13 Film Iran yang Recommended buat Bikin Emosi Naik Turun

the white balloon rekomendasi film iran bagus terbaik jafar panahi resensi sinopsi mojok.co

the white balloon rekomendasi film iran bagus terbaik jafar panahi resensi sinopsi mojok.co

Buat kalian yang jenuh di rumah karena WFH dan mulai kehabisan stok film, boleh coba nonton film-film dari negara Timur Tengah, khususnya Iran. Menurut saya, film-film Iran unik karena selain bisa bikin emosi naik turun, juga banyak mengandung nilai-nilai moral dan pelajaran tentang kehidupan masyarakat Iran.

Rekomendasi film Iran #1 Children of Heaven (1997), sutradara: Majid Majidi

Ini film pasti kalian udah pada thau yang mana. Itu lho film yang ceritanya abang sama adeknya tukeran sepatu sepulang sekolah. Kok bisa? Iya karena abangnya yang namanya Ali itu nggak sengaja ngilangin sepatu adiknya yang baru direnov. Terus si Ali ikutan lomba lari yang mana kalau menang juara 3 dapet sepatu. Lah terus si Ali dapat juara berapa yak? Tonton deh kalo belom tahu.

Rekomendasi film Iran #2 The Song of Sparrow (2008), sutradara: Majid Majidi

Karim, tokoh utama di film ini, berperan sebagai tukang jaga burung unta. Karim mempunyai anak yakni Husein yang visioner dengan membudidayakan ikan di kolam tua desanya. Karim mencerminkan seorang bapak yang benar-benar sayang keluarganya, tetapi punya watak jelek marah-marah. Keadaan berubah ketika Karim terjatuh dan kakinya patah.

Rekomendasi film Iran #3 The White Balloon (1996), sutradara: Jafar Panahi

Ini film simpel tapi rumit jalan ceritanya. Jadi, ada anak perempuan namanya Razieh yang mau beli ikan emas tetapi pas mau jalan uangnya nyemplung di selokan. Dari situ adegan-adegan menarik dimulai, mulai dari semua toko yang udah mau tutup karena mau malam tahun baru sampai si kakaknya Razieh (lagi-lagi namanya Ali) sampe berkelahi sama tukang balon karena si Ali dituduh pencuri. Cuma soal anak kecil mau beli ikan aja kita dibikin-degan, gaes.

Rekomendasi film Iran #4 The Father (1996), sutradara: Majid Majidi

Film ini tentang seorang remaja laki-laki yang hampir dewasa dan nggak rela ibunya menikah lagi. Akhirnya dia membenci ayah tirinya padahal ayah tirinya udah baik banget sama dia. Keadaan berubah ketika mereka berdua tersesat di tengah badai gurun (dramatis banget adegan ini). Tontonlah!

Rekomendasi film Iran #5 Baran (2001), sutradara: Majid Majidi

Seorang imigran ilegal yang berprofesi sebagai tukang bangunan jatuh cinta kepada wanita yang berpura-pura menjadi lelaki demi bisa bekerja dan mendapat uang. Filmnya ngenes banget dalam artian, ini film tentang cinta yang bertepuk sebelah tangan. Endingnya sedih.

Rekomendasi film Iran #6 Where Is the Friend’s Home (1987), sutradara: Abbas Kiarostami

Film ini mirip The White Balloon karena aslinya ceritanya simpel, tapi bisa berliku-liku, seru, dan mendebarkan, khas film neorealis Iran. Bercerita tentang eorang anak laki-laki yang merasa bersalah karena buku PR temannya terbawa olehnya. Akhirnya ia bertekad buat mengembalikan buku PR itu karena takut si teman bakal dimarahin guru gara-gara nggak ngerjain PR. Perjalanannya mencari rumah si temannya ini yang jadi pusat cerita.

Rekomendasi film Iran #7 The Taste of Cherry (1997), sutradara: Abbas Kiarostami

Seorang bapak tua berkeliling menggunakan mobilnya dan meminta tolong setiap orang yang ia jumpai untuk menguburkan dirinya, padahal si Bapak ini belum mati alias mau mengakhiri hidupnya sendiri.

