Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Yakin Biaya Hidup di Jakarta Mahal? Ini Soal Mindset, Bung!

Adi Fakhri Nugrotomo oleh Adi Fakhri Nugrotomo
25 Agustus 2023
A A
Jakarta Adalah Tempat Terbaik untuk Menemukan Ketenangan Melebihi Jogja (Unsplash) umr

Jakarta Adalah Tempat Terbaik untuk Menemukan Ketenangan Melebihi Jogja (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Belakangan ini timeline medsos saya sering dibombardir dengan kemahalan Jakarta yang nggak masuk akal. Mulai dari sepatu seharga 3 juta yang dibeli oleh pekerja “yang katanya gajinya UMR” sampai yang barusan muncul adalah normalisasi terhadap harga sebiji siomay yang sampai 10 ribu oleh satu akun food reviewer di instagram.

Uniknya, mayoritas orang berkomentar di postingan itu dengan rona “Maklum, Jakarta”. Sekejap dalam hati saya mbatin, “Maklum, matamu!”

Sebagai perantau dari Sidoarjo, Jawa Timur, sering kali saya merasa aneh dengan pemakluman mereka. Terutama, oleh orang yang lama tinggal di Jakarta dengan segala hal yang mahal. 

Stereotip yang sering saya temui tentang Jakarta adalah kalau makanan pasti mahal, hiburan pasti mahal, segalanya pasti mahal. Padahal upah minimum Jakarta itu masih di bawah Karawang sampai hari ini.

“Mengalami” Jakarta, melihat realitas

Saya harus dan berani bicara ini karena sekarang saya juga sedang “mengalami” Jakarta. Kalau mau hitung-hitungan beneran, sebenarnya memang Jakarta nggak semahal itu. Pertama, dalam sehari saya masih bisa makan dengan budget 25-30 ribu untuk dua kali makan. Itu sudah dapat asupan nutrisi berimbang dari karbohidrat (nasi), vitamin (sayur), serta protein dan lemak (telur, tahu, tempe, sesekali ayam atau lele). Kalau dikali 30 hari dalam sebulan, berarti budget makan itu sekitar 900 ribu.

Kedua, soal transportasi. Saya yang bawa Vespa 2 tak saja dalam sebulan hanya keluar biaya 160 ribu, mencakup mobilitas harian dan sudah bisa keliling seminggu sekali dari Slipi ke Cikini. Anggap saja plus biaya oli campur 2 bulan sekali dan biaya riding tak terduga; untuk urusan motor saya estimasi sekitar 200-250 ribu per bulan.

Apalagi kalau bisa naik transportasi umum, bisa jadi lebih murah dan sudah banyak feeder (Jaklingko) di banyak area yang bahkan hanya 1 rupiah kata teman saya untuk sekali jalan.

Tak harus mahal untuk merasa terhibur

Ketiga, tempat hiburan. Nonton bioskop di sekitaran Jakarta Pusat dan Selatan itu masih ada yang di bawah 50 ribu untuk akhir pekan. Sumpah, saya nggak mengada-ada karena saya sudah nonton Oppenheimer di sana.

Baca Juga:

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Orang dari Kota Besar Stop Berpikir Pindah ke Purwokerto, Kota Ini Belum Tentu Cocok untuk Kalian

Kalau mau yang lebih murah, banyak! Masih ada ruang terbuka hijau yang bertebaran di jantung kota. Belum lagi, banyak perpustakaan milik daerah dan pusat yang gratis dengan fasilitas yang sudah senyaman working space dan coffee shop. Acara kesenian dan komunitas yang tak perlu merogoh kocek pun juga tidak sedikit. Anggaplah kalau memang terpaksa harus nonton untuk refreshing katakanlah sebulan dua kali, berarti saya paling hanya merogoh kocek 80 ribu. 

