3 Video Klip Selain Bintang di Surga yang Bertema Perampokan

3 Video Klip Selain Bintang di Surga yang Bertema Perampokan terminal mojok.co

3 Video Klip Selain Bintang di Surga yang Bertema Perampokan (Unsplash.com)

Ariel Noah memang tidak ada matinya. Sejak pertama kali mendengarkan karya Ariel pada 2004, saya betul-betul dibuat kagum dengan karya-karyanya. Hampir dua puluh tahun setelahnya, Ariel belum berhenti berkarya. Ia sempat diragukan bisa bangkit setelah skandal video syur yang melibatkannya beredar di dunia maya. Namun, Ariel berhasil membuktikan kapasitas dirinya pada publik lewat karya-karyanya. Terakhir, remake video klip “Yang Terdalam” dan ”Bintang di Surga” mendapatkan respons positif dari penggemar musik tanah air.

Cerita perampokan dalam video klip “Bintang di Surga” pun bikin saya merinding. Namun, video klip musik yang mengusung tema perampokan tidak hanya “Bintang di Surga”. Berikut ini tiga video klip musik yang storyline-nya juga bertemakan perampokan.

#1 Avenged Sevenfold – Seize the Day

Menurut saya, “Seize the Day” merupakan salah satu lagu terbaik Avenged Sevenfold. Video klip “Seize the Day” ini menceritakan seorang pria (Matt Shadow) yang lagi menikmati indahnya cinta setelah pasangannya hamil. Mereka mengabadikan momen tersebut dengan saling berpelukan satu sama lain pada sebuah sofa. Tidak lupa, mereka pun mengabadikan momen tersebut pada sebuah handycam.

Tidak lama, teman-teman Matt Shadow (anggota Avenged Sevenfold yang lain) datang ke rumahnya buat ngajak nongkrong. Bukannya nongkrong, tapi Matt Shadow dan teman-temannya malah melakukan aksi perampokan pada sebuah toko. Sayangnya, Matt Shadow tertangkap saat berusaha melarikan diri dari kejaran polisi. Matt Shadow terpaksa mendekam di dalam jeruji besi karena tindakannya tersebut.

Saat mengunjungi Matt Shadow di penjara, pasangannya tentu saja marah besar. Mungkin, si cewek berkata, “Gimana nasibku dan anak kita? Goblok! Malah ngerampok!” Mungkin Matt Shadow juga membalas, “Aku melakukan ini untuk kamu dan anak kita!”

Nahas, setelah pulang dari kunjungan tersebut, cewek tersebut malah tewas karena kecelakaan lalu lintas. Matt Shadow langsung galau di dalam penjara sambil mengenang momen indah bersama pasangannya. Video ini kemudian diakhiri dengan Matt Shadow yang mengunjungi makam pasangannya tersebut bersama anaknya. Ini saya tafsirkan bahwa ia berhasil lahir saat ibunya diselamatkan tim medis di rumah sakit, sedangkan ibunya tidak selamat.

Matt Shadow terpaksa ngajakin teman-temannya buat ngerampok toko bukan untuk memperkaya diri, tapi untuk biaya hidup istri dan anaknya kelak. Sayangnya, perampokan tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya.

#2 Hoobastank – The Reason

Lagu “The Reason” karya Hoobastank ini dapat kita tafsirkan sebagai lagu yang isinya merupakan permohonan maaf pada kekasihnya. Namun, video klip lagu ini merupakan sebuah peristiwa perampokan pada sebuah toko yang terjadi di siang bolong. Modus operandinya, seorang wanita pura-pura mengalami kecelakaan lalu lintas di depan sebuah toko supaya perhatian pemilik toko bisa teralihkan.

Saat pemilik toko lagi ngeliatin kecelakaan lalu lintas yang terjadi di depan tokonya, aksi perampokan pun dilakukan. Meski nggak ada adegan tembak-tembakannya, video klip ini cukup membuat saya merinding. Pasalnya, video klip ini saya tafsirkan sebagai permohonan maaf dari si perampok yang “memanfaatkan” kekasihnya untuk merampok sebuah toko.

#3 Kerispatih – Bila Rasaku Ini Rasamu

Bisa dibilang, video klip inilah yang paling relate dengan video klip “Bintang di Surga”. Selain sama-sama mengusung tema perampokan, video klip ini sama-sama karya anak bangsa. Video klip “Bila Rasaku Ini Rasamu” dimulai dengan Sammy Simorangkir dan sisa anggota Kerispatih yang lagi merencanakan perampokan bank. Saat lagi rapat, Sammy terlihat curi-curi pandang pada Fahrani.

Sama seperti video klip “Bintang di Surga” dan “Seize the Day”, video klip ini diakhiri dengan tertangkapnya sang vokalis oleh polisi yang bikin merinding penontonnya. Alih-alih mengartikan video klip ini sebagai cinta-cintaan, saya malah memandang penggalan lirik “Bila rasaku ini rasamu” adalah curahan hati perampok yang terpaksa merampok bank karena kesulitan ekonomi. Bisa jadi kesulitan tersebut karena kemiskinan struktural yang sudah mendarah daging. Tidak semua orang punya privilese, kan?

Ketiga video klip tersebut intinya sama: tidak semua beruntung dan bisa punya penghasilan yang mencukupi. Beberapa di antaranya “terpaksa” jadi perampok supaya tetap bisa hidup. Sungguh tidak nyaman, bukan? Cerita ini berusaha mengingatkan kita bahwa tidak semua orang punya privilese untuk tetap bisa menjalankan hidup sesuai dengan aturan yang ada.

Penulis: Raden Muhammad Wisnu
Editor: Audian Laili

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version