3 Hal Aneh pada Lagu Kangen Band Cinta Sampai Mati

3 Hal Aneh pada Lagu Kangen Band Cinta Sampai Mati Terminal Mojok

3 Hal Aneh pada Lagu Kangen Band Cinta Sampai Mati (Unsplash.com)

Saat Kangen Band masuk trending di YouTube, saya pikir band ini tengah me-remake salah satu lagu mereka seperti yang dilakukan Noah. Kan seru tuh seandainya lagu Kangen Band di-remake. Apalagi lagu yang berjudul “Yolanda”. Itu lho yang video klipnya ada si Buta dari Gua Hantu. Yakali aja pas di-remake, si Buta dari Gua Hantu-nya diceritakan sudah alih profesi lebih kekinian jadi selebgram.

Namun, begitu membaca judul lagu Kangen Band yang sedang trending, saya merasa asing. Memangnya ada lagu Kangen Band yang judulnya “Cinta Sampai Mati”? Sudah, akui saja. Meski kebanyakan dari kalian bilang nggak menyukai band asal Lampung ini, bisa dipastikan kalian hafal judul lagu mereka satu per satu. Bahkan hafal sampai ke liriknya! Ya kayak saya ini~

Nah, balik lagi ke soal lagu “Cinta Sampai Mati ini”. Setelah mendengarkan lagu yang menjadi penanda comeback band yang sempat memutuskan bubar di tahun 2013 lalu ini, saya merasa ada yang janggal. Setidaknya ada tiga hal aneh yang saya temukan pada lagu ini.

#1 Deskripsi lagu

Deskripsi yang ada pada unggahan video klip “Cinta Sampai Mati” menjelaskan bahwa lagu tersebut bercerita tentang kisah percintaan yang abadi, sampai akhirnya mengantarkan pada tutup usia. Sepintas, memang nggak ada yang aneh. Biasa laaah namanya juga lagu, pasti jualannya tentang cinta. Tapi, kalian yakin deskripsi lagu Kangen Band “Cinta Sampai Mati” ini nggak ada yang aneh? Coba deh baca sekali lagi.

Ilustrasi batu nisan yang diberi bunga (Unsplash.com)

Kenapa? Nggak ketemu juga? Oke. Biar saya yang kasih tahu di mana letak keanehannya.

Jika diperhatikan dengan cermat, ada ketidaksesuaian logika di deskripsi lagu yang Kangen Band cantumkan. Maksud saya begini. Di deskripsi, katanya lagu ini tentang kisah percintaan abadi, lha kok ada keterangan “sampai akhirnya mengantarkan pada tutup usia”? Itu maksudnya gimana? Namanya abadi ya nggak ada batasan, nggak ada akhir. Abadi ya abadi aja. Mengutip dari KBBI, abadi itu kekal, tak berkesudahan. Lha, kalau ada embel-embel “sampai akhirnya”, itu berarti bukan abadi, yeee, kan?

#2 Lirik lagu

Keanehan berlanjut pada lirik lagu Kangen Band “Cinta Sampai Mati”. Coba deh perhatikan liriknya:

Di setiap langkah ku selalu berdoa
Semoga kita bersama

Duh, gimana? Jelas-jelas digambarkan kalau si cewek sakit dan akhirnya meninggal. Tapi, tiba-tiba di bagian akhir dibilang “ku selalu berdoa semoga kita bersama”. Maksudnya si cowok berdoa biar selalu bersama gitu? Berdoa biar diri sendiri cepat menyusul ke alam baka atau berdoa biar kekasihnya dibangkitkan lagi? Wew, ngeri, dong~

Berdoa agar bisa bersama (Unsplash.com)

#3 Reff

Kejanggalan lainnya ada di bagian reff lagu. Entah apa yang sedang dibayangkan oleh si pencipta saat menulis lagu “Cinta Sampai Mati”. Apakah dia sedang membayangkan kisah cinta manusia jadi-jadian? Atau apa? Coba perhatikan bagian reff-nya tertulis begini:

Dengarkanlah, di sepanjang malam aku berdoa
Bersujud dan lalu aku meminta
Semoga kita bersama

(((Di sepanjang malam))), Gaes. Jadi maksudnya si cowok tuh nggak tidur? Berdoa terus sepanjang malam? Wew. Apa nggak ngantuk pas paginya berangkat kerja? Atau jangan-jangan, si cowok kerja di perusahaan yang kalau ada karyawan ngantuk, bosnya yang dipecat? Atau gimana?

Dipisahkan oleh kematian (Unsplash.com)

Lantas, apakah dengan adanya tiga keanehan tersebut membuat lagu ini nggak layak didengar? Entahlah. Mau bilang nggak layak dengar, nyatanya lagu “Cinta Sampai Mati” bertengger lama di trending YouTube. Yang jelas setelah mendengar lagu ini, kalian mungkin jadi salah satu orang yang merasa lagu ini nggak banget. Tapi hati-hati. Sebagaimana lagu Kangen Band lainnya, lagu ini pun diam-diam meresap, bersembunyi dalam sel otak kalian, hingga pada saat tertentu, tanpa sadar kalian akan menyanyikannya. Persis seperti yang saya alami. Semb!

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version