Membayangkan Upin Ipin dan Anak Kampung Durian Runtuh KKN. Mei Mei dan Mail Jadi Kesayangan Karang Taruna, Ehsan Dibenci Teman-temannya

Upin Ipin Kalau Jadi Mahasiswa dan KKN Bakal Jadi Kayak Gini (Upin Ipin Fandom)

Upin Ipin Kalau Jadi Mahasiswa dan KKN Bakal Jadi Kayak Gini (Upin Ipin Fandom)

Beberapa waktu lalu saya membaca tulisannya mas Jevi Adhi Nugraha tentang 3 sikap mahasiswa KKN yang tidak cocok KKN di Gunungkidul. Saya jadi tergelitik untuk menuliskan karakter yang ada di serial Upin Ipin ketika menjalani KKN. 

Apakah duo kembar dan anak-anak Kampung Durian Runtuh akan menjalani KKN dengan sukses? Atau justru gagal dan mendapat kecaman dari penduduk desa karena banyak program KKN yang berhenti di tengah jalan, bahkan tidak terealisasikan sama sekali?

Apa yang akan terjadi kalau Upin Ipin dan anak Durian Runtuh KKN?

Upin Ipin adalah salah satu serial yang banyak digemari oleh kontributor Mojok sebagai bahan spekulasi. Tingkah laku mereka yang lucu dan cerita yang sering mirip dengan realitas kehidupan menjadikan mereka menarik untuk dibayangkan dalam situasi KKN. Setelah sebelumnya saya membayangkan bagaimana Upin Ipin dan anak Kampung Durian Runtuh menjadi mahasiswa, rasanya kurang lengkap jika tidak membahas bagaimana mereka menjalani KKN.

KKN adalah momen yang paling ditunggu oleh mahasiswa selama masa kuliah selain wisuda. Banyak orang yang pernah menjajaki dunia perkuliahan, setuju, di mana momen yang paling dikenang bukan ketika proses pembelajaran di dalam ruang kelas kuliah, melainkan masa KKN. 

Momen yang hanya bisa dirasakan kurang lebih 40 hari itu, ternyata maknanya melebihi pengalaman-pengalaman perkuliahan di ruang kelas selama 4 tahun. KKN merupakan pembelajaran yang tidak hanya berbekalkan teori dan teori, tapi juga nilai praktis yang harus diikutsertakan.

Itu mengapa saya mencoba membayangkan karakter-karakter Upin Ipin dan anak Durian Runtuh menjalani masa KKN. Di mana pembelajaran untuk bersikap kritis dalam menemukan ide dan menemukan jalan tengah ketika sedang mengalami konflik, baik sesama teman sekelompok atau warga desa, selama KKN harus siap untuk ditaklukan. Berdasar latar belakang mereka saat ini, saya rasa ada beberapa karakter yang tidak bisa menjalani proses KKN dengan baik.

Upin Ipin: mahasiswa KKN yang proaktif dan solutif

Upin Ipin adalah kembar yatim piatu yang selama ini dirawat dan tinggal dengan Opah dan kakak perempuannya, yang bernama Kak Ros. Selama tinggal bersama nenek dan kakaknya, mereka mendapatkan pola asuh yang bisa dibilang keras. Sikap mandiri, disiplin, dan kerja keras selalu diterapkan.

Kematangan dalam bersikap itu yang kemudian menjadikan Upin Ipin tampil ciamik selama KKN. Tidak hanya menyumbangkan ide-ide dalam pembentukan proker, mereka adalah mahasiswa cerdas juga cekatan dalam mengaplikasikan ide yang telah disepakati oleh satu kelompok KKN-nya.

Ehsan sebagai ketua kelompok yang dibenci karena non-aksi

Berbeda jauh dengan apa yang dimiliki Upin Ipin, Ehsan adalah mahasiswa cukup cerdas, berwibawa, dan punya privilege berupa kekayaan dari orang tuanya. Ini membuat dirinya menjadi disegani oleh teman-teman KKN-nya. Hal itu alasan yang membuat mahasiswa yang mempunyai laqob Intan Payong itu diangkat oleh teman-teman mahasiswa KKN-nya sebagai ketua kelompok.

Tapi, tak selamanya karib Upin Ipin ini menjadi ketua kelas mendapatkan keseganan oleh teman-temannya. Walaupun terdapat beberapa ide-ide yang dia sumbangkan, ternyata belum cukup. 

Terkadang dia mendapatkan perlakuan kurang enak dari teman-temannya dikarenakan dia hanya bisa “omong-omong tok”. Sudah begitu hanya suka menyodorkan perintah. Tapi, masalah aksi, dia sering tidak terlibat. Jadi tidak mengherankan ketika rapat evaluasi, dia terkena banyak semprot oleh teman-teman kelompok KKN-nya.

