Rasa-rasanya, tak ada yang tak kenal Indofood. Setidaknya, kenal salah satu produknya, yaitu Indomie. Indofood, salah satu perusahaan multinasional terbesar di Indonesia milik Salim Group, namanya jelas terpatri di benak masyarakat Indonesia.
Jangan salah, perusahaan ini tak hanya berkecimpung di dunia makanan dan minuman. Indofood juga merambah dunia pertanian hingga tekstil. Wajar banget kalau ada orang ngeklaim nggak ada orang yang nggak kenal Indofood di negara ini.
Menjadi bagian dari 600 ribu karyawan perusahaan ini, saya melihat keunikan yang autentik dari tempat saya bekerja. Meski berkecimpung di lapangan, saya dua bulan sekali pasti bertandang ke markas Indofood yang ada di Indofood Tower, Jakarta.
Layaknya suatu tempat, pasti memiliki aturannya masing-masing, baik yang tertulis maupun yang nggak tertulis. Saya sudah mengamati dan merangkum aturan nggak tertulis menjadi karyawan Indofood, yang perlu dipahami bagi karyawan lainnya ataupun siapa pun yang bakal join ke Indofood, biar nggak salah langkah.
Menjadi pencinta Indomie
Indomie memang salah satu produk Indofood yang menjadi andalan selera masyarakat Indonesia pada umumnya. Jelas, berdasarkan raihan Top Brand Index dari merek Indomie mencapai 72,9 persen pada tahun 2022, jauh di atas kompetitor lainnya yang hanya 17,6 persen.
Nggak ada salahnya mengklaim kalau Indomie ya rajanya mie instan di Indonesia. Apalagi bagi karyawan Indofood sendiri.
Setiap pagi kalau di SPIT, menu pertama yang disajikan di pantry adalah ya Indomie. Nggak ada mie instan lainnya yang tersaji di Indofood, bahkan kalau kita mau beli dari luar pun, rasanya seperti bentuk pengkhianatan.
“Indomie ayam bawang 2 porsi dikasih telur ceplok”, celetuk salah satu karyawan di pantry pada OB, yang menganggap kantor sudah seperti Warmindo.
Ini menjadi bukti, kalau perusahaan ini sudah berhasil menerapkan rasa nasionalisme pada karyawan-karyawannya, dengan cinta Indomie. Nggak ada karyawan yang seloyal ini pada tempatnya bekerja.
Snack Indofood di setiap meeting
Umumnya, kalau ada meeting, snack-nya biasanya nggak jauh-jauh dari nagasari, teh botol, atau rebus-rebusan. Berbeda kalau di Indofood, pasti yang disajikan adalah snack-snack produk dari perusahaan ini sendiri kayak Chitato, Qtela, JetZ, dan Chiki Twist. Nggak ketinggalan air minumnya pasti Club.
Ini sudah menjadi budaya nggak tertulis, sekaligus menjadi berkah bagi karyawannya. Setiap sehabis meeting, jika snacknya masih tersisa pasti berebut mengambil untuk dibawa pulang, lumayan gratisan. Meski tiap moment-moment tertentu, perusahaan ini bagi-bagi snack gratis ke karyawannya.
Baca halaman selanjutnya
Dapur rumah display produk Indofood
Seolah sudah terpatri, pergi ke supermarket pasti produk yang pertama kali wajib di beli ya produk-produk Indofood kayak kecap, saos, bumbu masakan, hingga tepung dan minyak goreng.
Saya yakin, dapur rumah karyawan Indofood ya nggak ada bedanya dengan display produk. Soalnya ya alam bawah sadar mereka akan menuntun untuk beli produk bikinan tempat kerja mereka. Saking loyalnya sama perusahaan kali ya. Padahal kalau mau beli yang lain ya nggak apa-apa, nggak disidak juga.
Bahkan kalau ada teman kantor sedang sakit, parselnya bukan buah-buahan, tapi produk Indofood. Wah, jelas loyalitas. Istimewa!
Kadang, kalau ada acara konser yang disponsori perusahaan ini, karyawan bakal dapat voucher promo tiket nonton konser, yang pasti harganya lebih murah daripada harga pada umumnya.
Mungkin kalian akan bilang saya berlebihan, tapi kenyataan di lapangan yang saya lihat berkata seperti ini. jadi ya, mau gimana lagi. Tapi, semestinya aturan tidak tertulis ini dipahami sebagai sesuatu yang positif, untuk membangun loyalitas.
Jadi, tertarik gabung Indofood?
Penulis: Dodik Suprayogi
Editor: Rizky Prasetya
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
