Kalau berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Wisuda (n) adalah peresmian atau pelantikan yang dilakukan dengan upacara khidmat. Orang awam mungkin mengetahui wisuda sebagai tahapan terakhir dalam kehidupan perkuliahan. Tapi bagi kita (hah, kita??) mahasiswa yang sudah frustasi karena skripsi dan TAnya mandeg, wisuda adalah mimpi, sesuatu yang sangat ingin kita harap terwujud setelah bangun tidur alias bangun-bangun pingin langsung wisuda tanpa harus ngerjain skripsi dan TA /heh.
Tapi marilah kita fokus membahas prosesi wisuda secara serius. Anggap saja Anda sudah mengerjakan TA dengan dibantai habis-habisan dan diluluskan karena dosen merasa kasihan, lantas apa yang harus Anda lakukan untuk bisa diwisuda? Ya, betul, Anda harus daftar wisuda terlebih dahulu dengan melengkapi syarat administrasi yang cukup melelahkan.
Apa langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan? Ya, betul, bayar. Wisuda itu tidak gratis mamen. Wisuda itu bayar, sekali lagi saya tekankan, wisuda itu b a y a r. Minimal bayar buat Toga sih.
Setelah membayar, apa lagi yang harus Anda lakukan? Ya, betul! Anda harus mengumumkan kepada teman-teman, keluarga, dan handai taulan bahwa Anda akan diwisuda.
Kenapa harus diumumkan? Ya, betul! Tentu saja agar ada yang datang dan mengucapkan selamat atas Anda yang diwisuda. Kalau memang Anda tidak punya teman yang bisa datang, jaman sekarang bisa sewa teman pura-pura yang tentu saja juga berpura-pura berbahagia untuk Anda. Ini penting lho, Anda harus menunjukan ke orang tua Anda bahwa Anda menghabiskan kehidupan kuliah bersenang-senang bersama kawan-kawan dan tidak kesepian. Meskipun Anda aslinya memang kesepian wqwqwq.
Setelah itu, apa lagi yang harus Anda lakukan? Ya, betul! Bersiap-siap untuk datang ke wisuda. Kalau Anda perempuan, maka Anda sudah harus bangun sejak pagi buta untuk datang ke salon dan bermake up ria agar bisa tampil membahana. Tapi kalau Anda bukan perempuan, terserahlah Anda mau bangun jam berapa. Yang penting Anda tidak kesiangan.
Setelah siap, tentu saja Anda harus datang ke tempat acara wisuda. Jangan malah balik ke hotel buat tidur 2 rakaat lagi lho ya.
Lalu apa lagi yang harus kita lakukan saat diwisuda? Ya, betul! Ketiduran! Eh.
Ya gimana nggak ketiduran bosquuu. Kita kurang tidur karena takut kesiangan, pagi-pagi buta udah harus persiapan make up, baju, dll dll, pas udah sampai di acara wisuda, cuman duduk-duduk nungguin nama kita dipanggil. Ya bosen lah, wajar aja dong kalau pas acara wisudanya kita ketiduran. Ya nggak????
Lha ya nggak salah sih acara wisuda membosankan, kan dari definisinya aja wisuda itu peresmian atau pelantikan yang dilakukan dengan upacara khidmat. Yang namanya khidmat ya pasti khidmat alias nggak boleh ada guyon-guyonan. Tapi ya masa wisuda itu nggak ada santa-santainya sama sekali??
Ya boleh lah pemindahan tali toga jadi acara yang seriyess, tapi habis itu bukankah harusnya wisuda jadi sejenis party buat kami-kami mahasiswa yang susah payah ingin diwisuda???
Dan di sinilah sebenarnya peran tim paduan suara menjadi sangat (((vital))) alih-alih nyanyiin lagi pengantar tidur /eh harusnya nyanyiin lagu party biar yang sudah dandan cantik, terlihat seperti mau ke pesta betulan, bukannya malah kaya mau pindah tempat tidur dari hotel ke gedung wisuda.
Dari persoalan di atas, nampaknya kampus-kampus ini perlu belajar dari PSM Unej deh. Paduan suara Unej itu sering menyanyikan lagu yang out of the box. Karena tingkah yang seperti itu, banyak video mereka yang sering dapat perhatian.
Seringnya, PSM Unej menyanyikan lagu yang sedang menemui momennya. Ingat Via Vallen? Lagu Sayang dinyanyikan PSM Unej saat upacara wisuda. Anda yang mengaku sobat ambyar, pasti tak asing denga lagu Kartonyono. Ingin dengar lagu lain? PSM Unej pernah menyanyikan lagu Jangan Nget-Ngetan. Bahkan lagu Rhoma Irama berjudul Keramat tak ketinggalan mereka nyanyikan.
Meski lagu-lagu yang mereka nyanyikan slengean seperti itu, tanggapan positif justru berdatangan. Kita bisa lihat lewat tayangan video. Rektor, wakil rektor, dekan atau senat universitas begitu santai menikmati performa mereka. Tidak sedikit dari senat universitas yang mengabadikan momen itu lewat ponselnya.
Lalu, apakah mahasiswanya menikmati juga? Ya menikmati lah! Bahkan ada yang tanpa malu-malu berjoget seolah-olah nggak punya beban padahal habis wisuda resmi jadi pengangguran. Ada pula yang memainkan gendang, mengiringi paduan suara saat bernyanyi. Namanya juga sedang bergembira karena sudah lulus. Wajar saja, tho?
Model sajian seperti ini perlu mendapat apresiasi. Apalagi bila kampus-kampus lain ikut melakukannya, atau mencari format lain yang lebih seru.
Kenapa begitu? Ya itu tadi, mahasiswa sudah capek karena harus beribet-ribet ria ngurusin persiapan wisuda. Eh pas wisudanya malah begitu-begitu saja. Maju ke depan rektor, tali toga berpindah, duduk lagi, lalu apa? Ya ngantuk dan ketiduran.
Semoga coretan ini dibaca oleh dosen atau siapa pun dan dari kampus mana pun. Agar perayaan wisuda nantinya meninggalkan kenangan. Kenangan yang akan selalu diingat oleh mantan mahasiswa.
Mengapa sih hal ini dirasa penting? Sederhana saja. Mahasiswa ingin merayakan perjuangan mereka setelah kuliah. Toh, setelah wisuda, tidak banyak mahasiswa yang akan mondar-mandir kampus setelah lulus. Kalau mantan pacar bisa berikan kenangan, mengapa kampus tidak? Eh.
Selain itu, dengan model wisuda yang mengasyikkan, nama kampus juga akan semakin dikenal. Tak usah banyak bikin pamflet atau media promosi lain. Dengan bikin wisuda yang asyik nan santuy, unggah di Youtube, lalu tunggu videonya viral. Sekali mendayung, dua tiga calon mahasiswa baru banyak yang daftar. Eh.
BACA JUGA Rasanya Patah Hati Melihat Teman Sendiri Sudah Wisuda atau tulisan Hanif Nanda Zakaria lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.