3 Kesalahan Umum Penulisan Bahasa Inggris yang Terjadi di Sekitar Kita

3 Kesalahan Umum Penulisan Bahasa Inggris yang Terjadi di Sekitar Kita

Banyak sekali tipe kesalahan umum penulisan bahasa Inggris yang bisa kita temui dalam keseharian kita. Sejak belajar bahasa Inggris dari bangku sekolah sampai kuliah, saya pun masih menemui tipe kesalahan umum yang digunakan orang dengan pola yang sama di mana-mana.

Saya tidak bermaksud untuk menjadi “polisi bahasa” atau semacamnya yang hendak mencari-cari kesalahan orang dalam berbahasa. Tapi, dengan menuliskan tipe kesalahan umum penulisan bahasa Inggris ini setidaknya bisa memberi pemahaman tentang apa saja kesalahan berbahasa Inggris di sekitar kita yang bisa dihindari agar tidak terus diulangi.

Penggunaan to be

Tipe kesalahan pertama yang sering kita temui adalah penggunaan to be dalam kalimat berbahasa Inggris. Bagi yang lupa, saya ingatkan to be itu contohnya adalah  “is, am, are” yang mengikuti kata ganti subjek tertentu dalam present tense. Dalam present tense, kata ganti “I” jelas memakai to be “am” yang tidak dipakai oleh kata ganti subjek lainnya. Kata ganti “you” dan kata ganti orang ketiga jamak “we” dan “they” selalu memakai “are”. Sementara itu, kata ganti orang ketiga tunggal (he, she, dan it) selalu memakai “is”.

Nah, dalam penggunaan bahasa Inggris sehari-hari, penggunaan to be ini lah yang saya katakan sering “bermasalah” dalam praktiknya. Saat merujuk kata ganti kamu (you), misalnya, predikat to be yang sering digunakan adalah “is” bukannya malah “are”. Contohnya saat orang ingin mengatakan “kamu cantik” malah menggunakan “You is beautiful.” Padahal, kalau menggunakan kaidah bahasa Inggris yang baik dan benar, kalimat yang seharusnya digunakan ialah “You are beautiful.”

Kesalahan penggunaan to be ini juga sering terjadi pada ungkapan yang mengandung kata kerja. Dalam bahasa Inggris, penggunaan kata kerja bentuk dasar seperti “go, eat, run” tidak boleh didahului to be (is, am, are) kecuali kata kerjanya diubah dalam bentuk kontinu (going, eating, running). Namun, yang sering terjadi adalah penggunaan to be saat mengungkapkan kalimat yang mengandung kata kerja bentuk dasar.

Contoh yang banyak terjadi, ya, misalnya saat orang mengatakan “I am come” untuk mengatakan “Aku datang”  atau “I am forget” untuk mengatakan “Aku lupa”. Padahal, yang benar justru cukup mengatakan “I come” atau “I forget” saja. Atau kalau ingin menunjukkan peristiwa yang sedang terjadi bisa menggunakan kalimat “I am coming”. Untuk kata “forget” sendiri, sangat jarang digunakan dalam bentuk kontinu (forgetting) karena artinya menjadi “sedang lupa” yang mana tidak lazim dalam bahasa Inggris.

Penggunaan kata kerja bersubjek orang ketiga tunggal

Tipe kesalahan penulisan bahasa Inggris berikutnya yang sering kita temui adalah penggunaan kata kerja untuk kata ganti orang ketiga tunggal (he, she, it). Dalam bahasa Inggris, kata kerja yang mengikuti kata ganti “he, she, it” haruslah ditambahkan imbuhan -s dalam ungkapan yang merujuk pada hal yang lazim atau terjadi di masa sekarang (present tense). Namun, yang banyak terjadi di sekitar kita hal ini seringkali diabaikan. Bahkan, sejauh pengamatan saya, tipe kesalahan ini juga dilakukan oleh orang-orang yang terpelajar (baca: sudah merasa bisa berbahasa Inggris).

Contohnya, saat orang ingin mengatakan “dia pergi ke sekolah”, kalimat yang mesti digunakan adalah “He goes to school” untuk subjek orang ketiga tunggal laki-laki atau “She goes to school untuk subjek orang ketiga tunggal perempuan. Namun, yang seringkali terjadi adalah penggunaan kata kerja tanpa embel-embel atau imbuhan -s atau -es dalam kalimat bersubjek orang ketiga tunggal, menjadi “He go to school” atau “She go to school”.

Penggunaan modal atau pengandaian

Tipe kesalahan penulisan bahasa Inggris selanjutnya yang lazim terjadi di sekitar kita adalah penggunaaan modal atau pengandaian. Dalam bahasa Inggris, modal terdiri dari “can, may, will, must” yang mempunyai bentuk past atau lampau (“could” untuk bentuk lampau “can”, ”might” untuk bentuk lampau “may”,  “would” bentuk lampau dari “will”, dan “had to” sebagai bentuk lampau dari “must”). Namun, kesalahan dalam penggunaan modal banyak sekali terjadi.

Penggunaan dari modal di atas baik dalam bentuk present maupun past haruslah langsung diikuti dengan kata kerja bentuk asli (Verb 1). Berbeda dengan penggabungan dua kata kerja dalam bahasa Inggris yang harus disambung dengan preposisi “to” (contoh: I want to go to the beach) atau mengubah kata kerja yang terakhir dalam bentuk kontinu atau gerund (contoh: I consider playing football around the beach).

Dalam penggunaan modal di sekitar kita, seringkali kata kerja yang mengikutinya disambung dengan preposisi “to” atau kata kerja berbentuk “-ing” yang justru malah tidak tepat. Padahal, penggunaan modal ini adalah salah satu ungkapan yang paling simple dalam bahasa Inggris.

Contohnya, kalau orang ingin mengatakan “aku bisa berenang” cukup dengan kalimat “I can swim” tanpa embel-embel yang lain. Namun, yang sering terjadi kalimat yang menggunakan modal malah ditambahi dengan preposisi “to” menjadi “I can to swim”, atau kata kerja diubah ke bentuk –ing menjadi “I can swimming” yang benar-benar tidak perlu.

Dari tipe kesalahan umum dalam berbahasa Inggris di atas, mungkin beberapa di antaranya sering atau pernah juga ditemui di sekitar kalian dengan berbagai variasinya. Berbagai kesalahan berbahasa Inggris dengan pola-pola tipe di atas akan banyak sekali ditemui. Meskipun pola-pola itu adalah dasar untuk berbahasa Inggris yang baik dan benar, nyatanya masih tak jarang orang mengulangi kesalahan yang sama dari dulu hingga sekarang.

BACA JUGA Berani Ngomong Bahasa Inggris Harusnya Diapresiasi Bukan Dibully dan tulisan Muhammad Bintang Aldijana lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version