Saya bukan muggle born untuk soal ini. Ya gimana, saya adalah anak dari karyawan Indofood. Iya, bapak dan ibu saya bekerja di sana.
Dan, sebagai anak karyawan Indofood selama 26 tahun, ada berbagai kejadian unik yang saya alami. Berikut 6 di antaranya.
Daftar Isi
- #1 Orang tua karyawan Indofood melarang saya membeli mie instan selain Indomie
- #2 Pengalaman pertama makan mie instan selain Indomie
- #3 Jadi hafal produk-produk Indofood di luar kepala
- #4 Mencoba produk Indofood yang kurang terkenal
- #5 Beasiswa untuk anak karyawan Indofood
- #6 Indomie sebagai seserahan pernikahan
#1 Orang tua karyawan Indofood melarang saya membeli mie instan selain Indomie
Sebagai anak dari karyawan Indofood, wajib hukumnya untuk hanya membeli Indomie. Meski saya menyukai hampir semua merek mie instan, saya tidak bisa menawar hukum di atas.
Suatu kali, saya melihat mie instan keluaran baru. Bungkusnya menarik dan terlihat unik. Maka, hasrat iseng saya pun muncul. Saya membeli beberapa bungkus dan membawanya pulang.
Namun, ketika kedua orang tua saya melihat isi kantong yang saya bawa, mereka menyuruh saya balik ke warung. Pokoknya, nggak tahu bagaimana, saya wajib menukar mie instan tersebut dengan Indomie.
Yah, saya hanya bisa maklum. Sebagai karyawan Indofood, rasa sayang kepada produk-produknya setara rasa saya kepada anak. Agak sedih, tapi mau bagaimana lagi. Namanya saja totalitas.
#2 Pengalaman pertama makan mie instan selain Indomie
Lantaran kejadian di atas, saya tidak pernah makan mie instan selain Indomie sampai lulus SMA. Mungkin kamu tidak percaya, tapi begitulah faktanya sebagai orang tua karyawan Indofood yang “tertib” banget.
Untungnya, Indomie memiliki banyak varian rasa. Jadi saya nggak bosan-bosan amat. Meskipun kenyataannya, varian yang pernah saya seduh adalah Indomie goreng, Indomie soto, dan Indomie kari ayam saja.
Saya baru mencoba mie instan merek lain ketika lulus kuliah. Itu saja karena saya sudah ngekos dan punya kebebasan untuk membeli makanan sendiri. Saat itu, mie yang kali pertama saya coba adalah Gaga ekstra pedas. Namun, karena lidah saya sudah terpapar akut dengan cita rasa Indomie, mie merek lain terasa tidak cocok. Indomie sudah kadung jadi selera saya.
Baca halaman selanjutnya: Menikmati beasiswa Indofood hingga seserahan pernikahan.
#3 Jadi hafal produk-produk Indofood di luar kepala
Namanya saja keluarga karyawan Indofood, setiap belanja, selalu memprioritaskan produk-produknya sendiri. Mulai dari minyak goreng Bimoli, tepung terigu Bogasari atau Cakra Kembar, air mineral Club, dan lain sebagainya. Makin menjadi-jadi ketika produk-produk tersebut lebih murah dari kompetitor dan lagi ada diskon.
Oleh sebab itu, saya jadi hafal hampir semua produk Indofood yang ada di syawalan. Hanya butuh sepersekian detik untuk mengenalinya.
#4 Mencoba produk Indofood yang kurang terkenal
Apakah kamu tahu Trenz? Mirinda ? Inti Gandum? Mungkin kamu agak asing jika saya menyebutkan produk-produk tersebut. Namun, tidak bagi saya. Ini karena ketika orang tua saya sebagai karyawan Indofood mendapat jatah THR, pasti ada saja produk-produk yang kurang terkenal tersebut.
Ini jadi keasyikan tersendiri, sih. Saya jadi bisa menikmati produk yang “kurang terkenal”, tapi sebenarnya enak juga.
#5 Beasiswa untuk anak karyawan Indofood
Bukan mau sombong, tapi nilai-nilai saya waktu SMA cukup bagus. Prestasi tersebut membuat orang tua saya senang. Pasalnya, sebagai karyawan Indofood, mereka bisa mengajukan beasiswa ke kantor.
Saya kurang tahu apakah perusahaan lain memiliki program seperti ini atau tidak. Program ini cukup membantu menunjang biaya sekolah saya saat SMA. Walaupun beasiswanya bisa dibilang tidak terlalu banyak, tapi ini cukup membantu keuangan keluarga saya.
#6 Indomie sebagai seserahan pernikahan
Saya tidak tahu apakah sudah ada yang melakukannya atau belum. Dulu, ketika saya menikah, kedua orang tua saya membuatkan seserahan berisi Indomie! Dua karyawan karyawan Indofood paling teladan itu memang beda dan ada saja idenya. Saya sih nggak malu, cuma jadi geli saja waktu itu hahaha.
Begitulah kedua orang tua saya, karyawan Indofood, yang tampaknya lebih Indofood dari Indofood itu sendiri.
Begitulah curhatan saya sebagai anak dari karyawan Indofood. Meskipun kadang terasa aneh, tapi saya bangga pada orang tua saya. Menurut saya, tidak banyak orang yang sanggup loyal pada sebuah perusahaan selama puluhan tahun. Dan orang tua saya membuktikannya.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Indomie Kuah Comfort Food Saat Musim Hujan, No Debat!