Menggugat Warung Makan yang Lupa Mematikan GoFood, ShopeeFood, dan GrabFood: Dosa Besar Bikin Repot Banyak Orang!

Menggugat Warung Makan yang Lupa Mematikan GoFood, ShopeeFood, Atau GrabFood: Dosa Besar Bikin Repot Banyak Orang!

Menggugat Warung Makan yang Lupa Mematikan GoFood, ShopeeFood, Atau GrabFood: Dosa Besar Bikin Repot Banyak Orang! (Unsplash.com)

Malam hari biasanya menjadi jam rawan lapar. Entah sekadar pengin atau benar-benar lapar, orang biasanya ingin makan. Sekarang kalau lapar nggak perlu repot masak. Kita cukup buka HP dan order makanan melalui layanan pesan antar makanan online seperti GoFood, GrabFood, dan ShopeeFood. Tinggal klik-klik, makanan siap diantar ke rumah atau kos kita. Sayangnya, kemudahan ini ternodai oleh sejumlah kasus warung makan yang lupa menonaktifkan fitur pesan antar makanan online ini saat makanan sudah habis atau warung hampir tutup.

Drama seperti ini sering dijumpai, khususnya di jam-jam malam dan menjelang esok hari. Pasalnya, hal kayak begini merepotkan semua pihak. Yang beli kebingungan, driver apalagi. Belum lagi kalau warung makannya benar-benar sudah tutup. Bikin driver kelabakan. Makanya hal seperti ini harus diperhatikan oleh penjual atau pemilik warung makan.

Kasihan driver karena harus mencari jalan keluar

Alasan pertama kenapa warung makan harus segera menonaktifkan fitur layanan pesan antar makanan online jelang waktu tutup karena kasihan driver. Para driver GoFood, ShopeeFood, atau GrabFood ini harus memutar otak untuk menemukan jalan keluarnya, lho.

Okelah kalau drivernya ketemu customer baik hati yang mau memahami dan bersedia pesanannya diganti dengan makanan lain. Lha, gimana kalau drivernya ketemu customer yang sulit alias nggak mau tahu. Penginnya tetap makan makanan dari warung yang sudah (hampir) tutup itu. Makin susah, kan? Di satu sisi si driver pengin cancel orderan, tapi nanti berpengaruh ke rating.

Pembeli kecewa

Hal kedua yang mungkin luput dari perhatian warung makan yang lupa mematikan fitur layanan pesan antar makanan online adalah pembeli yang kecewa. Sebelum memesan makanan, pembeli tentu sudah membayangkan rasa makanan. Di tengah perutnya yang kelaparan dan ingin makan makanan yang didambakan, dia berharap bisa segera mendapat pesanannya.

Eh, siapa sangka, warung makan ternyata sudah tutup atau makanan yang diinginkan sudah habis. Tentu saja rasanya kecewa bukan main, kan? Apalagi kalau perut sedang lapar-laparnya, selain bikin kecewa juga bikin emosi, lho.

Pembeli jadi nggak tertarik untuk repeat order di warung makan tersebut

Dampak dari sering lupa mematikan fitur layanan pesan antar makanan online adalah pembeli jadi trust issue pada warung makan. Pembeli bakal mikir berkali-kali sebelum memesan lagi di warung makan tersebut.

Sebagai customer, tentu kita takut kalau kejadian warung tutup atau kehabisan makanan terulang lagi. Makanya biasanya pembeli akan menghindari warung makan yang demikian. Istilahnya sudah kapok lah. Mending pilih warung makan lain yang terbukti yang menyesatkan mereka.

Pemilik warung makan harus bisa menawarkan alternatif kepada driver dan customer

Kunci dari kejadian ini adalah pemilik warung makan harus bertindak. Seumpama ada orang yang sudah memesan tapi warung sudah tutup, mereka harus menyediakan solusi lain. Misalnya, langsung mengembalikan uang customer, atau bahkan merekomendasikan tempat makan lain yang masih buka. Tujuannya ya biar sama-sama aman. Driver GoFood, ShopeeFood, atau GrabFood aman karena penilaian mereka baik-baik saja dan nggak kena marah customer. Warung makan juga aman.

Akan tetapi hal seperti ini tetap perlu dikomunikasikan kepada pembeli. Karena bagaimanapun, mereka berhak tahu. Kalau semua bisa saling memahami kan sama-sama enak dan nyaman.

Mematikan fitur pesan antar makanan online ini adalah hal sepele tapi sangat berdampak bagi customer. Soalnya kan kita nggak tahu bagaimana kondisi sebenarnya dari warung tersebut. Akan lebih baik jika pemilik warung bisa mematikannya lebih awal sebelum jam tutup warung biar nggak terlalu mepet dan menghindari kelupaan. Selain itu, jangan lupa untuk terus mengupdate stok makanan. Semua kan demi kebaikan bersama.

Penulis: Wulan Maulina
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Membandingkan ShopeeFood, GoFood, dan GrabFood: Mana yang Lebih Baik?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version