10 Pantangan Imlek yang Dipercaya Bikin Sial Sepanjang Tahun

10 Pantangan Imlek yang Dipercaya Bikin Sial Sepanjang Tahun

10 Pantangan Imlek yang Dipercaya Bikin Sial Sepanjang Tahun (unsplash.com)

Imlek sebentar lagi, beberapa pantangan berikut sebaiknya dipatuhi agar kamu jauh dari kesialan sepanjang tahun.

Imlek akan segera tiba. Tahun baru dalam kalender Cina ini menjadi salah satu perayaan yang sangat penting bagi warga Tionghoa. Imlek menjadi sarana berkumpul bagi seluruh anggota keluarga yang jarang bertemu. Berbagai ornamen khas Imlek dipasang di tempat umum untuk memeriahkan suasana Imlek. Bukan sekadar hiasan penyemarak, pemasangan pernak-pernik ini juga dimaksudkan untuk mengundang keberuntungan dan menangkal kesialan.

Perayaan Imlek sarat dengan berbagai simbol yang mewakili harapan akan kemakmuran di tahun yang baru. Berbagai kegiatan yang dianggap mengundang kesialan sebisa mungkin harus dihindari, seperti beberapa pantangan Imlek berikut ini.

#1 Menyapu dan bersih-bersih rumah dianalogikan dengan membuang rezeki ke luar rumah

Saat Imlek, pantang untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan membersihkan rumah. Entah menyapu, mengepel, membuang sampah, maupun mencuci. Bersih-bersih dipercaya akan menyapu keberuntungan ke luar rumah.

Makanya keluarga yang merayakan Imlek akan sibuk sekali membersihkan rumah sebelum Imlek tiba. Sehingga rumah tetap bersih saat perayaan dan seluruh anggota keluarga bisa berkumpul dengan nyaman tanpa dipusingkan dengan pekerjaan rumah.

#2 Menggunakan benda tajam diyakini bisa memotong keberuntungan

Pantangan Imlek selanjutnya berkaitan dengan penggunaan benda tajam seperti gunting, pisau, dan jarum. Ujung benda yang tajam dipercaya membawa energi negatif yang mengundang nasib buruk. Misalnya saja memotong tali persaudaraan, sehingga pantang untuk menghadiahkan benda tajam saat perayaan Imlek. Selain itu menggunakan benda tajam dianggap bisa memotong keberuntungan, nasib baik, dan umur.

Kalau dipikir secara nalar, menghindari pemakaian benda tajam bisa meminimalisir terjadinya kecelakaan. Jadi nggak ada salahnya menuruti pantangan ini.

#3 Memotong rambut dan kuku, dianggap memotong rezeki dan nasib baik di tahun mendatang

Banyak salon milik orang Tionghoa yang tutup selama perayaan Imlek. Seperti yang sudah ditulis sebelumnya, menggunakan benda tajam seperti gunting termasuk pantangan saat Imlek. Sehingga memotong rambut dan kuku dipercaya bisa menghilangkan keuntungan yang seharusnya didapatkan selama setahun mendatang.

Oleh karena itu potong rambut dan kuku harus dilakukan sebelum tahun baru Cina ini. Selain menghindari sial, agar penampilan tetap paripurna saat acara kumpul-kumpul dengan keluarga besar.

#4 Mencuci rambut diyakini bisa menghanyutkan rezeki

Dalam aksara Cina, penulisan dan pelafalan rambut memiliki kemiripan dengan “menjadi kaya”. Itulah alasan mengapa orang Cina menganggap rambut sebagai tempatnya hoki. Rambut tidak bisa diperlakukan secara sembarangan di hari Imlek. Jangankan memotong, mencuci rambut saja dilarang.

Orang Cina meyakini bahwa keramas di hari pertama Imlek bisa menghanyutkan keberuntungan. Makanya pastikan untuk senantiasa keramas sebelum Imlek tiba, biar rambut tetap wangi, bersih, dan bebas dari lepek.

