Gunung Belah Wonogiri
Kedua adalah Gunung Belah, terkadang disebut juga dengan Gunung Bedah. Letaknya kira-kira 250 m di sebelah selatan Mapolres Wonogiri. Kawasan ini merupakan sebuah bukit yang juga dibelah menjadi dua bagian oleh proyek Waduk Gajah Mungkur. Dengan kata lain, latar belakang munculnya nama Gunung Belah ini sama dengan Gunung Pegat. Yaitu sama-sama menjadi “korban” proyek pembangunan Waduk Gajah Mungkur.
Hanya bedanya, Gunung Belah tidak mempunyai mitos sebagaimana Gunung Pegat. Mau pengantin baru, pengantin lama, rombongan pengantin, pak naib, mbah modin, bahkan abege yang pacaran juga tidak dilarang lewat disini. Selain itu, view di Gunung Belah juga sangat indah, karena letaknya yang tinggi. Dari Gunung Belah, pemandangan seantero Kota Wonogiri dan Waduk Gajah Mungkur bisa dilihat dengan jelas.
Giribelah
Ketiga yaitu Giribelah, yang merupakan nama sebuah dusun di Desa Jatirejo, Kecamatan Giritontro. Giri sendiri artinya gunung, belah artinya terbelah menjadi dua. Secara bahasa, Giribelah mempunyai arti yang sama dengan Gunung Pegat maupun Gunung Bedah. Namun bedanya, jika dua yang lain adalah benar-benar gunung, bahkan hutan, Giribelah berbeda.
Giribelah adalah kawasan pemukiman yang ramai, boleh dikatakan juga sebagai “ semi kota”. Di sini selain pasar yang ramai, juga ada terminal bus. Sejarah munculnya nama Giribelah sendiri sepertinya belum seterkenal sejarah Gunung Pegat. Saya sendiri juga belum mengetahui sejarahnya. Dokumen tentang Giribelah yang terakses oleh gawai saya hanyalah tesis magister milik saudara Damasus Agung Marwilistya dari UNS Surakarta. Dalam tesis ini disinggung tentang adanya cerita sejarah nama Giribelah, namun sejarahnya bagaimana tidak diceritakan.
Demikian, ulasan singkat tentang tiga nama tempat di Wonogiri tercinta yang sering rancu penyebutannya, terutama bagi orang luar Wonogiri. BTW, hari ini (hampir) tepat dua minggu setelah hari jadi Wonogiri yang ke-282 tahun. Semoga Wonogiri lebih maju dan jaya, kencang melaju dalam pembangunan sekencang laju bus-bus Wonogiren yang merajai jalanan Pulau Jawa.
Penulis: Andi Darmawan
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Wonogiri dan Gunungkidul, Saudara Kembar Beda Nasib