3 Rute Motoran Pelepas Galau selain Ring Road di Jogja

3 Rute Motoran Pelepas Galau selain Ring Road di Jogja terminal mojok.co

3 Rute Motoran Pelepas Galau selain Ring Road di Jogja (Unsplash.com)

Motoran muteri Ring Road adalah ritual yang sering dilakukan anak muda Jogja ketika hati dan pikiran sedang galau. Sebuah kegiatan yang terlihat sederhana, tapi percayalah kegiatan ini sangatlah manjur untuk mengobati galau.

Sayangnya, akhir-akhir ini muteri Ring Road tidak seasyik seperti biasanya. Banyak sekali hal-hal menjengkelkan yang malah menambah galau ketika motoran muteri Ring Road. Hal-hal seperti macet di sore hari, klitih di malam hari, ataupun jalan berlubang adalah alasan yang membuat saya males untuk motoran muteri Ring Road.

Oleh karena itu, sebagai orang yang menjadikan motoran sebagai sarana pelepas galau. Saya memilih untuk mencari rute lain untuk bermotoran ria. Beberapa rute berikut mungkin bisa menjadi pilihan alternatif untuk motoran selain di Ring Road.

#1 Kasihan – Bangunjiwo – Jl. Bibis – Goa Slarong – Jl. Srandakan

Rute pertama berada di wilayah Jogja bagian selatan. Dimulai dari perempatan Ring Road Kasihan ke arah selatan, dilanjutkan ke arah barat menyusuri Jl. Bibis-Bangunjiwo. Setelah sampai di perempatan Bibis, ada dua opsi yang dapat diambil, yakni belok kiri menuju Jl Goa Slarong atau lurus ke arah puncak Bibis. Jika kalian lebih suka jalanan yang sepi dan rindang, saya menyarankan untuk lewat Jl. Bibis. Tapi jika kalian takut kesasar, lebih baik lewat Jl. Goa Slarong.

Rute ini nantinya akan tembus ke Jl Srandakan. Lalu setelah itu ke arah barat menuju jembatan Kali Progo di Srandakan. Ada tiga opsi ketika sudah sampai titik ini. Pertama, puter balik di bunderan Srandakan sebelum jembatan. Kedua, belok kiri menuju arah pantai selatan Bantul. Ketiga, ambil jalan lurus menyebrangi jembatan lalu belok kanan ke arah Brosot menyusuri tepian kali Progo.

Rute ini memiliki karakteristik berkelok-kelok khas perbukitan. Dengan pepohonan yang masih rindang di kiri kanan jalan, yang membuat rute ini cukup syahdu untuk motoran. Pagi atau sore hari adalah waktu paling tepat untuk bermotoran di rute ini.

#2 Jl. Wates –  Jl. Gedongan – Tempel – Jl. Kebon Agung

Berbeda tipe dibanding rute pertama yang berkelok-kelok. Rute kedua ini lebih bertipe jalanan lurus dengan persawahan di kiri kanan jalan. Rute ini cocok untuk kalian yang suka ngelamun sambil motoran. Rute ini terletak di daerah Sleman bagian barat. Dimulai dari Jl. Wates ke arah barat, lalu ke utara menyusuri Jl. Gedongan. Di sepanjang jalan kita akan disuguhi pemandangan persawahan di kiri-kanan jalan. Ditambah lagi pemandangan perbukitan Menoreh di sisi barat laut.

Setelah menyusuri Jl. Gedongan sampai ke utara sana, kita bisa belok kanan setelah mencapai persimpangan antara Jl. Gedongan dan Jl. Kebon Agung. Ketika melalui Jl. Kebon Agung, kita bisa mampir sejenak di warung mi ayam yang jumlahnya sangat banyak di sepanjang jalan. Apalagi ketika masuk wilayah Seyegan, yang mana terdapat banyak warung mi ayam yang mantap.

Waktu paling pas untuk motoran di rute ini yaitu pagi atau sore hari. Saya tidak menyarankan siang hari karena cuaca akan terasa terik. Apalagi malam hari, karena penerangan di rute ini masih sangat minim. Tapi buat kalian yang suka motoran di tempat yang sunyi dan gelap, malam hari adalah waktu yang sangat pas.

#3 Jl. Palagan – Jl. Pakem-Turi

Bergeser ke utara, saya memilih rute Jl. Palagan sampai ke Jl. Pakem-Turi. Rute ini dimulai dari bangjo Monjali menuju ke utara menyusuri Jl. Palagan. Lalu belok kiri setelah sampai di pertigaan antara Jl. Pakem-Turi dan Jl. Turgo.

Rute ini sangat cocok untuk motoran karena kondisi jalan yang halus karena baru diaspal kembali beberapa tahun yang lalu. Motoran di rute ini juga cukup syahdu karena udara di wilayah atas yang masih sejuk.

Itulah tiga rute alternatif untuk motoran selain muteri Ring Road yang dapat dicoba. Apalagi, jika dirasa Ring Road sudah nggak asyik lagi untuk motoran. Yang terpenting ketika sedang motoran adalah selalu tertib lalu lintas dan mengutamakan keselamatan.

Penulis: Kuncoro Purnama Aji
Editor: Audian Laili

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version