Politikus perempuan, Restiorina Sinamo bakal bertarung dalam pemilihan umum legislatif DPRD DIY.  Resti, panggilan akrabnya, bakal berkompetisi di Dapil 3 melalui Partai Golongan Karya (Golkar).

Sebagai informasi, Dapil 3 mencakup wilayah-wilayah di Kabupaten Bantul B. Antara lain Srandakan, Sanden, Pandak, Pajangan, Bantul, Sewon, Kasihan dan Sedayu. Di daerah pemilihan ini, Resti, panggilan akrabnya, akan memperebutkan 1 dari 6 kursi yang disediakan. 

Pengalaman politik saat ini, memberinya posisi sebagai Wakil Ketua Bidang Hubungan Lembaga Politik Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Golkar DIY. Resti berambisi menjadi anggota legislatif yang memperjuangkan hak-hak masyarakat. Baginya, daerah pemilihan bukan sebatas tempat pemasok suara yang dibutuhkan anggota Dewan. 

Ia melihat daerah pemilihan perlu diprioritaskan untuk mendapat pelayanan publik yang memadai seperti pendidikan layak dan berkualitas serta fasilitas kesehatan yang prima. Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat terutama kaum termarjinalkan (perempuan, anak, lansia, difabel dan masyarakat miskin).

Resti tertarik mengangkat isu pemberdayaan perempuan dalam meningkatkan ekonomi keluarga kedalam agenda politiknya. Untuk itu, ia perlu merancang visi-misi agar dapat mengukur capaian agendanya. Berikut visi-misi yang diusung Resti: 

1. Meningkatkan anggaran bantuan sekolah bagi masyarakat yang kurang mampu dan memperjuangkan penambahan anggaran untuk fasilitas sekolah dan peningkatan kesejahteraan para guru; 
2. Memperjuangkan agar berdiri lembaga-lembaga pelatihan kerja di setiap Kapanewon serta pelatihan tenaga kerja yang berbasis IT;
3.  Memperjuangkan optimasi potensi ekonomi wilayah dan memperjuangkan keberpihakan anggaran pemberdayaan ekonomi keluarga, pelatihan wirausaha dan pendampingan bisnis berbasis keluarga dan;
4. Memperjuangkan kesetaraan hukum, pemberdayaan perempuan serta membela hak-hak keluarga yang kurang mampu dalam pelayanan dan peningkatan kesejahteraan.

Perempuan yang menetap di Sewon ini berharap mendapat kesempatan duduk di tingkat legislatif. Agar dapat menentukan kebijakan yang tepat sasaran terhadap kaum marginal dan rentan termasuk perempuan, anak, lansia dan difabel.