Rekomendasi film Iran #8 About Elly (2009), sutradara: Asghar Farhadi

Elly nekat pergi menginap di tepi pantai tanpa izin ibunya. Ia terpaksa pergi karena desakan Sapideh, ibu salah seorang muridnya, yang berniat menjodohkan Elly dengan teman Sapideh. Jadi Sapideh ini nggak tahu Elly udah tunangan. Konflik muncul ketika Elly menghilang, semua orang panik, termasuk tunangan Elly yang datang langsung ke lokasi setelah Elly dikabarkan hilang di pantai. Endingnya sedih banget.

Rekomendasi film Iran #9 A Separation (2011), sutradara: Asghar Farhadi

Sepasang suami istri pengin cerai karena udah nggak akur. Sang istri pengin meninggalkan Iran dengan membawa keluarganya, tetapi sang suami keras kepala untuk menetap karena khawatir dengan ayahnya yang sudah tua dan menderita alzheimer. Sebelum perceraian mereka disahkan, mereka pisah atap dan sang istri pulang ke rumah orang tuanya, sementara sang suami kelimpungan mengurus anak dan ayahnya sehingga harus memperkerjakan seorang asisten rumah tangga yang sangat religius. Mereka bakal jadi cerai apa nggak nih? Tonton aja filmnya.

Rekomendasi film Iran #10 Under the Smoky Roof (2017), sutradara: Pouran Derakhshandeh

Ini film yang bikin nyesek. Bercerita tentang seorang ibu rumah tangga namanya Shirin yang diabaikan suami, terus ketambahan anak laki-lakinya yang sudah dewasa sering membangkang. Padahal Shirin ini sudah melakukan tugasnya sebagai “ibu rumah tangga” dengan “baik”, entah mencuci baju, memasak, dan membersihkan rumah.

Sedihnya lagi, sang suami malah selingkuh dengan perempuan yang lebih muda karena alasan Shirin sudah tua dan mulai keriput. Tetapi Shirin nggak nyerah.

Rekomendasi film Iran #11 Hayat (2005), sutradara: Ghulam Reza Ramezani

Film ini dibuka udah dengan konflik, yakni bapak dari Hayat (tokoh utama) jatuh sakit dan tidak kunjung bangun dari tidurnya. Akhirnya, ibunya bersama beberapa tetangga membawanya ke rumah sakit. Masalah muncul ketika Hayat sebagai anak tertua harus menjaga kedua adiknya, yakni adik laki-lakinya yang duduk di bangku SD dan adiknya satu lagi yang masih bayi, padahal Hayat juga harus ke sekolah untuk ujian. Film ini cuma cerita masalah yang dihadapi Hayat sekitar dua jam aja, nggak nyampe sore atau cerita berhari-hari kayak film lainnya.

Rekomendasi film Iran #12 The Lizard (2004), sutradara: Kamal Tabrizi

Seorang narapidana kasus pencurian menyamar sebagai mullah, pemuka agama Iran yang dihormati. Suatu ketika si tokoh utama, yakni Reza, ditarik paksa oleh masyarakat untuk menjadi imam masjid dan pemuka agama beneran di desa mereka. Nah lho.

Rekomendasi film Iran #13 The Willow Tree (2005), sutradara: Majid Majidi

Ada dosen bernama Yousuf yang buta sejak kecil. Yousuf kini sudah mempunyai istri dan seorang anak. Suatu ketika ia pergi berobat ke Prancis agar matanya bisa melihat lagi. Beruntungnya Yousuf kini dapat melihat lagi dan segera pulang ke Iran. Setibanya di bandara, seluruh keluarga serta mahasiswanya datang menyambutnya. Akan tetapi dia jadi kecewa ketika melihat istrinya dan justru malah melirik salah satu mahasiswanya yang lebih muda dan cantik.

Sumber gambar: scrapsfromtheloft.com

BACA JUGA Rekomendasi Film dengan Plot Twist Terbaik Part 1

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Exit mobile version