.

#4 Terlalu sering ikut giveaway

Meski ikut giveway itu menyenangkan, ada baiknya tidak dilakukan terlalu sering. Apalagi kalau repost-an giveaway sampai memenuhi feed-mu dari atas sampai bawah. Tak elok, Kawan. Bukan semata karena bisa dicap sebagai giveaway hunter—beberapa penyelenggara ada yang mengharamkan para giveaway hunter untuk mengikuti giveaway yang mereka adakan—melainkan dapat mengurangi produktivitas kita dalam bekerja. Kayaknya belum ada ceritanya deh ada orang auto sultan gara-gara menang giveway.

Itulah 4 hal yang sebaiknya tidak dilakukan saat ikut giveaway. Buat kamu yang demen ikut giveaway, cerita dong, pernah menang apa saja, nih? Uang tunai? E-money? Atau voucher belanja produk Rp50.000 tapi voucher-nya nggak jadi dipakai gara-gara barang yang dijual ternyata harganya sampai jutaan? Wqwqwq. Cian…

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version