Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

3 Alasan Utama Mojokerto Masih Asing di Telinga Orang

Muh. Fadhil Nurdiansyah oleh Muh. Fadhil Nurdiansyah
19 Juli 2021
A A
sendi 3 Alasan Utama Mojokerto Masih Asing di Telinga Orang terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai putra atau putri daerah tertentu, sudah sewajarnya bangga dengan tempat kelahirannya. Seperti saya yang selalu bangga dan tak henti-hentinya memamerkan keunikan Mojokerto kepada teman-teman di Sukoharjo, tempat saya kuliah. Meskipun pada kenyataannya, branding yang saya lakukan berhasil sekadar pengenalan nama, tapi “tak kenal maka tak sayang” mungkin kalimat yang pas untuk mengapresiasi—pembelaan diri—usaha diri sendiri membangun langkah awal bagi mereka untuk ikut menyayangi Mojokerto. Eh, bukan berarti kampung halaman saya kurang disayang, lho.

Dalam kenyataannya, hampir seluruh teman yang berdomisili di luar Jawa Timur nggak mengenal Mojokerto. Uniknya, ketika mendengar kata “Mojokerto” mereka seakan sok tahu dan menjawab, “Jawa Timur, to?” Meski tanggapan tersebut memang membuat hati sedikit lega karena ternyata kampung halaman saya nggak seprimitif itu. Saya sangat bersyukur belum pernah mendengar pertanyaan, “Ooo, Jawa Barat, ya?”

Saya masih sangat heran dan mungkin akan terus heran lantaran memikirkan alasan Mojokerto belum bisa dikenal oleh masyarakat luas, minimal bagi mahasiswa Sukoharjo lah. Ketika keresahan itu saya sampaikan kepada teman sesama Mojokerto yang berkuliah di luar Jawa Timur lainnya pun sama saja, mereka turut merasakan hal yang sama. Nah, itu adalah bukti bahwa Mojokerto memang kurang tenar di telinga orang.

Sehingga saya sempatkan untuk mengobrol bersama teman-teman alumni salah satu MA Swasta di Mojokerto yang saya sebutkan namanya pun kalian nggak akan kenal. Boro-boro kenal salah satu MA-nya, lha wong Mojokerto saja belum tentu kalian kenal. Wqwqwq. Di sana kami membahas kenapa Mojokerto tidak bisa setenar Surabaya, Malang, Jombang, Lamongan, Gresik, atau Sidoarjo yang notabene adalah tetangga daerah.

#1 Tidak menjadi tujuan dalam hal pendidikan

Ini adalah alasan pertama yang memang menjadi faktor Mojokerto terdengar asing bagi banyak orang. Alasan ini tampaknya bukan hanya isapan jempol belaka dan dibuktikan dengan para pelajar SMA/MA yang saya sendiri beserta teman-teman pun mayoritas melanjutkan pendidikan di luar daerah seperti Jombang, Malang, Surabaya, bahkan luar Provinsi Jatim. Tapi memang itu masuk akal karena ada pepatah yang mengatakan, “Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Cina.”

Entah karena fasilitas pendidikan—khususnya perguruan tinggi—di Mojokerto yang kurang memadai atau karena memang gengsi jika nggak diterima di kampus-kampus negeri tersohor di luar sana. Padahal, sejarah membuktikan bahwa Mojokerto adalah saksi bisu perjalanan pendidikan Ir. Soekarno yang menempuh sekolah di Tweede Inlandsche School atau Sekolah Ongko Loro yang sekarang telah berubah menjadi SDN Purwotengah.

Semoga pendidikan di Mojokerto bisa segera menyusul kiprah daerah-daerah lain yang di sisi lain juga menjadi poin plus tersendiri bagi kebudayaan sosial di sana karena terwujudnya heterogenitas di dalamnya. Nantinya juga bisa membantu para pemilik kos, kontrakan, atau tukang fotocopy jadi lebih laris.

#2 Tidak memiliki ikon atau ciri khas yang bisa dikenal masyarakat luas

Kita pasti mengenal Yogyakarta melalui Keraton Ngayogyakarta-nya, Solo dengan Keraton Surakarta-nya, Surabaya dengan Bonek-nya, Malang dengan Arema-nya. Lha, Mojokerto sendiri punya apa? Mungkin itu yang akan kalian pertanyakan.

