Mahasiswa jurusan HI sebaiknya tidak melakukan kesalahan di bawah ini. Beneran, jangan nekat
Beberapa hari yang lalu, saya membaca artikel berjudul 3 Kebiasaan yang Harus Kamu Lakukan kalau Mau Selamat Kuliah di Jurusan Ilmu Politik di Terminal Mojok. Nah, tulisan tersebut menginspirasi saya untuk membuat tulisan yang kurang lebih sama. Namun, dari sudut pandang Hubungan Internasional.
Kebetulan, Jurusan HI masuk juga ke dalam Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Jurusan ini memang cukup banyak peminatnya saat ini. Saya adalah alumni jurusan Hubungan Internasional dari salah satu PTS di Bandung. Nah, saya mencatat ada sejumlah hal kecil tapi bisa bikin malu-maluin mahasiswa HI. Nah, apa saja itu?
Memandang semua berita internasional itu objek kajian HI
Tak sedikit mahasiswa jurusan HI pemula yang tak dapat memahami seperti apa objek kajian studi ini. HI memang membahas dunia internasional, tapi tak lantas semua berita internasional itu objek kajian Hubungan Internasional.
Misalnya, berita kemenangan Donald Trump bukanlah fenomena hubungan internasional. Tapi, kalau berita pengaruh kebijakan Donald Trump terhadap ekonomi dunia termasuk objek kajian HI. Dengan kata lain, ada unsur melewati batas-batas negara.
Dalam suatu presentasi mata kuliah Hubungan Internasional Kawasan di semester 3, teman saya ada yang mempresentasikan ideologi yang dianut Korea Utara. Dia hanya menjelaskan ideologinya saja tanpa menjelaskan dampaknya terhadap politik luar negeri Korut
Setelah presentasi, dosen bertanya kepadanya, “Hanya segini saja presentasinya?”, “Iya,” jawab teman saya. “Kamu selama ini ngapain aja sih? Ini HI-nya ada dimana?” balas dosen. Saya paham maksud perkataan dosen itu. Jadi, teman saya ini tak menangkap esensi penting Hubungan Internasional.
Mahasiswa Jurusan HI dilarang memandang politik secara negatif
Kalau kamu kuliah di jurusan HI, hindari memandang politik itu jahat. Ini pandangan sebagian besar masyarakat Indonesia. Politik sesungguhnya tak sesederhana itu.
Sekitar dua bulan lalu, saya mampir ke kampus tempat kuliah dulu untuk suatu urusan. Saya sempat mengobrol dengan sejumlah mahasiswa HI. Ada yang berkata “Saya nggak suka politik, politik itu jahat.”
Dari titik ini, saya mengambil kesimpulan bahwa ia tak paham apa itu sesungguhnya politik. Ia hanya memandang dari sudut pandang realitas politik praktis.
Nah, definisi politik itu beragam. Salah satunya, Aristoteles memandang politik itu sebagai tempat berkumpulnya manusia untuk merasakan keadilan dan ketentraman. Polis pada masa kini diartikan sebagai negara dan berbagai perangkatnya.
Malas menyimak berita internasional terbaru
Dalam tulisan tentang jurusan ilmu politik yang sudah saya sebutkan di atas, disebutkan mengetahui perkembangan terkini terkait politik itu penting. Nah, di jurusan HI pun demikian. Objek studi jurusan HI yaitu dunia internasional. Serba-serbi dunia internasional berubah begitu dinamis.
Oleh karena itu, mengetahui perkembangannya sangat penting. Saat saya kuliah dahulu, ada teman saya yang dikeluarkan dari kelas karena tak membaca berita internasional terkini
Mahasiswa jurusan HI tidak boleh malas membaca ilmu bidang lain
HI adalah objek studi interdisipliner. Dengan kata lain, menggunakan lebih dari satu disiplin ilmu. Dengan demikian, seorang mahasiswa HI perlu membaca banyak disiplin ilmu.
Kalau kita menguasainya, sangat membantu untuk berdebat, berpresentasi, atau mengerjakan tugas. Kamu tak perlu belajar hingga dalam. Memahami konsep dasarnya saja sudah cukup.
Salah satu disiplin ilmu yang penting dikuasai yaitu ekonomi. Peristiwa ekonomi sering muncul dalam fenomena hubungan internasional. Misalnya, tarif Trump yang saat ini menjadi perhatian dunia internasional, atau hubungan kerja sama ekonomi di BRICS.
Demikian, 4 hal kecil yang bisa bikin malu-maluin mahasiswa HI. Jadi, sebelum masuk ke jurusan HI, memang ada baiknya mengetahuinya. Jangan sampai deh kamu diketawain gara-gara nggak mengetahuinya.
Penulis: Rahadian
Editor: Rizky Prasetya