Vivo V40 masih oke di tengah pesona Vivo V60 yang akan rilis di 28 Agustus 2025 nanti.
Bayangkan kamu lagi ngintip Vivo V60 yang baru nyentak pasar. Layar datar AMOLED super lebar 6,67 inci dengan resolusi 1,5K dan refresh rate 120 Hz. Ini bikin scrolling media sosial sehalus sutra.
Nah, di balik monokrom itu, ada Snapdragon 7 Gen 4 yang katanya bikin performa 27% lebih gesit dan grafis 30% lebih tajam dibanding generasi sebelumnya. Baterai 6.500 mAh plus Fast Charge 90 W? Waktu ngecas bisa sekilas kayak seduh kopi.
Lalu, kamera belakangnya ada triple-lens dari Zeiss dengan sensor utama 50 MP Sony IMX766, ultrawide 8 MP, dan periskop telephoto 50 MP (3× zoom optik) ditambah kamera selfie 50 MP. Semua itu bikin kamu merasa kayak punya studio fotografi genggam. Fitur IP68/IP69 juga bikin mood tenang kalau kamu sering main air atau hujan-hujanan.
Tapi, sebelum kamu ngecek saldo rekening, izinkan saya ngobrol soal Vivo V40 yang sebenarnya sudah cukup banget buat “hidup smartphone” ala kita: kamera cakep, performa halus, baterai tahan seharian.
Vivo V40 masih oke di tengah kedatangan V60
V40 menyandang Snapdragon 7 Gen 3, cukup ngegas dengan multitasking dan game ringan. Layarnya 6,78 inci AMOLED dengan dual rear camera 50 MP + 50 MP, kamera depan 50 MP, baterai 5.500 mAh dengan 80 W FlashCharge. Di beberapa varian, RAM sampai 12 GB dan penyimpanan 512 GB juga tersedia. Lebih istimewa, bodinya dilapisi IP68 juga, jadi tahan air dan debu.
Pada Juli 2024, El País sempat menyebut Vivo V40 5G sebagai salah satu smartphone mid-range terbaik pertama tahun 2024. Terutama karena kamera ZEISS dan daya tahan baterainya yang bisa sampai tiga hari. Itu bukti kalau Vivo V40 bukan cuma pamer, tapi benar-benar kompeten di segmen menengah atas.
HP Vivo terbukti tangguh
Sekarang, izinkan saya bercerita dari sudut pandang pengguna Vivo V25e sejak awal rilis tahun 2022. Sampai detik ini, sudah hampir 3 tahun dan HP ini masih mulus tanpa pernah mampir servis. Ngebantu banget untuk scrolling berat, foto-foto kopi estetik di kafe, bahkan kadang dipakai editing ringan.
Kalau HP tiga tahunan sudah sedemikian tahan banting, rasanya Vivo V40 yang lebih muda dan lebih “seimbang” itu bisa jadi sahabat ideal untuk komunitas smartphone kita yang nggak perlu semua fitur kecuali performa, kamera, dan daya tahan baterai.
Fitur sebanyak itu apakah akan dipakai semua?
Berikutnya, bayangin kamu lagi di dalam warung kopi, sambil ngopi dan ngobrol sama temen. “Wah, kamu udah siap pre-order Vivo V60, ya? Fiturnya banyak banget. Tapi kalau cuma buat medsos, sesimpel scrolling dan upload story, apakah kamu bakal pakai semua itu?”
Nah, di sinilah Vivo V40 bersinar. Dengan harga yang lebih bersahabat dan fitur yang nggak terlalu banyak, kamera ZEISS-nya udah cukup tajam untuk photoshoot ala grid Instagram, chipsetnya cukup untuk game casual dan multitasking, dan baterainya tahan seharian penuh. Desainnya juga udah classy, dengan lapisan IP68 jadi tetap durable.
Intinya, Vivo V60 memang menggoda dengan performa lebih gesit, kamera mahal, baterai besar. Tapi untuk kita yang cukup puas dengan smartphone yang “cukup maksimal tanpa boros fitur”, Vivo V40 adalah pilihan yang masuk akal dan elegan. Plus, pengalaman saya pakai Vivo V25e menunjukkan bahwa memilih yang terbukti awet itu jauh lebih bijak daripada tergoda sama gemerlap yang mungkin overkill.
Kalau kamu mencari keseimbangan antara gaya, fungsi, dan harga, boleh-boleh saja naksir Vivo V60, tapi pelukan hangat buat Vivo V40 mungkin lebih menenangkan hati dan dompet. Semoga kamu tetap happy motret dan nge-game ringan tanpa drama baterai lembek atau fitur yang mubazir!
Penulis: Wahyu Tri Utami
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA 4 Mitos HP Vivo yang Terlanjur Dipercaya Ibu-ibu Gaptek
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.