Biaya seperti laundry, jajan, dan yang lainnya itu masih bisa disesuaikan. Kalaupun harus laundry, dengan berat pakaian kotor 5 kg, seminggu itu sekitar 40 ribu. Praktis, sebulan keluar 200 ribu kalau lagi butuh istirahat di akhir pekan. 

Kalaupun ada yang mahal dari Jakarta itu mungkin biaya parkir dan tempat tinggal. Kalau tak bawa kendaraan sendiri, tak perlu ribet parkir kan? Kalau mau ambil uang khawatir kena cegat parkir, sekalian aja pas ngisi bensin karena di beberapa SPBU nggak ada tukang parkirnya.

Kos di Slipi masih murah, kok

Kalau untuk urusan indekos saya masih bisa dapat yang 700 ribu per bulan. Ini di Slipi Kemanggisan lho ya, cukup dekat dari pusat keramaian yang jarak ke BINUS dan kantor DPR nggak sampai 3 km.

Berarti kalau ditotal, untuk kebutuhan pokok di Jakarta sebulan saya butuh 1,5 sampai 2,5 juta per bulan. Kalaupun harus keluar uang rokok, tetap tidak lebih dari 3 juta. Sisanya, bisa ditabung dan dikirim buat orang tua dan keluarga. Saya masih yakin orang yang lebih irit dari saya banyak. 

Yang bisa saya bilang sih, sempatkanlah untuk ngempet. Menata mindset keuangan di sini itu penting. Saya tak masalah jika dianggap terlalu ngirit, toh, orang lain tak menanggung dan terlalu peduli dengan kesulitan hidup saya pada akhirnya. Tak perlu gampang kepancing untuk beli ini itu, karena yang menyesal di medsos juga sudah banyak.

Kalau memang niat merantau untuk kerja agar bisa aman secara finansial, nggak usah kebanyakan polah; apalagi kalau bayaran masih UMR. Masih kontrak bulanan. Nggak ada bonus dan tidak ditanggung BPJS-nya.

Penulis: Adi Fakhri Nugrotomo
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Jakarta Adalah Tempat Terbaik untuk Menemukan Ketenangan Melebihi Jogja

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 Agustus 2023 oleh

Tags: biaya hidupJakartamindset
Adi Fakhri Nugrotomo

Adi Fakhri Nugrotomo

Kadang nganggur, kadang kerja, kadang mikir, kadang nulis. Selama hidup masih bisa tertawa, sepertinya tidak apa-apa.

ArtikelTerkait

Pengalaman Naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh untuk Pertama Kali

Pengalaman Naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh untuk Pertama Kali

15 November 2023
6 Beasiswa yang Sebaiknya Dihindari Mahasiswa karena Berpotensi Menjebak

6 Beasiswa yang Sebaiknya Dihindari Mahasiswa karena Berpotensi Menjebak

28 Agustus 2025
Glodok Plaza Kehilangan Denyut Lagi setelah Kebakaran Berulang

Glodok Plaza, Mall Lawas yang Kehilangan Denyut Lagi setelah Kebakaran Berulang

21 Januari 2025
barang kw

Budaya “Pokok Duwe Masio KW” di Masyarakat

12 Agustus 2019
4 Pertanyaan Ini Dibenci Orang Cikarang yang Bekerja di Jakarta Mojok.co 

4 Pertanyaan Ini Dibenci Orang Cikarang yang Bekerja di Jakarta 

30 Januari 2025
5 Kegiatan yang Bisa Dilakukan Jokowi kalau Jadi Pensiunan di Solo Mojok.co kota solo umk solo

Solo Memang Tidak Seistimewa Jogja, Tidak Semanis Bandung, tapi Menawarkan Ketenangan dan Ketentraman

27 Juli 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

19 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

Jujur, Saya sebagai Mahasiswa Kaget Lihat Biaya Publikasi Jurnal Bisa Tembus 500 Ribu, Ditanggung Sendiri Lagi

16 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.