Baca Juga:

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Sebenarnya Mojokerto sendiri memiliki banyak ikon di dalamnya, sebut saja onde-onde, Trowulan sebagai eks ibu kota Majapahit beserta puluhan situs tinggalannya, wisata alam di daerah Pacet dan Trawas, atau mungkin kasus Lakardowo yang hingga kini belum jelas bagaimana tindak lanjutnya. Tapi pertanyaannya adalah mengapa ikon-ikon tersebut masih saja belum mampu memperkenalkan Mojokerto minimal di telinga masyakarakat umum? Mungkin itu salah satu PR kita—warga asli Mojokerto—untuk terus mem–branding daerah yang sebenarnya nggak bisa dipandang sebelah mata. Asyeeek. Wqwqwq.

#3 Terlalu meromantisisasi sejarah Majapahit

Sampai detik ini pun, Mojokerto masih dianggap sebagai bekas letak ibu kota Majapahit yang hampir seantero negeri mengenalnya. Bukan hanya klaim asal-asalan, tapi memang jika ditinjau dari narasi sejarah maupun bukti-bukti fisik seperti situs candi memang banyak tersebar di sana.

Apresiasi masyarakat lokal ataupun pemerintah terhadap hal ini memang nggak ada salahnya dan justru harus terus dilakukan. Namun yang menjadi persoalannya adalah ketiadaan penyesuaian dengan perkembangan zaman yang tiada henti seperti sekarang. Mudahnya gini, anak-anak muda zaman sekarang yang sudah sangat erat dengan yang namanya gadget dan setiap harinya melihat FYP Tiktok, trending Twitter, trending YouTube, trending IG, atau snap WA ini saya yakin nggak ada ketertarikan tentang sejarah. Bahkan warga Mojokerto sendiri pun belum pasti semuanya paham atau sekadar minat untuk mengulik sejarah tentang daerahnya sendiri, iya nggak?

Melihat 3 alasan di atas, saya kepikiran satu solusi yang mungkin sangat manjur untuk memperkenalkan Mojokerto kepada masyarakat luas. Mari kita sebagai warga selama beberapa waktu bikin konten tentang Mojokerto lalu dikasih hastag ala-ala zaman sekarang lah. Bukan sulap bukan sihir, tanpa menunggu waktu lama Mojokerto akan viral di mata Indonesia, wqwqwq.

Sumber Gambar: Rizal Febri Ardiansyah via Wikimedia Commons

BACA JUGA Beberapa Hal Menyenangkan yang Saya Dapati Saat Banjir di Cilacap dan tulisan Muh. Fadhil Nurdiansyah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 September 2021 oleh

Tags: Daerah asaljawa timurMojokertoNusantara Terminal
Muh. Fadhil Nurdiansyah

Muh. Fadhil Nurdiansyah

Seorang Pria Kecil yang Mencari Kebahagiaan

ArtikelTerkait

Paiton Probolinggo, Kecamatan Paling Menyedihkan di Jawa Timur (Unsplash)

Paiton Probolinggo yang Menyedihkan: Ketika Kehidupan Si Kaya dan Si Miskin Sangat Kontras dan Memprihatinkan

18 Februari 2025
Bukit Jengkoang di Kota Batu Memang Indah, tapi Nggak Spesial-spesial Amat

Bukit Jengkoang di Kota Batu Memang Indah, tapi Nggak Spesial-spesial Amat

22 Juli 2023
Stasiun Cepu Blora, Stasiun Kecil di Jalur Pantura Timur yang Nggak Bisa Disepelekan

Cepu Blora Adalah Daerah Serba Tanggung: Masuk Jawa Tengah, tapi Lebih Dekat dengan Jawa Timur

13 Juni 2025
Flyover Peterongan Jombang Lebih Masuk Akal Disebut Jembatan Pencabut Nyawa

Flyover Peterongan Jombang Lebih Masuk Akal Disebut Jembatan Pencabut Nyawa

13 Juli 2024
6 Kuliner Jogja yang Cocok untuk Lidah Jawa Timur terminal mojok.co

6 Kuliner Jogja yang Cocok untuk Lidah Jawa Timur

15 Desember 2021
Warung Kopi Legendaris di Ponorogo yang Perlu Didatangi

Warung Kopi Legendaris di Ponorogo yang Sayang untuk Dilewatkan, Wajib Mampir!

20 Juli 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall Mojok.co

3 Alasan Saya Lebih Senang Nonton Film di Bioskop Jadul Rajawali Purwokerto daripada Bioskop Modern di Mall

5 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.