Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

3 Pertanyaan Basa-basi Busuk di Talkshow yang Seharusnya Nggak Perlu Ada

Dessy Liestiyani oleh Dessy Liestiyani
4 Oktober 2020
A A
3 Pertanyaan Basa-basi Busuk yang Seharusnya Nggak Perlu Ada di Talkshow terminal mojok.co

3 Pertanyaan Basa-basi Busuk yang Seharusnya Nggak Perlu Ada di Talkshow terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saya termasuk pemirsa yang cukup gemes kalau nonton talkshow, terutama yang konsepnya hiburan. Gemes karena sering keluar pertanyaan-pertanyaan nggak penting dari sang pembawa acara yang menurut saya jadi sekedar basa-basi ngabisin durasi. Kalaupun mengusung konsep hiburan ringan (light entertainment), bukan berarti isi perbincangan jadi tidak berbobot dan nggak lebih penting dari adegan gimik yang berserakan sepanjang acara, kan?

Dari pengamatan saya, setidaknya ada 3 pertanyaan yang sebaiknya nggak perlu ditanyakan ke narasumber atau bintang tamu talkshow. Sepintas, 3 pertanyaan ini terkesan umum dan biasa saja. Tapi biasanya pemirsa sudah bisa menebak apa jawaban sang narsum. Jadi perlu dipikirkan, apa sebenarnya tujuan pertanyaan tersebut diajukan? Sekedar basa-basi, benar-benar ingin tahu, atau memang ingin mendengar pernyataan langsung?

Berikut 3 pertanyaan yang biasanya ada di acara talkshow, yang menurut saya sebaiknya dihilangkan saja.

#1 Sibuk Apa Nih?

Biasanya pertanyaan ini diajukan sebagai pembuka perbincangan di talkshow. Mungkin tujuannya untuk sekadar basa-basi. Tapi, pertanyaan ini justru bisa menunjukkan kalau sang pembawa acara tidak cukup mengenal tamu. Sebaiknya tim kreatif bisa googling dulu dan membekali pembawa acara dengan berbagai data dan fakta, termasuk apa kegiatannya sekarang.

Di sisi lain, bisa saja tim kreatif dan pembawa acara sebenarnya sudah tau kalau sang narsum saat ini sedang melakukan kegiatan yang berbeda. Mereka ingin jawaban tersebut keluar langsung dari sang narsum. Jadinya, pertanyaan ‘sibuk apa nih’ terkesan basa-basi busuk, percuma.

Daripada sekadar tanya, “Sibuk apa nih?” Mungkin pertanyaannya bisa langsung seperti ini, “Katanya anda sekarang jualan sate, ya? Untuk artis papan atas seperti Anda, apa nggak takut bau asap?”

Dari sisi pemirsa, contoh pertanyaan tersebut bisa membuat sang pembawa acara terlihat cukup update mengikuti perkembangan sang artis. Sementara dari sisi hiburannya bisa dapat ekspresi kaget sang narsum yang nggak nyangka bakal ditanya seperti itu. Masa setiap episode talkshow pertanyaan pembukanya selalu sama sih?

#2 Gimana Rasanya?

Ini juga jenis pertanyaan yang sering banget disampaikan ke narsum. Buat saya, pertanyaan seperti ini justru rasanya kok tidak pas. Pembawa acara menanyakan perasaan sang narsum, dalam kondisi yang menurut saya, orang se-Indonesia sudah tahu bagaimana perasaan yang bersangkutan.

Baca Juga:

3 Alasan yang Bikin Saya Enggan Punya TV di Rumah

6 Hal yang Bisa Dilakukan Family 100 Agar Durasi Kuis Nggak Cuma 2 Jam

Misalnya, pada saat keluarga sang narsum mengalami kemalangan. Yang biasanya ditanyakan pembawa acara adalah, “Gimana rasanya ‘ditinggal’ kakak kandung dalam kecelakaan mobil minggu lalu?” 

Kadang denger pertanyaan seperti ini bikin saya gedeg sendiri. Yaaa pasti sedih lah kakaaak! Sebenarnya jawaban seperti apa sih yang diharapkan sang pembawa acara? Nanti kalau dijawab, “Biasa aja tuh!” malah bingung kaaan. Bubar dong talkshow-nya?

Ada lagi contoh seperti ini, “Gimana rasanya berhasil memenangkan Piala Citra?” Pilihan jawabannya nggak lebih dari: seneng, bahagia, atau wow nggak nyangka! Kira-kira ada nggak ya yang jawab seperti ini, “Boleh juga lah, lumayan buat menuh-menuhin koleksi piala di lemari.” Naah… nggak mungkin kaan.

