4 Alasan Drama Korea Twenty Five Twenty One Wajib Ditonton

4 Alasan Twenty Five Twenty One Wajib Ditonton Terminal Mojok

4 Alasan Twenty Five Twenty One Wajib Ditonton (Instagram Netflix Indonesia)

Twenty Five Twenty One merupakan drama Korea terbaru yang tayang di tvN setiap hari Sabtu dan Minggu mulai tanggal 12 Februari kemarin. Drama yang tayang di akhir pekan ini mengangkat kisah romansa anak muda pada tahun 1998. Ceritanya yang ringan namun tetap seru membuat penonton penasaran dengan apa yang akan terjadi di episode selanjutnya.

Mengambil latar kejadian saat terjadi krisis keuangan di Korea Selatan, drama ini punya beberapa hal menarik yang sayang untuk dilewatkan. Berikut empat alasan mengapa drama ini wajib ditonton.

#1 Dibintangi aktor dan aktris yang berbakat

Twenty Five Twenty One merupakan drama yang banyak ditunggu-tunggu oleh para penikmat drama Korea. Drama ini menjadi ajang comeback dari Kim Tae Ri setelah membintangi drama Mr. Sunshine pada tahun 2018 lalu. Seperti yang sudah banyak diketahui para penggemarnya, Kim Tae Ri ini adalah aktris yang jarang nongol di drama, otomatis kehadirannya dalam drama ini terasa spesial.

Dalam Twenty Five Twenty One, Kim Tae Ri berperan sebagai Na Hee Do, seorang siswi SMA yang juga merupakan anggota klub anggar sekolah. Ia dipasangkan dengan aktor kesayangan sejuta umat, Nam Joo Hyuk yang berperan sebagai Back Yi Jin. Siapa sih yang nggak kenal Nam Joo Hyuk? Dia sudah sering wara-wiri di televisi lewat beberapa drama unggulan seperti Weightlifting Fairy Kim Bok Joo dan Start-Up. Sudah bisa dipastikan deh duet combo Kim Tae Ri dan Nam Joo Hyuk dalam Twenty Five Twenty One nggak bakal mengecewakan.

#2 Mengangkat kisah kehidupan anak muda yang menarik dan penuh dinamika

Kehidupan anak muda selalu jadi topik yang seru untuk dijadikan cerita. Twenty Five Twenty One bercerita tentang kehidupan anak muda dalam meraih cita-cita mereka. Na Hee Do adalah siswi SMA yang berjuang demi bisa menjadi anggota tim anggar nasional. Sementara Back Yi Jin adalah seorang pemuda yang berjuang untuk bertahan hidup setelah perusahaan ayahnya dinyatakan kolaps akibat krisis keuangan di Korea Selatan. Yi Jin pun jadi punya banyak pekerjaan paruh waktu mulai dari penjaga rental komik hingga loper koran.

Suatu hari tanpa disengaja, Hee Do dan Yi Jin bertemu. Keduanya pun akhirnya mengetahui kisah masing-masing dan saling menyemangati satu sama lain. Akhirnya nanti gimana? Nggak tahu, kan masih on going, Gaes. Wqwqwq.

#3 Memberi gambaran soal krisis keuangan di Korea Selatan tahun 1998

Selain bercerita tentang kehidupan anak muda yang menarik untuk diikuti, drama ini juga mengangkat cerita tentang krisis keuangan yang terjadi pada tahun 1998. Krisis keuangan yang terjadi tersebut juga sering disebut dengan krisis keuangan IMF. Banyak negara yang terdampak krisis salah satunya Korea Selatan.

Dikisahkan perusahaan milik ayah Back Yi Jin terkena dampak krisis keuangan dan berakhir bangkrut. Hal tersebut membuat keluarga Yi Jin terpaksa kehilangan harta benda mereka dan juga hidup terpisah satu sama lain. Yi Jin pun harus berjuang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan melakukan berbagai pekerjaan paruh waktu. Tak hanya Yi Jin, krisis keuangan itu juga membuat tim anggar di sekolah Na Hee Do dibubarkan karena kekurangan anggaran. Wah, serem banget, ya.

#4 Ceritanya bikin penonton penasaran

Twenty Five Twenty One bisa dibilang drama dengan cerita yang seru dan cukup kompleks. Adegan-adegan yang ditampilkan juga menyampaikan maksud cerita dengan jelas. Penonton diajak untuk hanyut dalam keinginan kuat dari Na Hee Do untuk menjadi atlet anggar nasional. Selain itu, penonton juga diajak untuk berpikir apa hubungan antara Back Yi Jin dan Ko Yu Rim, atlet anggar nasional yang diidolakan Hee Do. Lantas, gimana dengan kelanjutan hubungan Hee Do dan Yi Jin? Duh, pokoknya baru episode dua saja penonton sudah dibikin penasaran!

Itulah empat alasan Twenty Five Twenty One wajib ditonton. Cocok banget buat jadi hiburan di akhir pekan setelah menjalani kesibukan yang membagongkan. Berminat untuk mulai menonton?

Penulis: Anisah Rosa Damayanti
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version