4 Rekomendasi Rumah Makan Jogja dengan Vibes Ndeso yang Antrenya Masuk Akal, Nggak kayak Kopi Klotok

4 Rekomendasi Rumah Makan Jogja dengan Vibes Ndeso yang Antrenya Masuk Akal, Nggak kayak Kopi Klotok

4 Rekomendasi Rumah Makan Jogja dengan Vibes Ndeso yang Antrenya Masuk Akal, Nggak kayak Kopi Klotok (Pixabay.com)

Berbicara mengenai rumah makan Jogja dengan nuansa ndeso, orang pasti akan merekomendasikan Kopi Klotok. Tempat tersebut memang memberikan experience makan dengan lauk khas ndeso yang nikmat ditambah suasana tempat yang syahdu. Namun, Kopi Klotok menjadi sorotan para wisatawan lokal Jogja maupun luar Jogja karena antrean yang begitu panjang. Melihat barisan antrean yang sampai mengular saja sudah cukup membuat saya putar balik jika kebetulan datang.

Nah, di sini saya punya empat rekomendasi tipe rumah makan serupa di Jogja yang bisa kalian coba. Rekomendasi ini saya berikan untuk memperluas area yang bisa dieksplor, siapa tahu UMKM di daerah lain juga dilirik oleh para wisatawan. Selain itu, kalian juga nggak perlu khawatir mengantre panjang karena beberapa tempat ini relatif belum seramai Kopi Klotok.

Rekomendasi rumah makan Jogja pertama, Cengkir Heritage

Cengkir Heritage adalah rumah makan Jogja yang memiliki konsep rumah joglo luas di tengah-tengah taman. Dibandingkan dengan rekomendasi lainnya, Cengkir Heritage memiliki kelebihan dari variasi makanan dan minumannya. Di sini, lauk berupa sayur-sayurannya lebih lengkap dan terasa medok di lidah saya. Minuman yang disajikan pun lebih vatiatif terkhusus kopinya yang tersedia dalam beberapa jenis biji kopi.

Secara umum, makanan di sini saya pikir tipe yang bisa diterima oleh semua lidah karena tidak terlalu menonjolkan rasa manis khas Jogja. Namun, dibandingkan dengan beberapa rumah makan Jogja lainnya, harga di sini cenderung sedikit lebih mahal. Hal tersebut tidak menjadi masalah karena rasanya cocok di lidah saya dan menu yang ditawarkan pun menarik sehingga cocok untuk agenda kumpul bersama keluarga.

Kepik Sawah

Kepik Sawah masih memiliki konsep yang sama yaitu rumah joglo, namun lokasinya berada di tengah-tengah sawah sehingga lebih mencitrakan “ndeso” yang sesungguhnya. Bedanya, tempat makan ini bukan tipe yang mempersilakan pelanggannya mengambil lauk secara langsung, melainkan harus memesannya terlebih dahulu.

Satu menu yang cukup saya sukai adalah telur dadarnya yang bertipe kering dan lebar sehingga cocok disandingkan dengan nasi putih panas. Kepik Sawah juga menyediakan menu-menu yang cukup unik seperti garang asem. Tempat makan ini juga cenderung sebagai “artisan” bagi rumah makan ndeso sehingga ambience yang ditawarkan lebih estetetik. Harga yang ditawarkan pun cenderung lebih mahal dibandingkan rumah makan serupa. Namun, Kepik Sawah cukup unik dan layak untuk dicoba.

Omah Kluwih

Berbeda dengan dua rekomendasi rumah makan Jogja sebelumnya, Omah Kluwih lebih berkonsep restoran terbuka sehingga lebih cocok untuk nongkrong. Lokasinya juga menghadap ke sawah langsung sehingga cukup memanjakan mata. Pelanggan juga bisa mengambil makanannya sendiri dengan lauk yang bermacam-macam. Di sini, pilihan sayur yang ditawarkan banyak beserta kondimen-kondimen lain seperti sate-satean dan gorengan.

Omah Kluwih saya rekomendasikan untuk kalian yang suka tipe masakan ndeso dengan cita rasa khas Jogja. Tempat ini juga memiliki live musik sehingga cocok untuk nongkrong bersama teman maupun keluarga. Harga yang ditawarkan pun cukup murah dibandingkan tempat-tempat sebelumnya. Namun, untuk wisatawan dengan lidah-lidah yang belum terbiasa masakan rumah makan Jogja, kalian perlu berhati-hati karena tipe masakan di sini cenderung manis.

Rekomendasi rumah makan Jogja terakhir, Kopi Ingkar Janji

Beralih ke lokasi yang cukup jauh dari pusat kota yaitu Kulon Progo, terdapat rumah makan ndeso yang naik daun yaitu Kopi Ingkar Janji. Sebenarnya di lokasi ini terdapat banyak rumah makan lain dengan tipe yang mirip-mirip. Menurut saya, Kopi Ingkar Janji cukup unik karena kalian bisa menikmati makanan dan minuman sambil melihat hamparan sawah terasiring yang begitu luas.

Berbeda dengan ketiga lokasi lainnya, rumah makan ini juga menjual view yang tidak bisa kita dapatkan di ketiga lokasi lainnya karena cenderung masih dekat dengan kota. Tipe makanan yang ditawarkan di sini juga bumbu khas Jogja yang manis dengan harga yang cukup miring. Saya pikir waktu yang tepat untuk makan di sini adalah sore menjelang matahari terbenam. Sore-sore makan gorengan dan nyeruput kopi ditemani langit berwarna oranye merupakan perpaduan yang begitu paripurna.

Itulah beberapa rekomendasi rumah makan Jogja ndeso yang bisa saya berikan untuk kalian yang kangen makan masakan rumahan. Selain itu, beberapa rumah makan ini relatif belum viral sebesar Kopi Klotok. Kalau pun antre, kalian masih bisa mendapatkan tempat duduk terlebih dahulu. Untuk pertimbangan lokasi, rasa, dan harga saya kembalikan ke masing-masing individu untuk mencobanya sendiri. Paling nggak saya sudah kurasi tempat-tempat tersebut untuk kalian yang pengin update story estetik sambil memegang makanan ndeso~

Penulis: Muhammad Iqbal Habiburrohim
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Warung Makan Legendaris di Jogja yang Sudah Ada Sejak Sebelum Indonesia Merdeka

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version