10 Serial Netflix Paling Overrated

10 Serial Netflix Paling Overrated Terminal Mojok

10 Serial Netflix Paling Overrated (Alex Photo Stock/Shutterstock.com)

Netflix adalah salah satu streaming service yang hampir setiap merilis konten baru pasti selalu menciptakan keramaian di mana-mana. Terlebih, banyak serial Netflix yang punya basis fans banyak sehingga menciptakan tren bukan sesuatu yang sulit.

Namun, di antara serial Netflix yang mampu membuat jagat internet ramai, rasanya selalu ada yang nggak layak mendapat perhatian sebanyak itu. Kita sering menggunakan istilah “overrated” untuk menyebut drama-drama yang terlalu dilebih-lebihkan itu. Berikut ini 10 serial Netflix paling overrated yang pernah saya tonton. Tentu saja ini bersifat subjektif, jadi nggak perlu lah marah-marah ke saya.

#1 Money Heist

Siapa yang nggak tahu Money Heist, serial perampokan asal Spanyol yang populer itu? Saya sebetulnya sangat menyukai dua part (season) pertama Money Heist dan berharap serial ini selesai setelah itu. Namun, tentunya Netflix nggak ingin membuang kesempatan begitu saja. Serial yang populer harus diperpanjang.

Sayangnya, hal itu nggak dibarengi dengan penulisan naskah yang solid. Part ketiga hingga kelima sudah seperti telenovela bertema perampokan karena alurnya yang dipanjang-panjangin. Banyak sekali momen menjengkelkan dalam tiga part terakhir itu. Mulai dari kisah percintaan yang lebih rumit daripada perampokannya, hingga karakter-karakter yang annoying yang nggak perlu dan bikin eneg.

Acara karnaval di Italia dengan topeng yang terinspirasi dari serial Netflix Money Heist (Paolo Certo/Shutterstock.com)

#2 Riverdale

Riverdale adalah serial yang diadaptasi dari komik Archie yang menceritakan kisah remaja sebuah kota bernama Riverdale. Penyakit Riverdale nggak jauh dari serial-serial overrated lain, yaitu saat bertambah musim bukannya tambah bagus, malah makin jelek.

Tapi, jangan salah paham dulu. Riverdale dimulai dengan sangat kuat dan intriguing. Musim pertamanya membuktikan bahwa serial ini bukan serial remaja biasa lain yang penuh dengan roman picisan dan norak. Elemen misterinya pun ditulis dengan baik. Sayang sekali, musim kedua dan seterusnya Riverdale makin cringe dan bertele-tele. Dan, kenapa pula Netflix terus memperpanjang musimnya? Mending prosomiin serial yang kurang diperhatikan padahal bagus!

#3 House of Cards

Sebagai orang yang belajar politik secara akademis, saya tuh suka bosan dengan buku-buku ilmiah. Jadi, saya perlu tontonan yang asyik tapi juga bisa membantu saya belajar. Salah satu serial yang saya tonton adalah House of Cards karena sangat populer dan banyak orang yang bilang bagus.

Ya, memang bagus awalnya. Namun, semakin lama House of Cards ini semakin membosankan. Untuk sebuah serial yang dilabeli thriller politik, House of Cards jelas gagal memberikan kesan menegangkan dan seru setelah musim pertamanya. Karakter-karakternya forgettable. Selain main plot, sub-plot-nya pun sama nggak menariknya.

Kalau kamu mahasiswa ilmu politik dan dikasih tugas untuk nonton serial ini, cukup tonton musim pertamanya saja, setelah itu buka google dan baca ringkasan alur musim-musim berikutnya. Nggak perlu nonton semuanya karena bikin ngantuk, nggak beda jauh dari belajar di kelas. Asli.

#4 Narcos

Pablo Escobar adalah sosok yang menarik untuk diceritakan. Dan, ya, Narcos berhasil mengisahkannya dengan baik. Saya pribadi juga suka serial ini. Overrated atau nggak sebetulnya bisa diperdebatkan. Buat saya, Narcos mendapatkan terlalu banyak perhatian.

Kekurangan terbesar Narcos adalah serial ini menganggap penonton bodoh. Terlalu banyak elemen plot yang membeberkan segala hal seolah nggak yakin bahwa penonton bisa berpikir. Menonton Narcos kadang seperti sedang dibacakan Wikipedia oleh voiceover yang membosankan.

Narcos (Kaspars Grinvalds/Shutterstock.com)

#5 Stranger Things

Stranger Things adalah salah satu serial paling populer yang dimiliki Netflix. Saya merasa Stranger Things memang layak mendapatkan popularitas tersebut pada awalnya. Namun, seiring bertambahnya musim, banyak elemen yang nggak konsisten, banyak episode yang cuma jadi filler. Selain, vibe 80-an yang bikin nostalgia, nggak ada yang baru dari Stranger Things. Elemen-elemen yang ada mulai dari monster hingga misterinya nggak jauh berbeda dari serial serupa. Menurut saya, serial ini terlalu dilebih-lebihkan, tapi sama sekali nggak buruk. 

