4 Alasan Work From Mall Tidak Cocok bagi Banyak Orang, Lebih Baik Work From Home

4 Alasan Work From Mall Tidak Cocok bagi Banyak Orang, Lebih Baik Work From Home

4 Alasan Work From Mall Tidak Cocok bagi Banyak Orang, Lebih Baik Work From Home

Saat ada berita tentang pemerintah yang ingin membuat kebijakan Work From Mall, saya jadi tertarik untuk membahas. Pemerintah mungkin terpikir untuk membuat kebijakan karena tren anak muda yang bisa bekerja dari mana saja dan mall menjadi salah satu pilihan tempat bekerja. Yah, kita tahu, Work From Home dan Work From Anywhere jadi pilihan anak muda di masa kini.

Sekilas, saya membaca informasi tersebut antara yakin dan tidak yakin. Saya yakin tetap ada orang-orang yang suka bekerja di mall. Namun, saya lebih yakin lagi jika banyak orang-orang yang enggan untuk Work From Mall. Hal ini bisa dilihat dari berbagai komentar netizen di Instagram.

Setidaknya ada empat alasan yang bikin saya yakin bikin orang-orang enggan melakukan Work From Mall.

Malas berangkat buat work from mall, mending kerja dari rumah

Coba pikir-pikir lagi, berangkat ke mall dengan alasan Work From Mall kok rasa-rasanya seperti berangkat ke kantor ya.

Nih, pikir lagi. Untuk ke mall, perlu perjuangan saat berangkat melewati jalan yang banyak kendaraan. Ya kalau lancar lalu lintasnya, kalau macet malah bikin mood jadi jelek. Padahal salah satu enaknya Work From Anywhere adalah tidak perlu ke kantor.

Lagian, tidak semua orang suka ke mall. Bagi orang rumahan, bisa jadi ke mall justru malah menyiksa. Lihat saja, dari parkiran menuju ke food court harus jalan menuju ke lantai atas. Yang namanya mall, pasti gedungnya besar dan luas. Walaupun ada lift maupun eskalator, tetap saja itu melelahkan.

Padahal menurut saya Work From Home lebih efisien secara waktu daripada Work From Mall. Bayangkan, baru bangun tidur bisa langsung buka laptop untuk bekerja. Lalu juga bisa hemat bensin karena tidak perlu keluar dari rumah. Hemat waktu, biaya, dan tenaga.

Ke mall sudah pasti harus tampil rapi

Rasa-rasanya tidak mungkin pergi ke mall memakai pakaian lusuh dan tidak keren. Tidak semua dari kita ini adalah anggota keluarga crazy rich yang sudah tidak peduli sandangan. Apalagi jika harus Work From Mall. Sudah menjadi aturan tidak tertulis bahwa ke mall harus tampil rapi dan bersih.

Hal ini berbanding terbalik saat Work From Home. Tidak peduli mau memakai celana kolor atau kaos yang bagian ketiaknya berlubang, selama bisa mencapai target pekerjaan, itu tidak masalah. Ya kalau bekerja di rumah siapa juga yang bakal peduli dengan pakaian rapi atau tidak. Dengan begitu, tidak perlu mikir pakaian apa yang bagus untuk dipakai. Tentu saja, ini cukup meringankan pikiran.

Percayalah, parkir mall itu tidak menyenangkan

Bukan berarti saya anti dengan parkir mall. Tapi, parkir di mall itu menurut saya juga bikin lelah. Saat mall ramai, kita harus pintar-pintar mencari tempat parkir yang kosong, bahkan kadang harus berkeliling hanya untuk cari space yang proper.

Lalu yang bikin jengkel adalah soal tarif parkir. Sudah jadi rahasia umum parkir mall terbilang mahal. Entah sistem parkirnya per jam atau flat, bagi kaum mendang-mending tarif parkir mall tetap saja mahal. Untuk lebih tahu mengenai tarif parkir mall, kalian juga bisa baca artikel dari Aisyah Amira Wakang tentang tarif parkir Pakuwon Mall Surabaya.

Work From Mall justru bikin tidak fokus

Saya rasa Work From Mall bakal banyak godaan yang bikin tidak fokus bekerja. Di dalam gedung mall yang ada kuliner, pakaian, gadget, dan bioskop, justru bakal lebih menarik daripada deadline pekerjaan itu sendiri. Badan mungkin bisa menahan diri untuk tidak tergoda, tetapi akan selalu kepikiran di kepala. Misalnya, kebelet pengen nonton film.

Yang bikin tidak nyaman lainnya adalah banyaknya orang berlalu lalang. Sudah pasti bakal mengganggu privasi dalam bekerja. Apalagi mall itu suasananya cukup terbuka. Suara dalam mall juga cukup berisik dan mengganggu jika harus melakukan rapat online. Lebih mending jika mall punya coffee shop, bisa bekerja dengan tenang di dalam ruangan. Kalau tidak ada coffee shop tidak bisa berharap banyak.

Kalaupun ada, harga menunya juga mahal. Jadi, Work From Mall itu justru lebih banyak ruginya. Memang bagus untuk memutar ekonomi. Tapi kalau yang diputar tidak ada, terus ngapain?

Terlepas dari itu semua, saya masih berpikir positif bahwa wacana Work From Mall dari pemerintah berniat untuk kebaikan. Hanya saja, masih ada alasan orang-orang yang malas bekerja di mall. Mereka lebih memilih bekerja dari rumah karena lebih worth it.

Penulis: Nafiuddin Fadly
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 3 Culture Shock yang Saya Rasakan Saat Beralih Kerja Remote dari Kerja Kantoran, Nyatanya Nggak Seindah Konten TikTok

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version