Mei Mei, mahasiswa KKN yang diidolakan warga desa karena pesonanya

Mei Mei selayaknya bintang film berkunjung ke desa. Ini membuat warga desa berbondong-bondong mendekatinya hanya ingin sekadar melihat dan takjub. Sebagai keturunan yang identik dengan mata sipit dan kulit mulus putihnya, membuat dirinya tidak jarang dijodohkan dengan anggota Karang Taruna di forum-forum rapat.

Selain parasnya yang cantik, sebagai mahasiswa pendidikan, teman baik Upin Ipin ini mempunyai ilmu mengajar dan parenting yang baik. Makanya, tak jarang banyak anak-anak setelah pulang dari sekolah, berkunjung ke posko putri hanya karena ingin duduk di sebelah dan bercerita bareng Mei-Mei.

Mei Mei adalah anggota idaman. Bagaimana tidak. Sudah cantik, pandai mengajar, juga pintar memasak. Kurang apa lagi?

Jarjit dan Susanti: pasangan kekasih di serial Upin Ipin yang menjalani KKN bersama

Jarjit dan Susanti sudah menjadi pasangan kekasih lama sebelum KKN. Hal itu terbukti dari Jarjit yang menyimpan foto Susanti. Keduanya saling mengidolakan seperti terlihat di serial Upin Ipin musim 16, episode “Susanti Suka Jarjit”. 

Kedekatannya yang sudah terjalin lama membuat keduanya ingin KKN di lokasi yang sama. Dengan kebersamaan mereka, bisa mengikis rasa khawatir untuk tidak kehilangan. Perencanaan KKN sudah mereka lakukan jauh hari. Dan syukur, keduanya mendapatkan slot yang sama.

Tingkah pacaran mereka tidak hanya berimplikasi pada diri sendiri. Teman-teman satu kelompok bahkan mengalami kerugian. Misalnya, muncul perasaan segan ketika menjalani proker KKN. Ya, bagaimana lagi, apa-apa harus bareng berdua. 

Ijat portrait mahasiswa KKN yang tidak punya pendirian, apa-apa terserah

Term “terserah” selama ini banyak kita representasikan terhadap perempuan. Tapi, tidak selamanya. Sebenarnya, term ini cocok direpresentasikan kepada orang-orang yang kurang kritis dan kapabilitas verbal mereka kurang. Sebut saja Ijat, salah satu sosok figuran di serial Upin Ipin.

Tidak hanya sikap ketergantungan Ijat terhadap pendapat teman, rasa insecure dan introvert melengkapi sisi negatif Ijat. Makanya sering terjadi Ijat enggan mengikuti rapat atau diskusi bersama Karang Taruna. 

Dirinya mau berpartisipasi dalam kinerja pokok saja. Selain itu, misalnya rapat bersama Karang Taruna, tidak berkenan. Maka dari itu, tidak heran jika ia menjadi anggota KKN yang tidak banyak dikenal oleh warga.

Mail, mahasiswa KKN yang mudah berinteraksi dan akrab dengan penduduk desa

Berlawanan dengan Ijat, Mail di serial Upin Ipin adalah sosok mahasiswa yang mudah bergaul dan menyesuaikan dengan lingkungan. Pola pengasuhan berdagang orang tua Mail sejak kecil membuat dirinya andal berinteraksi. 

Tidak heran jika Mail, setiap malam, mau saja melakukan ronda dengan bapak-bapak. Tidak hanya berinteraksi dengan bapak-bapak, Mail juga senang bermain dan bercerita dengan anak-anak. Keterbukaan dan mudah menyesuaikan diri membuatnya disukai dan dikenal oleh penduduk desa.

Selain itu, sebagai mahasiswa yang piawai berdagang membuat Mail pandai dalam perencanaan dan manajemen. Soft skill Mail itu berdampak positif. Makanya, banyak program yang dia dan hasilnya memuaskan. Oleh sebab itu, Mail adalah mahasiswa KKN idaman versi cowok.

Itu sedikit gambaran Upin Ipin dan anak Kampung Dunia Runtuh menjalani KKN. Setiap karakter memiliki potensi dan tantangan. Ini menjadikan pengalaman KKN mereka unik, seru, dan penuh pembelajaran. Melihat keseruan itu, saya lantas berharap tidak hanya sampai pada kreasi imajinasi. Semoga bisa hadir melalui episode di serial Upin Ipin. Semoga saja!

Penulis: Aditya Firmansyah

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Membayangkan Upin Ipin Jadi Joki Skripsi: Ehsan Sudah Pasti Jadi Klien, Dijauhi Mei Mei, dan Dimarahi Kak Ros

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version