Politisi perempuan Listiana Lestari merupakan satu dari sekian nama caleg Partai Golkar yang akan berkompetisi dalam pemilihan umum legislatif DPRD DIY 2024 mendatang. Ia bakal bertarung di Dapil DIY 6.

Sebagai informasi, Dapil DIY 6 mencakup wilayah-wilayah di Kabupaten Sleman bagian utara. Antara lain Prambanan, Kalasan, Ngemplak, Ngaglik, Sleman, Tempel, Turi, Pakem, Cangkringan. Di daerah pemilihan ini, Listiana bakal memperebutkan 1 dari 8 kursi yang disediakan.

Sebelum terjun ke dunia politik praktis pada pemilu kali ini, Listiana lama berprofesi di bidang hukum. Perempuan kelahiran Jakarta, 27 Juni 1959 ini, pada 1986-1992 menjadi anggota dari Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum untuk Wanita dan Keluarga Provinsi DIY.

Itulah mengapa, dalam blog pribadinya Listiana banyak membagikan pandangannya terkait pola asuh anak (parenting). Termasuk, misalnya, hak-hak istri, suami, dan anak secara hukum; peran dan kewajiban mereka dalam keluarga; dan tentunya tak lupa edukasi soal hal-hal lain terkait dunia hukum.

Sejak 1990, ia resmi mendapat sertifikasi sebagai seorang advokat. Selama berkarir, sudah ada banyak masyarakat yang ia bantu, khususnya perempuan.

Di Partai Golkar sendiri, Listiana menjabat sebagai Ketua Badan Advokasi Hukum dan HAM (Bakumham). Sepanjang Pilkada Serentak 2020, tentu nama Listiana tak asing karena ia begitu sering muncul dan vokal menyuarakan masalah-masalah hukum selama pemilu, khususnya di DIY. 

Listiana menjadi salah satu perempuan yang paling lantang menyuarakan masalah indikasi pelanggaran yang dilakukan salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Gunungkidul. Kala itu, masalah yang ia suarakan adalah kampanye paslon yang dianggap “mendompleng” program pemerintah melalui Program Keluarga Harapan (PKH).

Di Sleman, ia juga sangat aktif memantau dan melaporkan berbagai indikasi pelanggaran kampanye yang dilakukan paslon Bupati dan Wakil Bupati Sleman. Pendeknya, sebagai orang hukum, sepanjang 2020 lalu Listiana menampilkan dirinya sebagai watchdog pada pesta politik.