#5 Melakukan kegiatan pinjam-meminjam di hari Imlek adalah hal yang tabu

Pantangan Imlek yang sebaiknya dipatuhi adalah meminjam barang maupun uang. Konon, hal ini akan mendatangkan kesialan. Meminjam menandakan ketidakmampuan seseorang untuk mencukupi kebutuhannya sendiri. Lagi pula rasanya memang kurang baik memulai tahun baru dengan beban utang.

Selain meminjam, menagih juga tabu untuk dilakukan saat Imlek, lho. Maksudnya agar semua orang bisa merayakan tahun baru dengan sukacita dan penuh kebebasan. Termasuk bebas dari perasaan cemas lantaran ditagih utang. Wah, orang-orang yang hobi ngutang pasti senang dengan pantangan Imlek yang satu ini.

#6 Memakai pakaian warna hitam dan putih yang identik dengan suasana duka

Hitam dan putih adalah warna yang identik dengan suasana duka dalam budaya Cina. Oleh sebab itu penggunaan dua warna tersebut amat dihindari dalam perayaan Imlek yang kental dengan suasana sukacita. Kalau kata Mei Mei dan Uncle Ah Tong, gunakan warna merah dan emas biar banyak ong.

#7 Menangis dan bersedih di hari Imlek dipercaya membawa kesedihan sepanjang tahun

Tahun baru harusnya disambut dengan kebahagiaan, agar energi kita senantiasa positif sepanjang tahun. Oleh sebab itu menangis dan berduka saat Imlek termasuk pantangan yang harus dipatuhi. Masyarakat Tionghoa percaya bahwa menangis bisa membawa kesedihan sepanjang tahun. Jadi, stop dulu nonton drakor yang menguras air mata selama perayaan Imlek.

#8 Bicara kotor dan membahas hal-hal negatif dikhawatirkan akan benar-benar terjadi

Saat Imlek orang-orang diharapkan untuk menjaga lisannya. Bicara kotor adalah hal yang pantang dilakukan karena dapat mengundang sial. Selain itu dilarang membicarakan hal-hal yang bernuansa negatif seperti bisnis yang lesu, penyakit, kematian, bahkan cerita horror. Ada kekhawatiran bahwa hal-hal negatif yang dibicarakan akan menjadi kenyataan. Jadi, utamakan untuk membahas hal-hal positif alih-alih menyentuh topik pembicaraan yang suram.

#9 Sarapan bubur yang diidentikkan dengan kemiskinan

Di masa lampau, bubur identik dengan kemiskinan. Orang miskin kerap memasak bubur yang encer karena nggak memiliki beras yang cukup untuk memberi makan satu keluarga. Makanya salah satu pantangan Imlek yang harus dipatuhi adalah memulai tahun baru dengan sarapan bubur. Alih-alih sarapan bubur yang menyedihkan, orang Tionghoa akan menyantap hidangan mewah yang melambangkan kesejahteraan dan harapan untuk hidup mapan di tahun yang akan datang.

#10 Memecahkan perabotan dipercaya bisa mengundang keretakan dan nasib sial

Selama perayaan Imlek, hindari untuk memecahkan perabot dari kaca dan keramik. Benda yang pecah diibaratkan seperti keharmonisan yang retak dan keberuntungan yang berantakan. Jika nggak sengaja memecahkan barang, orang akan membungkus pecahan tersebut dengan kain maupun kertas merah. Selanjutnya mereka akan merapalkan harapan agar terhindar dari nasib buruk.

Intinya, Imlek dianggap sebagai tonggak dimulainya perjalanan di tahun yang baru. Sudah semestinya disambut dengan sukacita, optimis, dan energi yang positif. Segala hal yang berhubungan dengan kemuraman dan suasana negatif harus dihindari. Harapannya, hal-hal baik akan datang menghampiri orang-orang yang mau bekerja keras dan memiliki optimisme yang tinggi untuk meraih impian.

Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 5 Makanan yang Dilarang Dimakan Saat Imlek karena Bisa Membawa Sial Sepanjang Tahun.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version