#6 Sex/Life

Saya yakin bukan cuma saya yang merasa kalau Sex/Life ini sangat jelek. Lantas mengapa serial ini bisa sangat populer padahal di Rotten Tomatoes saja dicap jelek dengan rating 22%? Jawabannya sederhana, sex scene.

Serial ini sangat nggak jelas dan seolah tak punya substansi yang ditawarkan. Ada terlalu banyak adegan ranjang yang menurut saya nggak perlu sesering itu. Tiap episode minimal memuat dua adegan seks. Saya tahu, seks adalah sesuatu yang ditawarkan oleh serial ini, tapi ya nggak gitu juga eksekusinya. Selain itu, elemen dramanya lempeng banget, kurang dinamis.

Saran saya, kamu nggak usah nonton serial ini demi kesehatan jiwamu. Sekalipun kamu pengin nonton hanya karena adegan seksnya, mending nonton serial bertema serupa lain yang lebih watchable. 

#7 Bridgerton

Saya mengerti kalian pasti kecewa dengan adanya Bridgerton di daftar serial overrated ini. Saya juga merasa Bridgerton nggak buruk, kok. Saya hanya merasa serial yang diadaptasi dari novel Julia Quinn ini mendapatkan terlalu banyak pujian. Faktanya, Bridgerton punya banyak kekurangan di sana-sini.

Bridgerton adalah serial yang saya harap dibikin jadi limited series saja dengan konflik yang padat dan dinamis. Saya lebih memilih membaca novelnya selama beberapa hari ketimbang menghabiskan waktu saya untuk menonton storyline yang gitu-gitu saja.

Mending baca novelnya daripada nonton serialnya (Joca PH/Shutterstock.com)

#8 Emily in Paris

Alasan saya menonton Emily in Paris adalah karena Lily Collins. Serial ini sebetulnya cukup ringan untuk diikuti atau dijadikan background noise saat kita lagi bersih-bersih kamar. Emily in Paris ini terlalu dibesar-besarkan dan underwhelming.

Selain Lily Collins sebagai persona utama dan Lucas Bravo yang memerankan Gabriel yang tampan—yang sangat mungkin ditujukan untuk menggaet penonton—nggak ada yang menarik dari keseluruhan series. Emily in Paris juga kerap dianggap ofensif karena beberapa hal dianggap stereotypical, terutama penulisan karakter Petra sebagai orang Ukraina. Plot yang hambar, klise, mudah ditebak, dan banyak hal yang dipaksakan tercampur jadi satu kesatuan.

#9 Elite

Elite adalah serial Netflix kesekian yang menceritakan kisah remaja sekolah. Seperti apa serial Elite ini? Saya meminjam istilah drama Korea, makjang, untuk mendeskripsikan seperti apa itu Elite. Ya, serial ini memiliki sedikit kesamaan dengan drama-drama makjang macam SKY Castle dan The Penthouse. Seperti drama-drama makjang lainnya, terjadi persaingan antara si kaya dan si miskin, seks, pembunuhan, misteri, dan lain sebagainya.

Elite bukan serial yang buruk, malah bagus menurut saya. Hanya saja, serial ini terlalu diglorifikasi sehingga saya jadi memiliki ekspektasi tinggi ketika menonton. Selain itu, Elite juga bertele-tele dalam penuturannya, terkesan sengaja dipanjang-panjangkan. Tapi, kalau yang ini, masih enak ditonton, kok.

#10 Lucifer

Lucifer adalah serial populer yang saya nggak tahu kenapa kok bisa populer padahal biasa saja. Saya menonton musim pertamanya dan lumayan seru, tapi serial ini nggak berada di level yang “bagus banget”.

Saya coba lagi nonton musim-musim berikutnya (6 musim) dan terasa seperti sinetron. Penulis mulai kehilangan ide. Kalau saja Lucifer dibikin lebih padat dan ringkas, serial ini bisa saja jadi lebih baik. Kalau penasaran, tonton saja season pertamanya.  

Nah, itulah daftar sepuluh serial Netflix paling overrated. Ingat, ya, artikel ini sama sekali nggak melarangmu menonton serial-serial di atas. Kamu tetap boleh menontonnya kalau bingung mau nonton apa di Netflix. Tapi, jangan kecewa banyak-banyak kalau ternyata nggak sesuai ekspektasimu.

Penulis: Rizal Nurhadiansyah
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 5 Drakor yang Vibe-nya Surem Kayak My Liberation Notes.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.
Exit mobile version