Menurut data yang dikeluarkan BPS baru-baru ini, DKI Jakarta masuk ke dalam 10 besar provinsi dengan indeks kebahagiaan terendah pada 2021. Lebih tepatnya, provinsi yang sekarang dipimpin oleh Bapak Anies Baswedan ini masuk ke urutan delapan provinsi paling tidak bahagia di Indonesia.
Akan tetapi, jangan buru-buru menilai bahwa tinggal di Jakarta merupakan hal yang menyebalkan. Terlepas dari masalah klasik seperti banjir serta kemacetan yang kerap menghantui, tinggal di daerah metropolitan tersebut sebenarnya memiliki berkah tersendiri.
#1 Banyak pilihan kendaraan umum
Jakarta adalah tempat yang cocok untuk ditinggali bagi orang-orang yang belum punya kendaraan pribadi. Bagaimana tidak, di sini tersedia banyak pilihan transportasi umum untuk dinaiki. Mulai dari angkot, Transjakarta (busway), kereta listrik (krl), dan lainnya.
Anda bisa memilih jenis kendaraan umum yang ingin dinaiki berdasarkan kebutuhan pribadi. Kalau ingin merasakan dinginnya ac serta tarif murah, Anda bisa memilih Transjakarta. Sementara kalau tidak mau capek-capek menunggu di halte Transjakarta, angkot bisa menjadi pilihan yang tepat.
Banyaknya pilihan transportasi umum di Jakarta tentu akan sangat membantu saat ingin berpergian. Terlebih ketersediaannya sendiri bisa berlangsung selama hampir 24 jam.
#2 Bisa bertemu artis atau publik figur
Jika Anda ingin bertemu dengan artis atau publik figur secara langsung di depan mata kepala sendiri, Jakarta adalah jawabannya. Bukan hanya di acara-acara resmi atau tertentu saja Anda bisa berjumpa dengan mereka. Jika beruntung, Anda bisa menemukan mereka saat sedang jalan-jalan di tempat umum.
Kalau Anda ingin bertemu dengan artis atau publik figur, saya menyarankan Anda untuk jalan-jalan ke mal di Jakarta. Kalau bisa, sih, ke daerah Pondok Indah Mall (PIM). Pasalnya, saudara saya beberapa kali bertemu mereka dengan di tempat tersebut.
#3 Sangat jarang mati lampu
Satu hal “biasa” yang harus disyukuri saat tinggal di Jakarta adalah sangat jarangnya terdapat pemadaman listrik alias mati lampu. Bagi Anda yang tinggal di Jakarta, coba hitung berapa kali tempat Anda mengalami pemadaman selama setahun? Kalau saya boleh tebak pasti jumlahnya bisa dihitung dengan jari bahkan nihil.
Hal ini sangat berbeda dengan waktu saya tinggal di Bandar Lampung dahulu. Pada waktu itu, saya berkali-kali merasakan yang namanya mati lampu. Durasi waktu pemadamannya pun beragam. Ada yang hanya beberapa menit, berjam-jam, bahkan sehari lebih.
Jika seandainya terjadi mati lampu di Jakarta, tentu akan ada banyak kerugian yang timbul. Kegiatan mengetik komputer di kantor, melakukan presentasi dengan LCD, hingga kegiatan “receh” seperti charge handphone tidak akan bisa dilakukan. Kalau pakai genset sih mungkin lain ceritanya, ya.
Di samping itu, kegiatan rebahan pun tak akan terasa nikmat jika mati lampu terjadi di waktu malam. Bagaimana tidak, mau menyalakan ac atau kipas angin untuk mengusir hawa panas di dalam kamar jelas tidak bisa. Mau buka jendela pun rasanya was-was karena puluhan bahkan ribuan nyamuk dari luar bakalan menyerbu.
#4 Banyak tempat wisata dan minimarket
Jakarta sebenarnya memiliki banyak tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Sebut saja Kota Tua hingga Monumen Nasional (Monas). Tempat-tempat tersebut bisa diakses dengan kendaraan umum seperti Transjakarta.
Di samping itu, Anda juga bisa menemukan banyak minimarket seperti Alfamart, Indomaret, hingga Lawson di Jakarta. Selain membeli barang-barang untuk kebutuhan sehari-hari, Anda juga bisa menemukan kuliner lezat di tempat-tempat tersebut. Misalnya saja seperti di Lawson, di mana Anda bisa menikmati hidangan khas Jepang yang bernama oden di sana.
Demikian empat hal yang patut disyukuri saat tinggal di Jakarta. Semoga saja Jakarta ke depannya akan semakin berkembang menjadi tempat yang nyaman untuk ditinggali.
Penulis: Muhammad Fariz Kurniawan
Editor: Audian Laili