Sebagai salah satu redaktur yang kerap menulis dan mengedit naskah otomotif, saya kerap ditanya kawan saya perihal naskah otomotif di Mojok. Dan salah satunya adalah: apakah Mojok membenci Honda, dan memuja motor Yamaha?
Saya sendiri bingung. Dibilang benci, ya nggak ada. Kalau dibilang benci, kayaknya nggak mungkin deh motor karyawan Mojok banyak yang Honda. Nggak ada benci-bencian gitu. Yang jelas dibenci sih, Israel. Patut dikutuk itu negara.
Kalau memuja Yamaha, bentar, ini perlu diluruskan. Apalagi ditujukan pada saya.
Dulu, sebelum memakai produk Honda, saya ini memuja Yamaha. Tapi, semua berubah semenjak saya memakai Satria FU 150 sebagai motor harian. Saya nggak bilang motor ini nyaman, tapi mengubah pandangan saya bahwa ada motor yang lebih enak ketimbang Yamaha. Dan itu makin kuat setelah beralih ke Honda CBR150R. sumpah, keyakinan saya terhadap motor Yamaha makin luntur.
Itulah yang bikin saya memilih Honda PCX 150 ketimbang NMAX. NMAX terbaru memang cakep, tapi tetap inferior—setidaknya bagi saya—di depan PCX.
Tapi, apakah motor Yamaha seburuk itu? Jelas nggak. Jauh dari kata itu malah.
Hanya saja, memang betul, jarang banget motor Yamaha dibahas di Terminal. Maka dari itu, saya coba kasih daftar motor terbaik dan terburuk Yamaha. Biar apa? Ya biarin lah.
Daftar terbaik dulu ya. Cekidot.
Jupiter MX
Di sini saya nggak sedang ngomongin MX King ya, itu sudah produk aneh menurut saya. Bagi saya, sebelum Honda mengobrak-abrik pasaran, Yamaha begitu jumawa dengan Jupiter Z dan Mio. Ketika Jupiter MX muncul, makin kuat itu taring Yamaha menancap.
Motor ini memang unik. Desainnya amat out of the world untuk zamannya. Mesinnya lumayan kuat dengan 135 cc, plus tarikannya lumayan. Dan jangan lupa, Jupiter MX, kalau tidak salah, adalah motor bebek dengan radiator pertama. Koreksi saya kalau salah.
Hingga hari ini, saya masih kagum kok bisa Yamaha bikin motor sebagus ini.
Motor Yamaha Aerox
Motor Yamaha satu ini, bagi saya adalah peak design motor matic. Bagus, banget. Saya nggak kaget kalau banyak remaja menendang pintu rumah demi motor ini, wong keren dan cakep. Motor ini juga lumayan nyaman (ini jelas debatable) dan tenaganya lumayan.
Yang bikin saya heran sih, ini motor masuk ke kategori MAXi kan. Tapi, bisa-bisanya dia punya desain beda, dan paling bagus. Desain NMAX, XMAX, dan LEXi kebanting, alias jelek banget.
Yamaha Mio
Banyak orang bilang, matic jadi motor segala umat, tak lagi jadi motor eksklusif untuk cewek gara-gara Honda BeAT. Ini jelas keliru. Yamaha Mio lah yang bikin matic tak lagi “punya gender”. Motor Yamaha satu ini, bagi saya, amat ikonik.
Memang desainnya makin wagu seiring tahun. Tapi ya itu karena mengikuti zaman saja. dulu ketika muncul, motor ini keren. Apalagi Mio Sporty generasi pertama. Keindahan motor tersebut, hingga kini, nggak tertandingi.
Nah, sekarang, ke daftar motor Yamaha yang… duh gimana bilangnya ya.
Baca halaman selanjutnya
Motor Yamaha Fazzio
Bentar, jangan ngamuk dulu. Jujur saja, motor ini imut dan cantik bagi saya. Tapi waktu mencoba motor ini, rasanya kok aneh banget. Anehnya tuh begini: motor 125 cc, tapi tenaganya sama sekali nggak terasa. Malah kayak naik Revo 110 yang emang nggak dicari tenaganya.
Kalau dibilang terburuk, sebenarnya ya susah sih. Cuma bagi saya pribadi, rasanya kok mendingan yang lain gitu lho ketimbang motor Yamaha Fazzio. Mending tambah 5 juta, ambil Aerox sekalian. Tapi ini selera ya.
Kalau memang cinta banget sama Fazzio, menurut saya gas aja sih.
Yamaha Mio Soul
Saya memuji Mio dan Mio Sporty, tapi saya mengutuk betul Mio Soul. Motor Yamaha satu ini berdiri di sisi yang nggak jelas menurut saya. Mau sporty kok ya jelas nggak. Mau berdiri di sisi Mio biasa, kok ya malah aneh.
Desainnya gambot, tapi nggak ditolong tenaganya. Nggak ada yang bisa ditawarkan motor ini. Tiap kali liat Mio Soul, rasanya kok aneh gitu.
Yamaha R15
Bagi saya, Yamaha R15 adalah pertanda bahwa Yamaha kayak bingung mau gimana ngadepin Honda.
Begini. dulu, R15 lawas itu jelek banget. tapi, nggak ada lawan soalnya ya kompetitor nggak bisa jawab, atau belum jawab. Nah, ketika Honda merespons pasar dengan ngeluarin CBR150R Facelift, barulah Yamaha kayak ngerasa “anjir, jelek bat ni motor kita”.
Masalahnya adalah, mereka respons CBR dengan ngeluarin motor Yamaha yang… aduh.
Yamaha R15 memang cakep. Cakep banget malah. Tapi, harganya lebih mahal. Lha ini aneh, mau merangsang market, tapi kok harganya segitu?
Terlebih, R15 itu responsnya lumayan telat. Ketika orang udah familiar dengan Honda CBR150R, plus memang Honda sedang berjaya, mereka masuk market dengan agak terlambat. Seingat saya sih, jaraknya lumayan. Jadi ya, gitu deh.
Untuk saya pribadi, perkara kenyamanan, CBR masih mendingan. Emang motor sport nggak bisa dinilai kenyamanannya, tapi saya rasa, R15 terasa lebih rekoso.
Itulah 3 motor terbaik dan terburuk Yamaha. Ini pendapat pribadi, dan jelas tidak mewakili siapa pun. Saya nggak perlu bikin disclaimer ini sebenarnya. Tapi melihat banyak orang yang nggak bisa menerima pendapat berbeda, jadi ya, wajib.
Atau kalian punya versi tersendiri? Bikin tulisan tandingan lah. Marah-marah di kolom komentar mah nggak akan ada yang dengerin.
Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya