3 Varian Rasa Pop Mie yang Rasanya Kurang Nendang di Lidah  

3 Varian Rasa Pop Mie yang Rasanya Kurang Nendang di Lidah Mojok.co

3 Varian Rasa Pop Mie yang Rasanya Kurang Nendang di Lidah   (unsplash.com)

Varian mi instan di pasaran sangatlah beragam. Namun, untuk urusan mi instan yang paling praktis, sudah pasti Pop Mie menjadi salah satu pilihannya. Dikemas dalam bentuk cup dengan banyak sekali pilihan rasa, kita bisa mencicipinya hanya dengan menyeduhnya dengan air panas. Tinggal tunggu sekitar tiga menit, perut bisa langsung terisi.

Selain cocok untuk menemani di saat musim hujan, Pop Mie juga jauh lebih nikmat disantap saat menunggu kapal di pelabuhan, sewaktu perjalanan jauh di pesawat, atau setelah berenang. Entah kenapa ya, rasa makanan instan ini bisa berkali-kali lipat lebih enak pada momen-momen itu. 

Sayangnya, ada beberapa varian rasa Pop Mie yang belum cukup untuk dikatakan spesial. Varian-varian berikut ini sepertinya harus menjalani remedial karena rasanya kurang nendang di lidah.

#1 Pangsit Jontor, masih kurang enak dibanding seniornya

Pop Mie Pangsit Jontor salah satu varian yang paling baru di Pedes Series. Perbedaan dengan keluaran sebelumnya, varian ini menambahkan pangsit sebagai topping. Itu mengapa ada sensasi kriuk-kriuk ketika menyantap makanan yang satu ini. 

Sayangnya, varian Pangsit Jontor masih harus diperbaiki. Walaupun masuk dalam trah mi instan pedas, varian ini kurang pedas jika dibandingkan dengan varian Pop Mie lainnya. Bumbunya biasa saja dan kurang greget. Varian ini sepertinya terlalu mengedepankan topping pangsit tanpa menambah atau minimal mempertahankan sensasi bumbunya yang enak itu.

Memang, sih, Pangsit Jontor ini pedasnya nggak terlalu menyiksa. Tapi, untuk konsumen yang suka banget sama rasa pedas, Pangsit Jontor agak mengecewakan.

#2 Fiery Chikin, bukti FOMO terhadap Korean Wave

Sungguh disayangkan bahwa Pop Mie ikut-ikutan berbagai merek FnB lain yang tengah gencar-gencarnya bikin adaptasi dari makanan Korea. Pop Mie yang baru bulan kemarin merilis Korean Ramyeon Series sebenarnya termasuk telat untuk urusan mi dengan cita rasa (yang mencoba mirip dengan) Korea. Soalnya kompetitor abadinya sudah jauh lebih dulu bikin varian rasa Korea. Dan, apabila dibandingkan dengan pesaingnya itu, rasa Pop Mie Korean Ramyeon Series masih belum memenuhi ekspektasi.

Korean Ramyeon Series ini ada yang versi Indomie dan Pop Mie. Salah satu variannya, Pop Mie Fiery Chikin, rasanya kurang nendang. Rasa varian ini nggak begitu gurih. Rasa pedasnya juga nanggung. Selain itu, Fiery Chikin malah lebih condong ke keasinan. Tekstur minya yang kurang kenyal juga berkontribusi untuk membuat varian ini patut disebut nothing special.

Fiery Chikin digadang-gadang warganet sebagai versi murahnya Shin Ramyun hingga menggandeng NewJeans sebagai brand ambassador-nya. Namun, Pop Mie jenis ini tetap harus masuk ke kelas remedial.

#3 Pop Mie Baso, sang legenda yang rasanya b aja

Varian yang satu ini sebenarnya salah satu yang legendaris. Saat Pop Mie pertama kali dikenalkan ke masyarakat, varian rasa baso menjadi andalan. Bersama varian ayam bawang dan soto, ia juga yang selalu dijajakan pedagang asongan dan kaki lima di parkiran tempat wisata.

Akan tetapi, jujur saja, rasa Baso adalah varian yang paling saya hindari kalau mau beli Pop Mie. Rasa varian Baso cukup menyengat. Topping-nya yang berupa sayuran kering dan butiran bakso itu juga memperparah pengalaman menyantap mi ini. Wortel keringnya yang terasa manis sangat nggak cocok dengan rasa kuah yang cenderung asin. 

Tiga varian di atas rasanya kurang nendang di lidah. Rasa yang ditawarkan oleh ketiganya nggak benar-benar gagal. Hanya saja mereka harus memperbaiki formula rasanya biar lebih pas di lidah para konsumennya.

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA  4 Varian Indomie yang Rasanya Gagal

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version