Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Sinetron

4 Alasan Adegan Doa dalam Sinetron Selalu Dilakukan secara Islami

Erfransdo oleh Erfransdo
8 Desember 2021
A A
Membedah Alasan Adegan Doa di Sinetron Indonesia Selalu Dilakukan secara Islam terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Sinetron alias sinema elektronik adalah film yang dibuat khusus untuk penayangan di media elektronik seperti televisi atau sejenisnya. Mungkin sebagian besar masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi dengan yang namanya sinetron. Apalagi ibu-ibu atau remaja yang gemar menonton televisi. Setiap channel atau stasiun televisi pasti punya tayangan sinetron. Mayoritas sinetron di Indonesia bertemakan percintaan atau komedi, dari yang ceritanya masuk akal sampai yang bikin geleng-geleng kepala.

Sejak lulus sekolah, saya sudah tidak pernah menonton televisi lagi kecuali kalau ada pertandingan sepak bola. Dengan adanya gadget, saya lebih memilih untuk mengikuti kabar atau berita lewat hape. Terlebih di kos saya tidak ada televisi. Kalau pulang ke rumah pun saya hampir tidak pernah menonton kecuali ibu saya yang mempunyai jadwal untuk menonton sinetron selesai ibadah. Kadang saya sampai hafal betul suara pemeran di sinetron yang ditonton oleh ibu saya saking seringnya mendengar dari kamar.

Beberapa waktu lalu saya iseng scroll komentar-komentar kocak di Twitter tentang dunia persinetronan Indonesia. Dari beberapa komentar tersebut, ada satu komentar yang menarik perhatian saya. Salah satu akun bertanya mengapa kebanyakan sinetron Indonesia, bahkan hampir semua, selalu berlatarkan kehidupan orang Islam. Kalau ada adegan berdoa pun selalu dilakukan secara Islam. Kalau dipikir-pikir, komentar itu benar juga, sih.

Sudah tidak aneh lagi memang kalau peran protagonis sedang kesusahan atau terkena musibah, selalu salat kemudian meminta petunjuk kepada Tuhan sambil menangis. Seumur hidup saya saat menonton sinetron, tidak pernah sekali pun melihat adegan berdoa dilakukan mengikuti tata cara agama lain kecuali dalam film. Jika ada adegan berdoa, sudah pasti dilakukan dengan metode islami lengkap dengan mukena bagi perempuan atau baju koko serta kopiah bagi laki-laki. Seolah-olah semua pemerannya merupakan muslim. Bahkan banyak pula artis non-muslim yang memerankan peran muslim atau muslimah.

Menurut analisa saya pribadi, ada beberapa alasan mendasar yang membuat adegan doa dalam sinetron Indonesia selalu berlatarkan agama Islam.

#1 Mayoritas penonton beragama islam

Seperti yang kita ketahui, mayoritas masyarakat Indonesia menganut agama Islam. Bahkan Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia di atas Pakistan dan India di posisi kedua dan ketiga. Dengan begitu, ada kemungkinan sutradara sinetron Indonesia menjadikan hal tersebut sebagai peluang untuk membuat sinetron dengan nuansa islami agar banyak menggaet penonton meskipun tidak semua penonton beragama islam. Banyak juga masyarakat non-muslim yang menikmati sinetron Indonesia meskipun bernuansa islami.

#2 Sutradaranya takut untuk mencoba

Hal kedua yang membuat adegan berdoa di sinetron Indonesia selalu dilakukan dalam agama Islam karena mungkin saja sutradara kita terlalu takut untuk mencoba. Masyarakat kita sudah terbiasa menganggap bahwa pemeran-pemeran di Indonesia beragama Islam sehingga jika ada adegan berdoa atau beribadah pastinya akan dilakukan secara Islam. Jika ada pemeran yang berdoa ke gereja atau wihara akan dianggap aneh. Maka kalau sutradara membuat adegan berdoa bukan dalam agama Islam, dikhawatirkan masyarakat akan meninggalkan sinetronnya.

#3 Tidak kepikiran adegan berdoa agama lain

Alasan selanjutnya adalah karena mayoritas sutradara kita tidak kepikiran untuk membuat adegan berdoa dalam agama lain seperti Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, atau Konghucu. Yang ada di pikiran mereka hanyalah adegan berdoa secara Islam atau ibadah di masjid. Padahal kalau misalnya dibuat adegan berdoa di gereja akan mengajarkan penonton juga untuk menanamkan sikap toleransi beragama. Anak-anak yang menonton jadi mengetahui tempat ibadah dan cara berdoa umat agama lain. Asalkan harus didampingi orang tua agar tidak terjadi miskonsepsi.

Baca Juga:

UIN Adalah Universitas Paling Nanggung: Menjadi Sumber Rasa Malu, Serba Salah, dan Tidak Pernah Dipahami

Saya Muslim, tapi Saya Enggan Tinggal Dekat Masjid dan Musala

#4 Sudah terbiasa

Alasan terakhir mengapa hampir semua adegan berdoa dalam sinetron Indonesia bernuansa islami karena memang sudah menjadi kebiasaan alias sudah menjadi stereotip di masyarakat. Berdoa dengan cara menengadahkan kedua tangan ke langit sambil menangis sudah menjadi hal yang biasa. Kalau dilakukan selain dengan cara itu akan dianggap aneh dan tidak biasa. Di sinilah perlu inovasi yang harus dilakukan oleh sutradara sinetron di Indonesia agar sinetron kita jauh lebih berwarna dan menanamkan sikap toleransi yang kuat antarumat beragama.

Begitulah alasan mengapa adegan berdoa dalam sinetron Indonesia banyak dilakukan dalam agama Islam. Toh adegan tersebut hanya bagian dari sebuah drama, yang terpenting dalam kehidupan nyata kita tetap harus rukun beragama. Salam damai, slur!

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 8 Desember 2021 oleh

Tags: Adegan Sinetronislamsinetron indonesia
Erfransdo

Erfransdo

Lulusan pertanian yang terjun ke dunia media. Peduli isu-isu budaya dan lingkungan. Gemar baca buku dan nonton bola.

ArtikelTerkait

Standar Ganda Ala Nabi Muhammad

Standar Ganda Ala Nabi Muhammad

6 Desember 2019
Sinetron Indonesia Kalah Telak Dibanding Drakor dan Dracin, Alur Ceritanya di Luar Nalar Mojok.co

Sinetron Indonesia Kalah Telak Dibanding Drakor dan Dracin, Alur Ceritanya di Luar Nalar

4 Januari 2024
Syuting di Eropa Nggak Bikin Sinetron Indonesia Naik Kelas

Syuting di Eropa Nggak Bikin Sinetron Indonesia Naik Kelas

12 Oktober 2022
kejawen islam sufistik sufisme abangan kiai MOJOK.CO

Perkara yang Membuat Sebagian Orang Abangan Nggak Respek Sama Kiai (2)

11 Juli 2020
Membongkar Rahasia Sinetron Jelek Bisa Punya Ribuan Episode (Unsplash)

Membongkar Rahasia Sinetron Jelek Bisa Punya Ribuan Episode

17 Januari 2023
konflik ahmadiyah minoritas dihina mojok

Masjid Ahmadiyah Dibakar, Prosesi Ibadah Agama Lain Dihina, Selanjutnya Apa Lagi?

7 September 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.