Yang Klasik Lebih Asyik: Iklan TV yang Kembali ke Era Jadul

Yang Klasik Lebih Asyik_ Iklan TV yang Kembali ke Era Jadul terminal mojok

Di tengah maruk dan maraknya teknologi yang dikit-dikit melakukan pembaharuan, banyaknya orang yang terus berusaha memahami bagaimana teknologi bekerja, dan perubahan-perubahan yang kian hari kian mutakhir, ada hal-hal lawas yang harus dipertahankan eksistensinya. Yah, seperti kata kebanyakan orang bahwa yang klasik lebih asyik.

Klasik bisa dari mana saja, misalkan saja kendaraan. Walaupun sudah banyak macam-macamnya, tetap ada peminat vespa klasik yang masih eksis sekarang. Selain itu, juga muncul dan kembalinya peminat kamera analog.

Nah, dari segelintir contoh tadi saja sudah kelihatan kalau semua orang sebenarnya turut mengikuti perkembangan teknologi dengan tetap bergerak maju, tetapi tentunya ada hal-hal yang nggak bisa ditanggalkan dari riwayat hidup manusianya: bisa berupa barang atau cara merawat sesuatunya.

Ungkapan “yang klasik lebih asyik” tidak hanya terlihat pada barang atau jenis minuman. Sebagai penonton aktif televisi, saya melihat beberapa corak iklan yang mulai kembali menggunakan tema atau suasana era jadul. Hal ini menyenangkan dan menjadi angin segar, karena saya juga mulai merasakan kebosanan kalau apa-apa semuanya harus dimodernisasi. Dan, inilah beberapa iklan yang balik ke era jadul serta turut menarik perhatian saya di awal kemunculannya.

#1 Iklan GoPay

“Bu-di be-lan-ja di usa-ha lo-kal”

Ya, iklan salah satu layanan dari aplikasi ojek online ini menarik perhatian saya sejak awal kemunculannya. Biasanya, dalam menawarkan layanannya, iklan akan dibuat lebih canggih dan unik, walaupun nggak menampik kalau kesannya jadi aneh nyeleneh. Namun, berbeda dengan versi terbarunya ini! Dimulai dari intro musiknya yang benar-benar menggambarkan suasana lawas serta tanya-jawab antara guru dan murid. Ditambah ilustrasi buku latihan membaca yang tentunya mengembalikan memori ketika berada di Taman Kanak-kanak.

Saya apresiasi pembawaan iklan ini keren dan kreatif banget, saya nggak bohong. Selain menarik, pesan yang ingin disampaikan juga nggak hilang—di samping sisi promosi layanannya, lho, ya—yakni pemberdayaan usaha lokal.

Belanja di usaha lokal, (cheque!)
Bayar pakai GoPay,
Promonya oke, oke,
Ayo, kita bangkit bersama

#2 Iklan Kuaci Fuzo

Ini, nih! Walaupun saya jarang makan kuaci, iklan Kuaci Fuzo ini nggak kalah menarik dan super duper totalitas! Bagaimana nggak totalitas coba? Tone warna yang dipakai pun khas jadul banget! Putih pucat, abu-abu, dan kuning. Asli! ini totalitas dan keren banget buat saya. Mulai dari pakaian yang dikenakan para pemain iklannya juga sudah cocok banget kalau mau membawakan iklan yang suasananya jadul ditambah dengan lagu khas senam kebugaran jasmani.

Saya apresiasi mbaknya yang berhasil memerankan perempuan yang kerap muncul sebagai cover buku atau merek makanan zaman dulu. Sewaktu awal iklan ini tayang, saya kira yang memerankannya adalah patung, eh ternyata beneran orang asli! Juga ketiga anak sekolahan yang lagi jalan di tempat sambil makan kuaci, walaupun tampak pucat karena makeup, memang di situlah letak jadulnya terlihat, bukan pucat gara-gara kelamaan dijemur pas upacara, lho, ya. Pandangan saya tentunya tak luput juga dari keberadaan poster Fuzo Collection yang identik dengan pilihan gaya penataan rambut di salon-salon: dari yang model rambut super klimis sampai belah tengah.

Nah, itulah dua iklan dengan suasana jadul yang menarik perhatian saya. Sebenarnya, untuk menjadi menarik nggak harus mendahului kemajuan yang ada, kok. Kembali ke era lama juga sebetulnya menjadi opsi lain. Mulai dari pengendara vespa klasik anti-matic sampai pengguna aktif kamera yang coba kembali menggunakan kamera analog. Yang kuno dan jadul belum tentu ketinggalan zaman, nyatanya beberapa iklan tadi telah membuktikannya.

Sumber Gambar: YouTube Pengepul Iklan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version