Wall’s Cornetto Butter Popcorn Caramel Sukses Nge-prank Lidah Saya

Wall’s Cornetto Butter Popcorn Caramel Sukses Nge-prank Lidah Saya

Wall’s Cornetto Butter Popcorn Caramel Sukses Nge-prank Lidah Saya (Unsplash.com)

Ada yang udah cobain es krim Wall’s Cornetto Butter Popcorn Caramel? Gimana rasanya menurut kalian?

Sebagai es krim dengan harga yang cukup merakyat, Wall’s kerap mengeluarkan berbagai varian rasa baru yang kadang out of the box. Beberapa waktu lalu, Wall’s mengeluarkan Magnum rasa matcha yang sukses banjir pujian. Seolah tak cukup dengan satu kesuksesan, perusahaan es krim ini nampaknya masih ingin terus menjajal berbagai varian rasa yang belum pernah ada sebelumnya.

Ketika saya berjalan ke minimarket dan iseng melihat bagian es krim, saya langsung sadar kalau Wall’s mengeluarkan varian rasa baru dengan nama Wall’s Cornetto Butter Popcorn Caramel. Kalau melihat namanya, yang terbayang di kepala adalah sensasi makan popcorn ala bioskop XXI yang rasanya meleleh di mulut itu. Nama es krim satu ini begitu menjanjikan dan bikin saya tertarik untuk mencicipinya.

Tapi memang betul kalau mencicipi sesuatu kita nggak boleh memiliki ekspektasi yang berlebihan. Rupanya nama Wall’s Cornetto Butter Popcorn Caramel nggak lebih dari sekadar clickbait untuk memancing pembeli. Secara keseluruhan, saya merasa varian es krim ini kurang sekali ketimbang varian rasa Cornetto lainnya.

Namanya Wall’s Cornetto Butter Popcorn Caramel, tapi rasanya kayak es krim jagung biasa

Saat merasakan gigitan pertama, saya seperti kena prank. Gimana ya, namanya popcorn alias brondong, tapi kok di lidah saya rasanya ya kayak jagung biasa. Rasanya tuh mirip es krim jagung merek sebelah yang harganya jauh lebih murah.

Sebagai perbandingan, es krim Wall’s Cornetto Butter Popcorn Caramel dibanderol dengan harga Rp13.500, sementara es krim jagung merek sebelah dijual seharga Rp4.300. Harga Cornetto ini termasuk mahal, bahkan melebihi harga Wall’s Cornetto Brown Sugar Boba yang dulu dijual Rp12.200 aja.

Usaha untuk layering rasa yang sia-sia

Setelah dibuat kesal dengan prank rasa pertama, saya masih mencoba untuk menikmati es krim yang satu ini. Bagian atas Wall’s Cornetto Butter Popcorn Caramel ada taburan rice crispy dan saus karamelnya. Ketika dinikmati bersama, rasa dari saus karamel dan tekstur renyah dari taburan rice crispy-nya agak menutupi rasa jagung yang cukup pekat.

Sejujurnya, perpaduan rice crispy dan saus karamel ini cukup menolong rasa es krim secara keseluruhan, apalagi kalau kalian nggak terlalu suka rasa jagung. Baru saja ingin memuji karena layering rasa yang menurut saya cukup berhasil, eh, tapi ada “kejutan” lain dari es krim ini.

Setelah menyentuh bagian paling atas dari cone, rasa es krimnya justru berganti menjadi vanila. Lha, sejak kapan popcorn karamel ada rasa vanilanya? Saya terus memakan es krim itu hingga hampir mendekati ujung bawah cone, rasa es krimnya tetap vanila. Rasa es krim jagung pekat yang saya rasakan di awal sudah nggak ada lagi.

Kejutan saus karamel yang bikin giung

Sebelumnya, saya sempat memuji kehadiran saus karamel yang cukup enak dengan tingkat kemanisan yang pas. Sayangnya, dugaan saya meleset untuk kesekian kalinya.

Awalnya saya mengira kalau campuran karamel dan rice crispy memang sengaja dihadirkan untuk mengimbangi rasa jagung yang kuat. Tapi, saat es krim hampir habis, nggak tahu kenapa tiba-tiba saus karamelnya jadi banyak banget.

Rasa vanila bercampur karamel di ujung es krim Wall’s Cornetto Butter Popcorn Caramel ini justru bikin saya makin bingung. Sebenernya saya lagi makan es krim rasa apa, ya? Apalagi takaran sausnya justru terlalu berlebihan dan bikin es krim ini jadi manis banget.

Padahal pada bagian atas hingga tengah es krim rasa saus karamelnya masih cukup oke. Nggak terlalu banyak. Pas sekali. Lha, ini kok mendekati ujung cone saus karamelnya jadi banyak. Saking manisnya, saya nggak sanggup menghabiskan sisa ujung es krim.

Itulah review singkat saya soal Wall’s Cornetto Butter Popcorn Caramel yang sepertinya lebih mirip kritikan nyinyir buat Wall’s. Sejujurnya, saya termasuk pencinta Wall’s apalagi varian Feast dan Rainbow Pop. Gimana ya, inovasi kadang nggak masuk ekspektasi pembeli, sih.

Tapi saya salut buat Wall’s yang tetap semangat menghadirkan varian es krim rasa baru. Semoga varian es krim selanjutnya nggak nge-prank lidah pembeli lagi, ya.

Penulis: Laksmi Pradipta Amaranggana
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Kasta Es Krim Wall’s dari Sultan hingga Legend.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version