Daripada nanya yang-udah-tahu-jawabannya seperti itu, apa tidak sebaiknya diganti dengan pertanyaan langsung seperti, “Seberapa dekat hubungan Anda dengan mendiang kakak Anda?” Atau, “Apakah Anda merasa memenangkan Piala Citra merupakan pencapaian tertinggi Anda dalam dunia akting?”

#3 Ada yang Mau Disampaikan?

Inilah salah satu “punchline” favorit dunia perbincangan di industri talkshow tipi. Biasanya, menjelang berakhirnya program, pertanyaan ini kerap dilontarkan sang pembawa acara kepada narsum dalam kondisi yang (sudah dibuat) haru. Misalnya, obrolan sebelumnya menyinggung kondisi anak yang sedang sakit, penayangan liputan kondisi orang tua di daerah, atau sambungan telepon interaktif dengan sahabat yang lama tak jumpa.

Hampir di semua talkshow saya bisa menebak endingnya. Ketika pertanyaan mejik itu keluar, ”Ada yang mau disampaikan untuk Emak?” Biasanya disempurnakan dengan shot kamera yang zoom in maksimal ke wajah sang narsum sampai jerawat atau pulasan make up yang nggak rata bikin salfok.

Masalahnya, gimik seperti ini nggak selalu sukses eksekusinya. Ada kalanya tim kreatif dan pembawa acara sudah berusaha sekuat tenaga bikin narsum mewek, eh… beliau B aja! Kalau sudah begini, jadi ingat dulu ketika saya masih nguli di tipi. Kami tim produksi bakalan hhc alias harap-harap cemas kalau syuting bagian ini. Nangis doong nangis, pliss!

Buat tampilan tipi, suka nggak suka, tontonan seperti ini ya memang masih laku. Makanya, keberadaan pertanyaan ini jadi wajib hukumnya. Tapi, kalau tim risetnya nggak kuat, tingkat kegagalannya juga tinggi.

Coba bayangkan kalau ceritanya seperti ini. Sang narsum mau dikasih kejutan dengan menghadirkan kakak kandung yang telah lama hilang kontak. Tim produksi yang sudah kebayang kalau gimik kali ini bakal bikin mbrebes mili, harus gigit jari karena gatot alias gagal total. Hal ini karena sang narsum ternyata sudah lama musuhan dan masih sakit hati dengan sang kakak. Nah, kan.

Jadi, daripada melakukan hal beresiko seperti itu sat talkshow, sebaiknya sih dihilangkan saja. Toh biasanya pemirsa sudah paham ke mana arah dan tujuan pertanyaan ini.

Beberapa waktu lalu saya menonton sebuah wawancara band favorit di YouTube. Pertanyaan pertama cukup sukses bikin saya langsung menutup link. “Apa sih arti nama band Slank?” Gilingaaan! Udah lebih 30 tahun band ini dibentuk, masih ada yang nanya arti nama ‘Slank’? Haree geneee? Basi tau!

BACA JUGA 4 Tipe Tamu Hotel Saat Sarapan dan tulisan Dessy Liestiyani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 2 Oktober 2020 oleh

Tags: acara televisisensasi artis
Dessy Liestiyani

Dessy Liestiyani

Wiraswasta, mantan kru televisi, penikmat musik dan film.

ArtikelTerkait

acara kuis mojok.co

5 Acara Kuis Paling Dikenang Tahun 90-an dan 2000-an

21 Maret 2022
bikin sensasi

Bikin Sensasi Terus Minta Maaf adalah Budaya yang Harus Kita Jaga

7 Juli 2019
Acara Keluarga Artis Menjamur, Tanda Pertelevisian Indonesia Sudah Kacau terminal mojok.co

Acara Gosip: Sudah Miskin Moral, Kini Miskin Kreativitas

2 Oktober 2020
nussa dan rara, Alasan Serial Animasi Nussa Nggak Cocok untuk Tayangan Anak-anak di Televisi Wajah Baru Pemberi Warna Baru di Sinetron Preman Pensiun 4 Preman Pensiun 4: Sinetron Penuh Edukasi untuk Insan Pertelevisian Indonesia Rekomendasi Sinetron untuk Hibur Anies Baswedan Atas Ditundanya Formula E

Mengenang 5 Acara Televisi Termantap di Era 2000-an

1 Januari 2021
malam-malam net acara televisi bagus disukai generasi z net tv mojok.co

Malam-Malam Net, Acara yang Bikin Generasi Z Mau Nonton TV

26 Mei 2020
4 Peran Penting Deddy Corbuzier sebagai Juri Indonesia’s Next Top Model terminal mojok.co

4 Peran Penting Deddy Corbuzier sebagai Juri Indonesia’s Next Top Model

3 Februari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.