4 Hal yang Harus Diperbaiki Program Magang Nasional Kemnaker

4 Hal yang Harus Diperbaiki Program Magang Nasional Kemnaker

4 Hal yang Harus Diperbaiki Program Magang Nasional Kemnaker (unsplash.com)

Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah meluncurkan program Magang Nasional yang menyasar para lulusan baru atau fresh graduate. Program ini berlangsung selama 6 bulan dengan kuota 20 ribu peserta. Peserta yang lolos seleksi akan menerima upah setiap bulannya sebesar UMK tergantung daerah perusahaan penyelenggara.

Tentu program ini menjadi angin segar bagi para lulusan baru dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, terutama bagi mereka yang belum memiliki pengalaman bekerja. Meskipun program ini adalah langkah yang positif untuk mengurangi angka pengangguran, namun nyatanya masih banyak kekurangan terutama dalam batch 1 yang saat ini sedang berjalan.

#1 Banyak yang tidak bisa ikut program Magang Nasional Kemnaker karena keterbatasan tahun kelulusan

Program Magang Nasional Kemnaker diperuntukkan bagi para fresh graduate, maksimal yang telah lulus satu tahun terakhir semenjak program ini dibuka. Artinya, mahasiswa yang lulus pada Agustus 2024 ke bawah tidak dapat mendaftarkan diri pada program ini. Padahal banyak dari mereka yang hingga saat ini belum memiliki pekerjaan dan tertarik mengikuti program Magang Nasional.

Peraturan ini tentu menuai kritik sebab terlalu menitikberatkan pada lulusan baru. Sementara mereka yang sudah lulus satu tahun lebih dan masih menganggur tidak bisa mendaftar pada program pemerintah ini. Sebaiknya pihak penyelenggara mengkaji ulang untuk batasan lulusan pada batch 2 nanti agar para lulusan 2024 ke bawah yang masih berjuang mendapatkan pekerjaan bisa ikut serta dalam program ini.

#2 Timeline yang terkesan terburu-buru

Proses seleksi yang dilakukan program Magang Nasional Kemnaker ini terkesan buru-buru sehingga banyak peserta yang lolos tidak punya cukup waktu untuk mempersiapkan. Apalagi bagi mereka yang harus menempuh jarak jauh ke tempat perusahaan yang menerimanya, belum lagi bingung mencari tempat tinggal. Bahkan banyak dari mereka yang mengundurkan diri karena keterbatasan jarak dan waktu.

Pihak penyelenggara perlu mengkaji ulang terkait timeline perekrutan peserta magang. Ini semua semata-mata agar para peserta yang lolos bisa mempersiapkan diri secara maksimal sebelum bekerja. Selain itu, meminimalisir pihak perusahaan yang merekrut karyawan magang secara acak atau asal-asalan karena waktu yang terlalu mepet.

#3 Website program Magang Nasional Kemnaker sering eror

Antusiasme para pendaftar Magang Nasional tentu berpengaruh terhadap kinerja pada website Kemnaker dalam portal MagangHub. Hal ini tentu harus menjadi perhatian bagi penyelenggara untuk memastikan website dapat diakses oleh para pendaftar dengan baik agar tidak ada yang tertinggal untuk bisa mengikuti program ini.

Bukan hanya itu, ada beberapa pendaftar yang saat mencoba masuk ke akunnya, tapi yang muncul malah akun milik pendaftar lain. Tentu ini akan berbahaya jika diakses oleh orang yang tidak bertanggung jawab karena dalam akun tersebut terpampang jelas data pribadi si pendaftar.

#4 Ada beberapa oknum perekrut yang meminta bayaran pada peserta magang

Di media sosial X ada beberapa peserta magang yang lolos namun dimintai sejumlah uang oleh perekrut di perusahaan penerimanya. Hal ini tentu harus menjadi perhatian serius bagi penyelenggara untuk memastikan para perusahaan yang terdaftar tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin perusahaan lain akan melakukan praktik yang sama yang tentunya akan merugikan bagi para peserta magang.

Semoga pada program Magang Nasional Kemnaker periode berikutnya pihak penyelenggara melakukan evaluasi menyeluruh agar program berjalan dengan maksimal. Program ini diketahui akan kembali dibuka dalam batch 2 pada November mendatang.

Penulis: Erfransdo
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Alasan Kantor Pemerintahan Adalah Tempat Magang Terbaik bagi Mahasiswa yang Ingin Coba Dunia Kerja.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version