Penggunaan air galon isi ulang memang semakin diminati oleh masyarakat karena praktis dan lebih ekonomis dibandingkan dengan membeli air mineral dalam kemasan botol. Harganya memang bisa terpaut jauh. Aqua misal, sekali isi ulang 20 ribuan. Sedangkan galon isi ulang, harganya bahkan tak sampai setengahnya.
Namun, di balik kenyamanan ini, terdapat beberapa dosa yang sering dilakukan oleh penjual galon isi ulang yang bisa membahayakan kesehatan konsumen. Berikut ini adalah empat dosa yang umum dilakukan oleh penjual galon isi ulang yang perlu diwaspadai:
Daftar Isi
Penggunaan galon bekas yang tidak steril
Salah satu kecurangan yang paling sering dilakukan adalah penggunaan galon bekas yang tidak steril. Setelah galon air digunakan oleh konsumen, idealnya galon tersebut harus melalui proses pembersihan dan sterilisasi yang ketat sebelum diisi ulang. Namun, banyak penjual galon isi ulang yang mengabaikan proses ini untuk menghemat biaya operasional.
Galon yang tidak steril bisa menjadi sarang bagi bakteri dan kuman yang berbahaya bagi kesehatan. Bakteri seperti E. coli dan Salmonella bisa berkembang biak dalam kondisi galon yang kotor. Mengonsumsi air dari galon yang tidak steril dapat menyebabkan penyakit seperti diare, keracunan makanan, dan infeksi saluran pencernaan lainnya.
Untuk menghindari risiko ini, konsumen sebaiknya memilih penjual galon isi ulang yang memiliki reputasi baik dan memastikan bahwa galon yang digunakan telah melalui proses sterilisasi yang memadai. Konsumen juga bisa mencuci galon mereka sendiri sebelum diserahkan kepada penjual untuk diisi ulang.
Menggunakan sumber air yang tidak layak
Kecurangan lain yang sering terjadi adalah penggunaan sumber air yang tidak layak untuk diisi ke dalam galon. Beberapa penjual galon isi ulang menggunakan air dari sumur atau sumber air lainnya yang tidak memenuhi standar kebersihan dan kesehatan. Air dari sumber yang tidak layak ini bisa terkontaminasi oleh berbagai zat berbahaya, seperti logam berat, bakteri, dan bahan kimia.
Menggunakan air yang tidak layak tidak hanya melanggar peraturan kesehatan, tetapi juga berisiko tinggi bagi kesehatan konsumen. Konsumsi air yang terkontaminasi bisa menyebabkan berbagai penyakit serius, termasuk gangguan pencernaan, kerusakan organ dalam jangka panjang, dan bahkan keracunan.
Untuk memastikan bahwa air yang dikonsumsi aman, konsumen harus lebih selektif dalam memilih penjual galon isi ulang. Carilah penjual yang memiliki sertifikasi atau izin resmi dari dinas kesehatan setempat. Selain itu, konsumen juga bisa meminta informasi tentang sumber air yang digunakan oleh penjual dan bagaimana proses pengolahannya.
Menambahkan bahan kimia berbahaya
Untuk memurnikan air secara instan, beberapa penjual galon isi ulang menggunakan bahan kimia berbahaya. Bahan kimia seperti klorin, aluminium sulfat, dan zat pemutih sering ditambahkan ke dalam air untuk membunuh bakteri dan menjernihkan air. Meskipun penggunaan bahan kimia ini bisa membuat air tampak lebih bersih dan jernih, namun penggunaan yang tidak sesuai takaran bisa berdampak negatif pada kesehatan.
Penambahan bahan kimia yang berlebihan bisa menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan, alergi, dan gangguan kesehatan lainnya. Dalam jangka panjang, paparan bahan kimia berbahaya ini bisa menyebabkan kerusakan organ dan meningkatkan risiko penyakit kronis.
Untuk menghindari bahaya ini, konsumen perlu lebih berhati-hati dan kritis terhadap kualitas air yang dibeli. Memilih penjual yang menggunakan teknologi filtrasi modern adalah langkah bijak untuk memastikan air yang dikonsumsi benar-benar aman.
Tidak menyimpan galon dengan benar
Kondisi penyimpanan galon air juga memainkan peran penting dalam menjaga kualitas air yang dikonsumsi. Sayangnya, banyak penjual galon isi ulang yang tidak memperhatikan aspek ini dan menyimpan galon dalam kondisi yang tidak higienis. Galon yang disimpan di tempat yang lembab, kotor, atau terkena sinar matahari langsung bisa mengalami penurunan kualitas air di dalamnya.
Tempat yang lembab dan kotor bisa menjadi tempat berkembang biaknya jamur dan bakteri. Sementara itu, paparan sinar matahari langsung bisa memicu reaksi kimia dalam air dan mengurangi kandungan mineral penting. Akibatnya, air dalam galon menjadi tidak layak konsumsi dan bisa menyebabkan masalah kesehatan.
Kecurangan yang dilakukan oleh penjual galon isi ulang memang bisa membahayakan kesehatan konsumen. Penggunaan galon bekas yang tidak steril, penggunaan sumber air yang tidak layak, penambahan bahan kimia berbahaya, dan penyimpanan galon yang tidak benar adalah beberapa kecurangan yang sering terjadi. Untuk menghindari risiko ini, konsumen perlu lebih selektif dalam memilih penjual galon isi ulang dan memastikan bahwa air yang dikonsumsi telah memenuhi standar kebersihan dan kesehatan. Dengan demikian, konsumen bisa menikmati air yang aman dan sehat setiap hari.
Penulis: Muhammad Ijlal Sasakki Junaidi
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 5 Bakmi Jawa khas Gunungkidul yang Autentik dan Mantap