Ungkapan Bahasa Sunda yang Wajib Diketahui Penutur Non-Sunda

Ungkapan Bahasa Sunda yang Wajib Diketahui Penutur Non-Sunda terminal mojok

Dalam percakapan sehari-hari, kita biasanya menggunakan kata ungkapan untuk mengekspresikan beragam suasana hati. Misalnya, kata “wow” saat merasa kagum terhadap suatu hal. Dalam bahasa Sunda, ada pula ragam kata ungkapan. Sebagai penutur non-Sunda, tak ada salahnya kalian—baik yang tinggal di Jawa Barat maupun yang nggak tinggal di Jawa Barat—mengetahui ragam ungkapan dalam bahasa Sunda. Supaya kelak ketika bertemu dan ngobrol bareng orang Sunda, kalian nggak kaget lagi. Berikut beberapa kata ungkapan yang biasa digunakan sehari-hari dalam percakapan bahasa Sunda. 

#1 “Edun!” (menyatakan kekaguman)

Makna “edun” sebenarnya sama dengan makna “wow”. Contoh penggunaannya begini, misalnya ada seorang temanmu yang bisa bernyanyi dengan sangat merdu. Kamu bisa bilang begini padanya, “Edun! Kamu nyanyinya bagus banget!”

Kalau kamu benar-benar kagum, kamu bisa menggunakan kata “pisan” yang berarti “banget”. Kalimatnya jadi begini, “Edun pisan!” Atau kamu bisa juga menggunakan kata “meni” yang artinya “sangat”. Kalimatnya jadi begini, “Meni edun!”

#2 “Adeuh!”, “Aing mah!” (menyatakan kekecewaan)

Ungkapan selanjutnya adalah yang menyatakan kekecewaan. Misalnya artikel yang kamu kirimkan ke Terminal Mojok ditolak dan kamu merasa kecewa. Kamu bisa mengungkapkan rasa kecewamu seperti ini, “Adeuh, artikel saya ditolak.”

Kalau kamu benar-benar merasa kecewa tingkat dewa, misalnya kamu sudah mengirimkan 20 tulisan ke Terminal Mojok dan semuanya ditolak, kamu bisa menggunakan ungkapan, “Aing mah! Dua puluh tulisan ditolak semua!” Ini hanya contoh ya, Gaes. Semoga artikel yang ditolak nggak sebanyak itu. Eh.

#3 “Euleuh-euleuh”, “Ai maneh” (menyatakan kekesalan)

Umpamakan kamu dan teman-temanmu sedang kerja kelompok. Seorang teman bukannya membantu malah sibuk main WA. Kamu bisa bicara seperti ini padanya, “Euleuh-euleuh, bukannya bantuin malah asyik main WA!”

Kalau kamu sudah benar-benar kesal tingkat dewa, maka gunakan ungkapan “ai maneh”. Misalnya, kamu dan temanmu adalah panitia yang sedang menyiapkan acara. Kamu sedang sibuk bekerja menyiapkan acara sementara temanmu duduk santai. Kamu bisa berkata begini padanya, “Ai maneh! Kenapa malah diam aja? Kerja, dong!”

#4 “Yeuh!” (menyatakan kegembiraan)

Selain merasa sedih, kecewa, dan kesal, ada saatnya kamu merasa sangat gembira. Nah, saat merasa gembira inilah kamu bisa menggunakan ungkapan, “Yeuh!”

Contohnya seperti ini: “Saya ditraktir makan yeuh!”, “Besok saya wisuda yeuh!”, “Saya mau nikah yeuh!”, “Saya sudah lulus kuliah yeuh!”, atau “Persib menang lagi yeuh!”

#5 “Ey!” (menyatakan suatu hal di luar ekspektasi)

Terkadang dalam kehidupan sehari-hari, ada hal-hal yang terjadi di luar ekspektasi kita. Umpamakan kamu sedang menonton pertandingan Persib. Salah seorang pemain Persib begitu buruk dalam mengumpan bola kepada rekannya. Padahal kamu berharap pemain tersebut mampu mengumpan bola secara baik. Kamu bisa mengungkapkannnya seperti ini, “Ey! Kok si itu ngumpan bolanya kayak gitu? Amatiran banget, sih!”

Contoh lainnya kamu sedang berada di minimarket. Kamu membeli segelas kopi. Tiba-tiba, gelas bocor dan kopimu pun tumpah. Kamu bisa mengungkapkannya seperti ini, “Ey! InI kok gelasnya bocor?”

Itulah beberapa contoh ungkapan dalam bahasa Sunda. Sebenarnya masih ada banyak ungkapan lainnya dalam bahasa Sunda, namun yang saya jabarkan di atas biasanya paling sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Gimana? Sudah paham kan sekarang?

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version