Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

3 Alasan Pemerintah Sering Menunjuk Orang yang Bermasalah untuk Jadi Duta

Muhammad Iqbal Habiburrohim oleh Muhammad Iqbal Habiburrohim
17 Oktober 2021
A A
duta problematik

duta problematik

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu yang lalu, saya menulis artikel mengenai tips agar tetap aman saat tersandung masalah di Indonesia. Namun, ternyata keuntungan yang bisa didapatkan orang bermasalah di Indonesia bukan hanya sekadar lolos dari hukuman saja, melainkan kita bisa saja beruntung dan malah ditunjuk sebagai duta walaupun kita malah bermasalah pada bidang tersebut.

Mungkin hal tersebut memang terdengar aneh bagi kalian. Tetapi, kenyataannya pemerintah kita memang hobi melakukan tindakan tersebut. Isu yang sedang santer terdengar akhir-akhir ini adalah selebgram Rachel Vennya yang dikabarkan akan ditunjuk sebagai Duta Karantina, padahal ia baru saja tersandung masalah terkait hal tersebut. Kabar tersebut sebenarnya telah dikonfirmasi oleh pihak terkait bahwasanya berita tersebut hoaks.

Namun, tetap saja dari beberapa kasus sebelumnya bisa kita lihat bahwa pemerintah seringkali justru menunjuk orang yang bermasalah menjadi seorang duta. Sebagai contoh dulu nama Zaskia Gotik yang menghina Pancasila, kemudian dijadikan duta pancasila. Lalu, kasus yang mungkin paling baru adalah orang yang menjadi provokator mengenai kasus Covid-19 di Indonesia malah ditunjuk sebagai duta covid-19.

Beberapa dari kalian pasti banyak yang bertanya-tanya, kenapa yang ditunjuk jadi duta harus orang yang bermasalah dulu di bidang tersebut? Memang nggak bisa nunjuk orang yang bener-bener berkompeten?

Nah, untuk tuan dan puan sekalian nggak perlu repot-repot menjawab pertanyaan tersebut, biar saya disini yang membantu menjawab pertanyaan tersebut. Apalagi tuan dan puan sekalian kan sibuk sekali dengan banyaknya pekerjaan dan sudah capek~

Mencari orang yang berpengalaman

Mungkin alasan ini bisa menjawab pertanyaan mengapa pemerintah lebih memilih orang yang bermasalah dibandingkan orang yang berkompeten. Sudah jelas hal tersebut dikarenakan pemerintah memegang teguh kata bijak “pengalaman adalah guru terbaik”. Orang yang berprestasi, bahkan memiliki keahlian di suatu bidang tentu saja masih kalah dengan orang yang pernah merasakan secara langsung. Oleh karena itu, tidak salah pemerintah lebih mengutamakan orang yang bermasalah tersebut. Mantap!

Selain itu, orang yang bermasalah sudah mengerti luar dan dalam dari permasalahan yang menimpanya. Pemerintah tentu saja berpikir dua kali untuk menunjuk orang yang berprestasi, tetapi harus menjelaskan lagi apa yang harus dilakukan oleh seorang duta. Kebanyakan teori, tetapi nggak pernah nyebur langsung apa gunanya, Bos?

Setiap orang berhak memperbaiki diri

Jangan pernah berpikir pemerintah menunjuk seseorang menjadi duta karena permasalahan tersebut kebetulan viral. Blio-blio ini memang sangat pengertian dan sangat manusiawi dalam memperlakukan orang —yang berduit— sekaligus memberikan privilege lainnya kepada orang-orang yang tersandung masalah di Indonesia.

Baca Juga:

Membayangkan Vokalis Sheila on 7 Bukan Pak Duta, Mungkin Begini Nasib Band Legendaris Ini

Guru Kencing Berdiri, Murid Disuruh Jaga Reputasi: Kenapa kalau Ada Kasus di Sekolah, Bukannya Diselesaikan, tapi Murid Dibungkam demi Reputasi?

Pemerintah memang memiliki pikiran yang sangat positif thinking dan menganggap orang yang bermasalah sudah pasti akan bertobat. Setiap orang berhak memperbaiki diri mereka sendiri, kalau berhak bahagia milik buna seorang~

Mereka yang bermasalah ini sudah sangat dipercaya 100 persen oleh pemerintah nggak akan mengulangi kesalahan yang sama. Ya paling kalau mengulangi kesalahan yang sama masih dimaafkan juga dan paling mentok membuat video permintaan maaf. Memang sungguh top penanganan hukum di Indonesia ini!

Nggak perlu repot ngasih hukuman

Alasan yang terakhir ini sangat logis karena seperti yang kita ketahui prosedur hukum di Indonesia ini “sedikit ruwet”. Pemerintah dengan sangat bijaksana segera memutuskan untuk menunjuk orang yang bermasalah sebagai duta agar permasalahan tersebut segera selesai tanpa harus melalui proses hukum yang memakan banyak waktu dan tenaga. Kalau kalian berpikir orang-orang bermasalah tersebut memiliki perlakukan spesial, ya sama sekali nggak lah! Lha wong orang-orang hukum di Indonesia top semua~

Daripada pemerintah harus repot-repot ke tahap pemeriksaan hingga sidang, ya mending memilih jalan pintas. Lagipula fans-fans orang bermasalah ini kan banyak, nanti bisa sekalian nambah exposure ke pemerintah juga, kan? Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui.

Mungkin seperti itu beberapa alasan mengapa pemerintah sangat menyukai orang-orang yang bermasalah hingga menjadikan mereka sebagai duta. Tugas kita sebagai warga Indonesia kan cuma menerima aja, kan? Kasihan lho blio-blio ini kelihatan capek sekali sampai-sampai kalau rapat saja banyak yang tidur, bahkan nggak datang.

“Wah, tapi kalau gini caranya hukum di Indonesia tajam ke atas tumpul ke bawah, dong!?”

Sssttt, udah, nggak usah kebanyakan nanya~

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 Oktober 2021 oleh

Tags: DutahukumMasalah
Muhammad Iqbal Habiburrohim

Muhammad Iqbal Habiburrohim

Mahasiswa biasa yang ingin mencurahkan keresahan

ArtikelTerkait

the devil judge drakor mojok

The Devil Judge: Ketika Ji Sung Jadi Hakim Iblis di Dunia Distopia Korea

11 Juli 2021
10 Lagu Bahasa Inggris yang Cocok untuk Pernikahan

5 Problem Utama di Tahun Pertama Pernikahan

26 Desember 2022
Madura Tidak Akan Muncul sebagai Kandidat Ibu Kota Jawa Timur, Dilirik Saja Tidak toko buku

Madura Tidak Akan Muncul sebagai Kandidat Ibu Kota Jawa Timur, Dilirik Saja Tidak

6 April 2023
Sumber gambar Pixabay

Pelaku Pelecehan Seksual dan para Petinju Andal

9 September 2021
jaksa hukum novel baswedan mojok.co restorative justice keadilan restoratif

Restorative Justice: Cara Menyelesaikan Perkara Pidana tanpa Pengadilan

6 Oktober 2020
Selain Pak Duta, Ini Alasan Sheila On 7 Digandrungi dan Bikin Meleyot Kaum Hawa Mojok.co

Selain Pak Duta, Ini Alasan Sheila On 7 Digandrungi dan Bikin Meleyot Kaum Hawa

28 Mei 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.